Melodi atau Perangkap?!

Melodi lembut bermain di kejauhan. Melodi itu begitu memikat di gurun yang kering itu. Kent dan rekan-rekannya menjadi waspada mendengar suara melodi tersebut.

Tinggi di atas, Lady Phoenix Ruby melayang, sayap merahnya menerangi malam. Dia selalu waspada, mata tajamnya mencari arah melodi itu. Dan kemudian tiba-tiba itu terjadi.

Melodi yang jauh itu menyebar di seluruh gurun, lembut dan mempesona, seperti lagu pengantar tidur dari dewa yang telah lama terlupakan. Sayap Ruby goyah. Kepalanya miring, dan pandangan aneh menutupi tatapan apinya.

Tanpa sepatah kata pun, dia berbalik ke arah sumber suara itu dan mulai bergegas maju, apinya meredup seolah-olah musik itu memadamkan api dalam dirinya. Dia benar-benar kehilangan dirinya dalam melodi itu.

"Ruby!" Suara Kent menusuk udara. Dia berdiri di atas bukit pasir, matanya terbuka lebar dengan keprihatinan.

Tapi dia tidak merespon.

Jantung Kent berdebar saat dia tidak mengerti apa yang terjadi pada Ruby.