Di Langkah ke-13 Warisan Dewa Badai,
Naga bayi yang baru lahir, berkilau dengan energi ilahi, memanggil Kent tetapi bukan kepada roh naga kuno.
Baik Kent maupun kesadaran Dewa Badai berdiri berdampingan, terperangah dan kagum. Mereka tidak pernah mengharapkan perubahan keadaan yang tiba-tiba ini.
Ketika petir pertama kali menyambar selama perjalanan, itu telah masuk ke dalam kedua telur dan inti Kent. Energi petir bersama ini telah membentuk sebuah hubungan yang tak terputuskan, satu yang dirasakan naga bayi terhadap Kent.
Bagi anak naga, Kent bukan orang asing tetapi roh yang familiar, terikat oleh denyut listrik yang sama yang telah memberinya kehidupan.
Mata Roh Naga Leluhur menyipit saat dia menatap pemandangan itu. Kebanggaan dan kegembiraannya melihat menetasnya keturunannya sendiri segera berganti menjadi kemarahan yang membara.
"Ahrrrr..."