"Ahhhh—" Ditemani dengan jeritan menyayat hati, keledai yang tercela itu melonjak liar, kaki-kakinya mengepak, sementara seorang bocah kecil terseret di belakangnya, terbawa seperti layang-layang yang terlepas di angin.
"Lepaskan! Lepaskan sekarang juga!" Wajah Keledai Hitam berubah menjadi hijau ketakutan, karena Wang Ke, yang kecil dan lemah dalam Alam, sama sekali tidak bisa mengimbangi kecepatan Keledai Hitam dan Zhou Heng. Karena itu, ia dengan enggan menjadi tunggangan sang bocah kecil, dan tidak lama kemudian, anak itu mulai mendengkur keras di punggungnya.
Tidur seharusnya baik-baik saja, tetapi kemudian ia mulai bermimpi. Dan apa yang bisa Wang Ke, si pecinta makan, impikan? Tentu saja makan. Mulut kecilnya terbuka, dan ia menggigit keras pantat Keledai Hitam.