CHAPTER 49

Persiapan pernikahan Rael dan Elyra dimulai dengan langkah-langkah yang penuh perhatian dan ketelitian. Meskipun ancaman distorsi ruang dan waktu yang masih mengintai, keduanya sepakat untuk melanjutkan rencana mereka, dengan tekad bahwa kebahagiaan pribadi mereka tidak akan terhalang oleh kegelapan yang belum mereka pahami sepenuhnya.

Seiring berjalannya waktu, Akademi Waktu menjadi saksi persiapan mereka. Elyra, dengan kecerdasan dan keteguhannya, merencanakan setiap detail dengan hati-hati. Namun, meskipun ia tampak tenang di luar, ia merasakan ada ketegangan dalam dirinya, terutama ketika berhubungan dengan dunia yang penuh dengan ruang dan waktu, terutama saat mengingat entitas yang mungkin terbangun dari distorsi tersebut.

Rael tahu betul kekhawatiran yang menghantui Elyra. Di balik semua kegembiraan pernikahan yang semakin dekat, ada ketidakpastian yang terus membayangi mereka berdua. Namun, Rael berusaha meyakinkan Elyra bahwa mereka akan siap menghadapi apapun yang datang, bahkan jika itu berarti menghadapi kekuatan yang lebih besar dari sekadar manipulasi waktu dan ruang.

Rael mulai mengatur segala sesuatunya dengan sangat cermat. Ia berkonsultasi dengan beberapa dosen senior, terutama yang lebih berpengalaman dalam hal manipulasi waktu, untuk memastikan bahwa dirinya dan Elyra tidak akan terjebak dalam situasi yang bisa mengancam keseimbangan ruang dan waktu. Mereka berbicara tentang cara melindungi diri dari potensi ancaman yang muncul dari distorsi ruang-waktu, dan bagaimana memastikan pernikahan mereka tetap menjadi momen yang penuh kebahagiaan, tanpa menciptakan kerusakan.

Rael juga menyusun rencana agar pernikahan mereka bisa berlangsung dengan aman, di luar pengaruh segala potensi kekuatan luar yang mungkin mengganggu. Ia memilih untuk melaksanakannya di Akademi Waktu, tempat yang telah menjadi rumah bagi mereka berdua selama bertahun-tahun. Tempat ini, meskipun penuh dengan rahasia, adalah tempat yang paling aman bagi mereka.

Elyra, sementara itu, mulai mengatur semua keperluan pernikahan. Namun, ia tidak hanya mengurus bunga dan pakaian; ia juga memastikan bahwa setiap keputusan yang mereka buat tidak akan menyentuh atau mengganggu keseimbangan ruang dan waktu yang telah mereka pelajari dengan begitu hati-hati.

Hari pernikahan tiba, dan suasana di akademi terasa berbeda. Aula utama dihiasi dengan bunga-bunga langka yang berasal dari berbagai dimensi, hasil pertukaran pelajar dari berbagai akademi yang dikenal dengan kemampuan mereka dalam memanipulasi ruang. Semua siswa dan dosen yang hadir merasakan kehangatan yang luar biasa, tetapi di dalam hati Rael dan Elyra, ada sedikit kecemasan yang tak bisa sepenuhnya dihilangkan.

Elyra mengenakan gaun putih panjang yang sederhana namun elegan, dengan hiasan yang bercahaya, seolah-olah terbuat dari waktu itu sendiri. Gaun itu tidak hanya mempercantik penampilannya, tetapi juga memberikan kesan bahwa ia terhubung dengan waktu itu sendiri. Rael memandangnya dengan tatapan penuh cinta, seolah-olah waktu berhenti sejenak untuk mereka berdua.

Di sisi lain, Rael mengenakan jubah yang disesuaikan dengan pakaian tradisional akademi, namun dengan sentuhan yang lebih pribadi, sebuah cincin berkilau di tangannya, simbol ikatan yang tak terputus dengan Elyra.

Namun, meskipun semua tampak sempurna, Rael masih merasakan ketegangan yang menghantui dirinya. Dia tahu bahwa ada bahaya yang tersembunyi, namun dia juga tahu bahwa saat ini, dia tidak bisa mundur. Ini adalah momen yang telah lama mereka tunggu, dan dia tidak akan membiarkan kekhawatiran akan masa depan merusak kebahagiaan ini.

Acara dimulai dengan tenang, di bawah langit malam yang dipenuhi bintang. Seluruh aula diterangi oleh cahaya lembut yang memantulkan ruang dan waktu, menciptakan ilusi dimensi yang menakjubkan. Para tamu duduk dengan tenang, dan semua mata tertuju pada pasangan yang berdiri di depan altar. Rael dan Elyra saling bertukar pandang, hati mereka berdegup dengan penuh kebahagiaan, meskipun ada sedikit kekhawatiran yang tak bisa diungkapkan.

Upacara dimulai, dan seorang pemimpin upacara dari Akademi Waktu, yang juga merupakan dosen senior mereka, memulai dengan kata-kata penuh makna. "Di bawah pengawasan ruang dan waktu, kita berkumpul di sini untuk menyaksikan ikatan yang terjalin di antara dua jiwa yang tak hanya menginginkan kebahagiaan, tetapi juga saling mendalami misteri dunia ini."

Rael merasakan berat kata-kata itu, karena ia tahu bahwa apa yang mereka lakukan lebih dari sekadar pernikahan biasa. Mereka berdua bukan hanya berjanji untuk saling mencintai, tetapi mereka juga berjanji untuk menghadapi apa pun yang mungkin datang di hadapan mereka, bahkan jika itu melibatkan manipulasi ruang-waktu atau ancaman dari dunia yang lebih besar.

Ketika mereka saling bertukar sumpah, ada keheningan yang mendalam di sekitar mereka. Elyra mengangkat tangannya, dan Rael menggenggamnya erat. Suasana berubah, seolah-olah ruang dan waktu pun ikut menyaksikan janji mereka. Satu detik terasa seperti satu abad, dan Rael merasa ada sesuatu yang mengalir antara mereka berdua, lebih kuat dari sebelumnya.

"Rael," Elyra berkata, suaranya penuh keyakinan. "Aku berjanji akan selalu berjalan bersamamu, melewati waktu dan ruang yang penuh misteri ini."

Rael membalas dengan suara yang rendah dan dalam. "Aku juga berjanji, Elyra. Tidak ada kekuatan yang dapat menghalangi kita, selama kita bersama."

Pemimpin upacara mengangkat tangannya, memberikan restu kepada pasangan ini. "Dengan ini, kalian telah sah sebagai pasangan yang tak terpisahkan oleh ruang dan waktu."

Di luar aula, langit malam terlihat lebih cerah, seolah merespons ikatan yang baru saja terjalin. Namun, meskipun semua tampak sempurna, di dalam hati Rael dan Elyra, ada kesadaran bahwa pernikahan mereka bukanlah akhir dari perjalanan. Ini baru saja dimulai, dan ancaman yang tersembunyi dalam distorsi ruang dan waktu masih menunggu untuk dihadapi.

Setelah upacara selesai, mereka berdua berjalan keluar menuju teras akademi, mata mereka menatap jauh ke depan. Mereka tahu bahwa jalan yang akan mereka tempuh bersama tidak hanya penuh kebahagiaan, tetapi juga tantangan besar. Namun, dengan satu janji di hati mereka, mereka siap menghadapi apapun yang akan datang.

Setelah upacara, suasana di luar aula tetap hidup, namun ada keheningan yang mendalam di hati Rael dan Elyra. Mereka berdiri di teras akademi, memandang ke langit malam yang dihiasi oleh bintang-bintang gemerlap, namun dalam setiap detik yang berlalu, keduanya merasa ada sesuatu yang lebih besar yang menunggu untuk dihadapi. Mereka saling bertukar pandang, tanpa kata, tetapi tahu bahwa perjalanan mereka berdua baru saja dimulai.

Rael merasakan tekanan dalam dadanya. Pernikahan ini adalah tonggak penting, tetapi ia tahu, jauh di dalam hatinya, bahwa ancaman distorsi ruang dan waktu yang pernah disebutkan Rasya belum sepenuhnya hilang. Ada sesuatu yang tidak beres, sesuatu yang lebih gelap dan berbahaya dari yang mereka pahami.

Elyra, meskipun wajahnya tersenyum bahagia, juga merasakan hal yang sama. Dia telah lama mendalami keilmuan tentang ruang dan waktu, tetapi instingnya sebagai seorang peneliti dan pengamat membuatnya merasa bahwa mereka berada di ambang sesuatu yang besar, dan tidak selalu baik. Di balik kecantikan malam yang tenang, ia merasa ada sesuatu yang mengawasi mereka.

"Rael," Elyra mulai, suara lembut namun penuh makna. "Apakah kamu merasa ada sesuatu yang mengintai kita? Aku tahu kita harus fokus pada kebahagiaan kita malam ini, tetapi aku merasa ada kekuatan yang lebih besar yang sedang memperhatikan kita."

Rael menatap langit, sejenak menghela napas. "Aku merasa hal yang sama. Seperti ada sesuatu yang sedang menunggu untuk menguji kita, Elyra. Aku tak tahu pasti apa itu, tapi aku tahu kita harus lebih berhati-hati."

Elyra mengangguk. "Kita tidak bisa menutup mata terhadap kenyataan itu. Waktu dan ruang selalu berhubungan. Seiring bertambahnya pengetahuan kita, semakin besar kemungkinan kita untuk berinteraksi dengan kekuatan-kekuatan itu, kekuatan yang bisa mengubah segalanya."

Rael menggenggam tangan Elyra, matanya penuh tekad. "Tapi apapun yang datang, kita akan menghadapinya bersama. Ini adalah perjalanan kita, Elyra. Kita tidak bisa mundur sekarang."

Malam itu, meskipun penuh dengan sukacita pernikahan, keduanya tahu bahwa mereka harus mempersiapkan diri untuk lebih dari sekadar menjalani kehidupan bersama. Mereka harus siap untuk menghadapi ancaman yang lebih besar, dan untuk itu, mereka memerlukan lebih banyak pengetahuan dan pemahaman.

Hari-hari setelah pernikahan, Rael dan Elyra memulai persiapan untuk menyelidiki distorsi ruang dan waktu yang pernah disebutkan Rasya. Mereka tahu bahwa hanya dengan memahami lebih dalam tentang kekuatan ini, mereka bisa melindungi diri mereka dan dunia di sekitar mereka. Meskipun Akademi Waktu mengajarkan mereka banyak hal, ada bagian dari ilmu tersebut yang masih tersembunyi, yang belum mereka pahami sepenuhnya.

Rael mulai menghabiskan lebih banyak waktu di ruang perpustakaan akademi, mencari teks-teks kuno yang mungkin mengandung petunjuk. Ia bertemu dengan beberapa dosen yang lebih tua, yang mungkin tahu lebih banyak tentang sejarah distorsi ruang-waktu, dan berusaha menggali lebih dalam tentang apa yang bisa mereka lakukan untuk menghentikan potensi ancaman tersebut.

Elyra, di sisi lain, menghabiskan waktu di laboratorium akademi, melakukan eksperimen untuk mencoba memahami bagaimana ruang dan waktu bisa terdistorsi lebih jauh. Ia menghubungi beberapa teman lama dari Akademi Ruang, berharap mereka dapat memberikan wawasan lebih dalam tentang cara menangani distorsi tersebut. Setiap malam, setelah seharian beraktivitas, mereka berdua akan berbicara panjang lebar, berbagi temuan mereka, dan merancang strategi untuk melangkah lebih jauh.

Namun, meskipun mereka semakin dekat satu sama lain, ada sesuatu yang terus mengganggu mereka. Terkadang mereka merasakan getaran yang aneh di sekitar mereka, seolah-olah ruang dan waktu di sekitar mereka sedang terdistorsi. Pada suatu malam, saat mereka sedang berdua di laboratorium Elyra, suasana di sekitar mereka tiba-tiba berubah. Lampu-lampu di sekitarnya mulai berkedip-kedip, dan sebuah suara bergema di ruang kosong.

"Rael... Elyra..."

Suara itu terdengar jauh, namun sangat jelas. Suara yang bukan berasal dari siapa pun di sana. Mereka saling berpandangan, dan tanpa kata-kata, keduanya tahu bahwa itu bukan kebetulan.

Elyra segera mengaktifkan perangkat pemantau ruang yang ada di lab, dan Rael memeriksa indikator waktu yang ada pada arloji yang ia kenakan. Sesuatu sedang terjadi. Sesuatu yang menghubungkan ruang dan waktu dengan cara yang belum mereka pahami.

"Ini bukan gangguan biasa," Elyra berkata dengan tegas, tangannya memindahkan tuas pengatur. "Ada sesuatu yang lebih besar yang sedang merespons upaya kita untuk menggali lebih dalam tentang distorsi ruang-waktu."

Rael merasakan tubuhnya kaku, tetapi ia tahu bahwa mereka tidak bisa mundur. "Apa yang harus kita lakukan?" tanyanya dengan suara rendah.

Elyra menatapnya, matanya penuh dengan keseriusan. "Kita harus mencari tahu dari mana suara itu berasal. Kita harus menemukan penyebab distorsi ini, sebelum semuanya terlambat."

Mereka berdua bersiap, mempersiapkan alat-alat yang mereka butuhkan untuk melacak sumber dari fenomena tersebut. Mereka tahu, lebih dari sebelumnya, bahwa pernikahan mereka bukan hanya tentang kehidupan bersama yang penuh kebahagiaan. Ini adalah awal dari perjalanan yang jauh lebih besar, perjalanan yang penuh dengan ancaman dan misteri yang harus mereka hadapi, bersama-sama.