Ibu Dari Semua Lycan

Hades

Rasanya seperti api dan es bertarung untuk menguasai bawah kulitku saat aku duduk kembali.

Bukan terbakar—tapi terbelah. Seolah jiwaku adalah garis patahan dan Fluks adalah gempa bumi yang merobeknya.

Pikiran pecah. Tulang menjerit. Aku bisa merasakannya mencoba menulis ulangku—menghapus orang dan mengukir monster. Kenangan samar, kebenaran melengkung, dan di suatu tempat dalam kekacauan, namanya adalah satu-satunya tali yang tersisa yang membuatku tidak tenggelam ke dalam kekosongan.

Setiap saraf meradang. Setiap napas terasa seperti besi dan abu. Ini bukan rasa sakit—ini adalah pelanggaran. Sebuah perang terhadap diri sendiri.

Fluks tidak hanya menyerbu. Ia menginginkan. Untuk mengambil. Untuk memiliki. Untuk memutarbalikkan setiap kesedihan, setiap ketakutan, setiap pengkhianatan yang terkubur menjadi kemarahan dan lapar. Dan yang terburuk dari semua itu—ia menggunakan cintaku sendiri untuk melakukannya.

Karena sekarang ia berbisik dengan suaranya.