Chapter 5 : Diary Ayah

[Pov Leo]

Kami mulai membuka lembar demi lembaran buku tersebut, dan tidak ada yang aneh sejauh ini karena isinya hanya ungkapan isi hati ayah selama ini. Kebahagiaan keluaga Delphine yang terulis jelas disana, juga kebahagiaan ayah setiap menyelesaikan karyanya yang sangat indah semuanya tertulis disana. Namun, saat membuka lembaran terakhir terdapat foto yang cukup mencuri perhatian kami. Ya, foto ayah dan ibu tengah menggendong seorang bayi didepan sebuah yayasan bernama Eden Garden. Dalam foto itu juga terlihat ada banyak sekali orang berdiri dibelakang ibu, ayah dan juga pria tua yang tidak asing lagi dimataku.

"Aku mengenal orang-orang ini, pria tua ini yang sering menggangu dan mengancam keluarga kami" Ucapku

"Maksudmu? Keluarga kalian saling kenal dengan pengurus yayasan ini?"

"Ya, sepertinya begitu"

"Kenapa mereka melakukan hal tersebut? Kau mengetahui sesuatu?"

"Pada awalnya aku pikir karena mereka kesal pada ayah yang menggalang dana dari acara lelang lukisannya untuk Animal Shelter"

"Namun, aku salah menduga. Mereka marah karena keluargaku memperlakukan kakak dengan tidak baik" Tambahku

"Apa hubungannya?"

"Karena kakak berasal dari sana?"

Detektif Olsen yang sedari tadi memperhatikaku kini mulai menyimpulkan garis besarnya, kemudian ia berjalan naik menuju ruang tamu.

"Dimana kamar orangtuamu?"

Aku memandunya tanpa bertanya apapun lagi, juga tanpa merasa curiga pada apapun yang akan dilakukan olehnya nanti karena kini aku percaya sepenuhnya pada beliau. Dengan cekatan ia mulai memeriksa satu persatu laci dan lemari yang ada disana, membaca beberapa documen yang ia berhasil temukan dengan sangat telaten. Hingga akhirnya ia menemukan sebuah akta kelahiran dan beberapa documen adopsi Penny Delphine yang cukup aneh.

"Apa itu Mr.Olsen?" Tanyaku penasarann

"Aku menemukan buku diary kecil dan juga beberapa documen disini"

Aku sangat penasaran apa sebenarnya isi dari document tersebut, kenapa ekspresi wajahnya yang semula tegas dan sangat tenang itu berubah menjadi aneh. Ia beberapa kali mengerutkan dahinya seperti orang yang kebingungan mencari jawaban. Kemudian ia menyodorkan buku diary agar aku dapat membacanya juga. Dengan perlahan ia mulai membuka lembaran bukunya.

Hal.1

Semua terjadi saat Penny memasuki kelas 4 Elementary School. Emosinya mulai tidak stabil, Entah karena dia merasa tersaingi oleh kehadiaran adiknya atau mungkin memang usia anak saat itu melakukan hal yang sama. Namun, hari demi hari Pennyku yang manis berubah seakan itu bukanlah dirinya. Meskipun begitu, kami tidak pernah menyerah untuk memcoba memahamiapa yang diinginkan anakku yang manis ini. Tanpa membedakan, anak kandung maupun anak adopsi. Setiap minggunya Penny selalu berubah-ubah, bukan dalam hal posistif saja. Terkadang ia bisa menjadi Penny yang sangat tenang dan manis, dan tak jarang juga menjadi Penny yang sangat pemarah dan berbahaya. Saat emosinya mulai memuncak, ia tak bisa membedakan apapun yang berada disekitarnya. Dia akan mengamuk sejadi-jadinya melempar barang apapun yang berada didekatnya, dan jarang menyakiti keluarganya. Namun setelah lama aku amati, sepertinya Penny sangat agresif ketika melihat adiknya. Aku tidak paham kenapa dia terus seperti itu bahkan setelah ia beranjak dewasa, aku merasa dia terlalu kekanakan dengan sifatnya seperti itu. Aku hanya tak paham kenapa dia merasa tersaingi, padahal kami selalu adil pada keduanya. Meskipun Penny bukan anak kandung, tapi kami selalu memperlakukannya dengan adil tanpa membeda-bedakan.Bahkan aku dan isrtiku tak pernah membicarakan soal Eden Garden tempat dimana kami mengadopsi Penny.Karena tak seharusnya dia tau tempat mengerikan itu.Sebenarnya kami sudah lelah dengan persyaratan yang dulu di berikan oleh pengurus tempat itu, tapi demi keselamatan keluarga aku tetap melakukannya dengan rutin.

Hal.2

"Tuanku yang agung"

"Tuanku yang sempurna"

"Tuanku yang abadi"

"Berilah kami keabadian"

"Maka akan kami pulangkan anakmu setelah mencapai kesempurnaan"

Teriakan dan sorakan yang selalu aku dengar setiap minggunya, serta darah yang mengalir segar tak pernah terlewatkan. Kengerian yang menghiasi tempat tersebut tak mudah aku lupakan setiap harinya.Setelah kelahiran Leo, Istriku enggan pergi lagi ketempat itu.Apa karena kami melanggar perjanjian awal yang sudah dibuat sebelumnya yang membuat anakku yang cantik harus menderita akibatnya?.Perasaan lega dan mengganjal ini kemudian muncul.

"Untung bukan (anakku) yang berubah"

Apa aku salah jika berpikiran seperti itu?, Lagi pula siapa yang mengiginkan anaknya jadi seperti itu.

Alih-alih terus mendewakan Iblis, lebih baik aku melakukan pengusiran roh jahat setiap minggu agar keluargaku selamat dan selalu dalam lindungan Tuhan.Lagi pula sudah ada anakku yang tampan jikalau Penny harus diambil si Iblis itu aku sudah tidak peduli lagi.

Hal.3

Aku merasa terganggu, setiap hari selalu ada yang mengirimkan paket misterius berisikan hal-hal yang menjijkan.Apa mereka menjadi gila karena aku sudah berhenti mengikuti sekte anehnya itu?.Dasar para pengikut gila, menghalangi orang yang sedang bertobat.Kenapa mereka meyakini Iblis itu sebagai dewa penolong? Bahkan dia tidak nyata adanya.Ketua yayasan si*alan itu pasti hanya mengiginkan uang dan ketenaran sajakan?!.

"Tunggu saja balasan dari Tuan Samael"

"Tuan Samael tidak pernah membiarkan penghianat pergi dengan tenang"

Apa lagi ini? Apa ini yang dinamakan surat ancaman? Sungguh konyol mengadu pada patung kosong seperti itu.Padahal jika dia menginginkan anak itu kembali aku akan dengan senang hati menyerahkannya.

Hal.4

Aku akan menjelaskan apa saja yang mereka lakukan disana. Pertama mereka akan menggiring wanita hamil ke lingkaran dengan gambar bintang dan membiarkannya terlentang disana.Lalu para tetua akan memberikan suntikan (perangsang?) agar mereka cepat mengalami kontraksi.Setelah itu para wanita akan membantu persalinannya sambil melantunkan syair yang tidak jelas. Saat bayi itu lahir para algojo yang sudah bersiap akan mem3nggal k3p4l4 ibu dari bayi itu.Karena mereka akan memandikan bayinya memakai d4raH sang ibu untu keabadian sang bayi (?). Aku sedikit bersyukur saat istriku tengah hamil Leo kami pergi dan tinggal sementara di rumah Ibuku.Oh iya, setelah mereka melakukan hal-hal gila itu, mereka akan bersorak.

"Anak samuel telah lahir"

Lalu ketua akan memberikan bayi tersebut pada calon orangtua barunya, sama halnya kami saat menerima Penny.Memberikan perjanjian dan syarat-syarat tak masuk akal, dan dengan bodohnya para orangtua itu akan menyetujuinya tanpa memikirkan resikonya nanti.

Aku sangat menyesali semuanya sekarang, melihat Penny yang hidup tidak normal seperti remaja kebanyakan lainnya karena kelahirannya yang sangat tragis itu.Aku mencoba berbeda dengan istri dan keluargaku yang mulai acuh pada Penny, tapi itu juga sulit untukku.

Hal.5

Orangtua sialan itu tidak menyerah meneror kami setiap harinya.Aku semakin dibuat pusing oleh situasi ini,OhTuhan..mohon maaf atas perlakuan hambamu ini atas semua yang sudah aku perbuat. Mereka ini bagaikan burung cuckoo menyimpan anaknya disarang burung lain demi membesarkan anaknya yang kemudian akan diambil kembali saat sudah besar nanti.

Hari ini, Leo menemukan berkas adopsi Penny.

"Ayah, Eden Garden itu berada dimana?" dia bertanya seperti itu padaku sambil memegang berkas-berkas yang sudah aku sembunyikan dilemari.Aku memang tidak akan menyembunyikan semuanya dari anak-anak,namun ku rasa untuk sekarang belum saatnya. Aku tidak mau Leo tau soal Samael dan Eden Garden, mengetahui dia adalah anak yang selalu penasaran pada segala hal itu bisa jadi membahayakan kedihupannya nanti.Cukup hanya padaku saja semua itu terjadi, aku tidak peduli jika harus bertukar nyawa demi keluargaku.Istriku sangat protektif pada Leo, dia selalu mencoba menjauhkan Leo dari Penny.Bahkan tidak membiarkan mereka berinteraksi sama sekali, itu membuatku sedikit tidak nyaman mengingat Leo sudah tau bahwa Penny adalah anak adopsi.

Wow aku salut dengan putraku yang sangat dewasa ini,dia tidak pernah membenci kakaknya walaupun sudah sering disakiti.Dia bilang bahwa "Dia tidak boleh membuat kakaknya sedih".

Hal.6

Sudah 1 tahun lamanya Penny di rumah sakit. Dia terlihat sangat kurus, bahkan tatapannya terasa kosong. Aku merasa bersalah melihatnya harus menderita seperti itu,tapi ini semua ku lakukan demi kebaikannya juga. Aku berharap jika Leo akan mengerti karena dia sudah dewasa. Meskipun beberapa kali kakaknya berbuat kasar, dia akan selalu memaafkannya.Aku sangat bangga pada putraku, dia anak yang pintar juga dewasa. Tetapi aku teradang lelah dengan rasa penasarannya yang sangat tinggi. Dihari ulang tahun Leo yang ke-15 ini, aku akan membawanya menjenguk kakak yang sangat ia rindukan itu. Dia sangat bersemangat saat aku beri tau berbanding terbalik dengan ekspresi Istriku yang terliat tak setuju. Banyak kejadian yang telah kami alami semenjak kelahiran Leo dan aku harap dia dapat tumbuh normal seperti anak-anak pada umumnya, nememukan kebahagiaan, membangun keluarganya sendiri aku sangat berharap pada-Mu Tuhan. Tolong kabulkan doa hambamu yang penuh dosa ini, hanya untuk kali ini saja.

Hal.7

Persetan dengan semua ini, kenapa Tuhan tidak pernah menjawab doa hambanya yang tengah kesusahan? Kenapa ia tidak membantu saat aku membutuhkannya?!. Apa ini semua karma yang kau berikan padaku sebagai pendosa?! Kenapa harus istriku, bukan anak iblis itu saja!?.

Halaman demi halaman membuatku merinding, mual dan pusing. Apa sebenarnya yang ayah pikirkan?! Kenapa dia melakukan semua hal tersebut?. Jadi sebenarnya inspirasi dari semua lukisan ayah adalah Angels Of Death, Samael.

"Kau baik-baik saja?" tanya Detektif

Aku sangat mual bahkan tidak sanggup untuk menjawab pertanyaannya. Air mataku mulai turun, sangat sesak dan bingung. Nafasku terengah-engah, aku ketakukan setengah mati mengetahui faktanya bahwa ayah dan juga ibu meninggal secara tragis karena telah ingkar janji pada Iblis itu. Bahkan sosok yang aku lihat saat mengintip kamar kakak adalah Iblis itu?! Yang telah menemani kakak selama ini.