Flying Alone

Benua Xuanqian, di mana sekte berdiri dalam jumlah besar dan ahli tersebar di mana-mana.
Pemuda, Zhou Heng, dengan Pedang Hitam yang Misterius yang Patah di Dantian-nya, muncul dari Kota Batu Asal dan berjuang untuk mengklaim sepotong dunia di era yang megah ini.
Terhadap yang sangat jahat, bunuh!
Terhadap mereka yang menindas teman dan keluarga saya, bunuh!
Terhadap mereka yang menghalangi jalan saya menuju pencerahan, bunuh!
Di jalan ke surga, saya melangkah dengan lagu, dengan pedang di tangan, saya sendiri yang terhormat di bawah langit!

Mengguncang Sembilan Surga Dengan Pedangku

Mata Zhou Heng tiba-tiba menegang, lalu berbinar, saat semangat bertarungnya menyala dengan hebat.


"Orang-orang mengatakan bahwa Ying Cheng'en dan saya adalah dua jenius tak tertandingi, musuh seumur hidup! Heh heh!" Zhao Duotian menggelengkan kepala, "Saya tidak pernah menganggap siapa pun yang lebih lemah daripada saya sebagai saingan. Orang yang ingin saya kalahkan adalah Ying Tianyin dari Keluarga Ying di Alam Jiwa Muda!"


Tiba-tiba berbalik, sosok bayangan di belakangnya dengan marah mengangkat tinjunya, mengeluarkan semangat bertarung yang megah dan perkasa.


Sebuah batu seolah telah dilempar ke danau hati Zhou Heng, menyebabkan riak yang tak berujung.


Dia juga tidak pernah menganggap Seniman Bela Diri selevel sebagai lawan; target yang ia tuju adalah Seniman Bela Diri yang lebih kuat dari dirinya, target yang harus ia lewati!


Bab 249: Emas Kecil yang Ajaib (1/3)