CHAPTER 30

Setelah itu kedua tubuh yang sudah di masuki oleh masing-masing bola itu, memancarkan cahaya masing-masing tubuh dengan warna merah dan juga hijau.

Cahaya itu mengakibatkan mereka yang ada di dalam tenda itu menutup mata mereka masing-masing.

Setelah cahaya itu redup, mereka bisa melihat sepasang anak kecil dari ras rubah merah dan hijau yang sedang tertidur, tak lama kemudian mereka berdua pun mulai membuka mata mereka.

"U-ugh.... I-ini dimana?" Tanya gadis rubah merah

"E-entah lah... Tadi ada semacam cahaya yang menyilaukan" Balas gadis rubah hijau.

Su Wei dan Hu Wu yang melihat mereka berdua pun tanpa sadar meneteskan air mata mereka.

Kemudian mereka berdua yang baru di bangkitkan, melihat ke arah Su Wei dan Hu Wu.

"Bibi!?"

"X-xiao xiao..."

"M-mustahil..."

Kemudian mereka berdua pun langsung memeluk keponakan mereka masing-masing.

"I-ini, benar-benar nyata"

Tak lama kemudian terdengar suara isak tangis dari mereka berdua. Sedangkan untuk keponakan mereka membalas dengan memberikan pelukan yang hangat.

Tu ShanTong yang melihat kejadian di hadapannya terkejut.

"Wuye, bagaimana caramu membangkitkan mereka? Maksudku, apakah hukum surgawi tidak akan marah?" Tanya Tu ShanTong

"Hukum surgawi? Pffft, itu hanya hukum yang sepele" Ucap Shido

"A... Begitu kah..."

'S-system...'

[Tenang saja tuan, saya telah memblock yang namanya hukum surgawi]

[Hukum di dunia ini hanya masalah kecil, kecuali hukum yang di buat oleh pencipta saya]

'Sasuga system-sama'

Shido dan Tu ShanTong diam-diam meninggalkan mereka berdua bersama dengan keponakan mereka.

*****

Saat ini Shido dan Tu ShanTong sedang berada di depan.

"Ngomong-ngomong, apakah saat kamu menyerang Hu Wu, kamu menggunakan ilusi, Wuye?"

"Hmm? Ketauan ya?"

"Sangat jelas"

"Ya... Sebenarnya aku cuma menggertak mereka. Karena aku tau mereka berdua saat itu sedang di manfaatkan" Ucap Shido

"Begitukah..."

Tak lama kemudian, Alice dan Qing'er atau Qingqiu datang.

"Tuan, saya telah membawanya" Ucap Alice

"Kerja bagus Alice, kau boleh istirahat sekarang" Ucap Shido

"Baik, kalau begitu saya undur diri tuan"

Kemudian Alice pun langsung memasuki ke dalam dimensinya untuk beristirahat.

"Ibu..." Kemudian Qingqiu langsung memeluk ibu nya (Tu ShanTong)

"Qing'er"

"Ah... Ada saudara Light juga" Ucap Qingqiu menyapa Shido

Tu ShanTong yang mendengar ini hanya bisa tersenyum kecut. Sedangkan Shido hanya bisa tertawa kering dengan pelan.

"Jadi, ada apa memanggilku?" Tanya Qingqiu

"Sebenarnya, ada yang ingin ibu... Tidak... Kami bicarakan kepadamu, Qing'er" Ucap Tu ShanTong

"Hmm? Apa itu?" Tanya Qingqiu dengan penasaran

Tu ShanTong pun melihat ke arah Shido, dan Shido pun paham apa yang dimaksudnya. Kemudian Shido pun langsung memasuki mode rubah putih nya.

"Sebenarnya, Light adalah ayah mu yang dulu meninggal" Ucap Tu ShanTong

"E-eh?"

"Iya... Dulu nama ayahmu adalah Wuye, dan sekarang ia telah bereinkarnasi menjadi..." Sebelum Tu ShanTong selesai bicara.

Tiba-tiba Qingqiu pun langsung menerjang ke arah Shido dan memeluknya.

"Aku sudah tau bahwa ini adalah ayah dari awal kita bertemu..."

"Tapi, saat itu aku masih ragu-ragu... Namun, sekarang aku yakin pasti ini adalah ayah, setelah ibu memberi penjelasan tadi"

Kemudian terdengar suara isak tangisan yang berasal dari Qingqiu.

Kemudian Shido pun menenangkannya.

"Hai... Sudah jangan menangis, aku sekarang sudah di sini, jadi berhentilah menangis" Ucap Shido

Namun, pelukan dari Qingqiu makin mengerat.

Shido hanya pasrah, kemudian ia pun menoleh ke arah Tu ShanTong. Dan Tu ShanTong pun paham apa yang di maksud.

Tu ShanTong pun mendekat dan mereka bertiga pun berpelukan bersama.

******

Saat ini di ruang rapat setelah reuni mereka masing-masing. Dan juga Tu ShanTong pun mengumumkan kembalinya rubah putih mereka, dan langsung menyerahkan pemerintahan ke tangan Shido.

"Jadi, pertama adalah clan Su dan Hu akan di bebaskan terhadap hukuman yang berat. Namun mereka akan melayani clan Tu Shan sebagai gantinya"

"Apakah ada yang keberatan?" Tanya Shido

"Permisi yang mulia, kenapa hukuman mereka para pengkhianat seperti itu?" Tanya salah satu rubah tua

Shido dapat melihat semua hal. Dalam pandangannya, rubah yang bertanya tadi memiliki motif yang tersembunyi.

"Apakah kau itu menentangku?" Tanya Shido

"T-tidak yang mulia"

"Hanya saja..."

"Lakukan Alice"

Kemudian tubuhnya pun meledak dan darahnya berhamburan kemana-mana.

Semua orang (?) yang melihat ini pun hanya bisa bergidik ngeri.

"Kalian itu masih di bawah dari para tetua, maka kalian jangan sok hebat di hadapanku" Ucap Shido sambil mengeluarkan aura iblis dan malaikat nya.

Semua orang (?) yang merasakan ini tidak dapat bernafas dengan lancar karena tekanan yang dikeluarkan oleh Shido.

Tu ShanTong yang melihat ini pun menenangkan Shido.

"Wuye, tenanglah" Ucap Tu ShanTong

Kemudian tekanan yang di keluarkan oleh Shido, di tarik kembali.

"Jadi, apakah ada yang menanyakan pendapatku?" Tanya Shido dengan nada dingin

"Tidak yang mulia"

"Bagus..."

"Ke-dua, Su Wei dan Hu Wu mereka terpaksa menyerang Kekaisaran karena mereka dijebak oleh para sampah itu"

"Sampai sini kalian paham?"

"Paham yang mulia"

"Jadi, selamat... Kalian bisa pergi sekarang"

Kemudian mereka semua pun di lilit oleh tali yang terbuat dari darah, dan lama kelamaan tali itu semakin kuat, dan akhirnya membuat mereka semua mati di tempat.

"Huh... Membersihkan sampah emang melelahkan" Ucap Shido

"Kenapa kamu tidak mengurusnya saat tidak ada aku?" Tanya Shido kepada Tu ShanTong

"Jika aku yang memulainya, mereka berpotensi menjadi pemberontak" Ucap Tu ShanTong

"Begitu kah..."

"Ah ya... Omong-omong, Hu Wu"

"Ya?"

"Sebaiknya kamu tidak usah memegang tangan kanan mu itu"

"Bukannya anda yang menebasnya?" Ucap Hu Wu dengan nada datar

"Ha... Baiklah... Lepaskan "

Kemudian Hu Wu pun langsung bisa merasakan kembali tangan kanannya, dan ia pun langsung melihat ke arah tangan kanan nya.

"M-mustahil... Ku kira ini beneran di potong kemarin" Ucap Su Wei

"Ah.. Begitu... Jadi kemarin adalah ilusi buat panca indra dan juga vision kah... Hebat juga teknik ilusi mu setelah kembali dari kematian, Wuye" Ucap Hu Wu

"Itu tidak seberapa" Ucap Shido

"Ayo kita pindah ruangan, di sini penuh dengan darah para serangga" Lanjut ucap Shido

"Kau benar"

Kemudian mereka ber-empat pun langsung pergi dari sana, dan langsung menuju ke gazebo yang ada di halaman belakang.

*****

Saat mereka (Shido, Tu ShanTong, Hu Wu, dan Su Wei) tiba, mereka melihat bahwa Bai Qingqiu, Su Xiao Xiao, dan juga Hu Bu mereka sedang bermain bersama.

(A/N : gw gak tau siapa keponakannya si Hu Wu itu, jika kalian tau bisa kasih tau 🗿)

Mereka yang melihat ini hanya bisa tersenyum senang akan keakraban mereka bertiga.

"Jadi, apakah kalian ingin menghidupkan kembali clan kalian?" Tanya Shido yang tiba-tiba

"Hmm? Tidak perlu, asalkan Xiao Xiao hidup bahagia itu sudah cukup bagiku" Ucap Su Wei

"Umm, itu benar... Aku juga sama" Ucap Hu Wu

"Kalian tidak akan menyesalinya?" Tanya Tu ShanTong

"Kami tidak akan menyesalinya" Ucap mereka berdua

"Baiklah..."

Kemudian mereka ber-empat pun langsung menuju ke mereka ber-tiga dan ikut bermain bersama.

TO BE CONTINUED