Flying Alone

Benua Xuanqian, di mana sekte berdiri dalam jumlah besar dan ahli tersebar di mana-mana.
Pemuda, Zhou Heng, dengan Pedang Hitam yang Misterius yang Patah di Dantian-nya, muncul dari Kota Batu Asal dan berjuang untuk mengklaim sepotong dunia di era yang megah ini.
Terhadap yang sangat jahat, bunuh!
Terhadap mereka yang menindas teman dan keluarga saya, bunuh!
Terhadap mereka yang menghalangi jalan saya menuju pencerahan, bunuh!
Di jalan ke surga, saya melangkah dengan lagu, dengan pedang di tangan, saya sendiri yang terhormat di bawah langit!

Mengguncang Sembilan Surga Dengan Pedangku

"Anping, leluhur tua, kita harus segera bertindak untuk membunuh Zhou Heng dan kelompoknya sekarang. Jika kita membiarkan mereka terus melakukan sabotase, rencana keluarga kita selama sepuluh ribu tahun akan dirusak oleh mereka!"


Di sebuah gunung tertentu, empat tetua duduk bersama dengan ekspresi serius, membahas urusan besar keluarga. Inilah tempat dimana fondasi sejati Keluarga Mao berada dan juga tempat di mana mereka menerima warisan dari Sekte Mayat Hantu.


Diantara keempat tetua itu, dua berada di Alam Bayi Ilahi, pilar krusial dari Keluarga Mao, sedangkan dua lainnya berada di Alam Jiwa Muda, sama-sama tokoh kunci dalam struktur kekuasaan. Dua tetua Alam Bayi Ilahi itu adalah Mao Anping dan Mao Anxuan, yang merupakan sepupu, sementara dua tetua Alam Jiwa Muda itu bernama Mao Bucheng dan Mao Xiyang.


Mao Anping merengut keningnya saat ia berbicara, "Pemuda ini memang semakin arogan, tetapi mengutus seseorang untuk membunuhnya akan sangat sulit!"


Bab 406: Formasi Sungai Yin Agung (2/3)