Setelah kembali dari perjalanan yang tak terduga, Yan Xuan duduk diam di bawah pohon tua dekat sungai, merenungkan pengalaman yang baru saja dialaminya. Meski tampaknya hanya berlangsung sekejap, kesadaran bahwa ia telah berada di dunia yang berbeda, melawan makhluk legendaris, dan berinteraksi dengan entitas yang tak dikenal meninggalkan kesan mendalam.
"Dunia itu... Apakah itu nyata atau hanya halusinasi?" Yan Xuan bertanya-tanya dalam hati. Namun, rasa nyata dari pertarungan, energi yang ia rasakan, dan interaksi dengan sistem misterius yang menyebutkan "Konstelasi Kade Astral" terlalu sulit untuk diabaikan begitu saja.
Yan Xuan memejamkan mata, mencoba mengingat kembali detail-detail kecil dari dunia yang ia kunjungi. Seolah-olah ada sesuatu yang menghubungkannya dengan dunia tersebut, sesuatu yang lebih besar dari sekadar ilusi. "Jika ada satu dunia lain," pikirnya, "maka pasti ada lebih banyak lagi yang menunggu untuk ditemukan."
Perasaan bahwa dunia yang ia kenal hanyalah sebagian kecil dari kenyataan yang lebih besar mulai tumbuh dalam dirinya. Dunia-dunia lain, dimensi yang belum terjamah, dan misteri yang tersembunyi di balik tabir realitas menjadi daya tarik yang tak bisa diabaikan. Namun, ia juga tahu bahwa penjelajahan ke dunia-dunia lain tidak akan semudah yang ia bayangkan.
Mata butanya menatap ke kejauhan, seolah-olah mencoba menembus batas-batas dunia yang kasatmata. "Aku harus mempersiapkan diriku," pikir Yan Xuan, "Penjelajahan ini bukan hanya tentang kekuatan, tetapi juga tentang pengetahuan dan kebijaksanaan."
Yan Xuan berdiri perlahan, tubuhnya yang muda kembali beradaptasi dengan kekuatan baru yang ia miliki. Meskipun ia telah menguasai teknik umur panjang dan memperbarui tubuhnya, ia sadar bahwa dunia-dunia lain mungkin menyimpan bahaya yang jauh lebih besar daripada yang pernah ia hadapi. Ia harus mempersiapkan diri, memperkuat kemampuannya, dan mencari lebih banyak informasi tentang dunia-dunia lain sebelum benar-benar melangkah ke dalamnya.
"Buku-buku kuno, reruntuhan yang belum dijelajahi, dan para bijak yang mungkin memiliki pengetahuan tentang dimensi lain," gumam Yan Xuan. Ini adalah target pencarian berikutnya. Ia tahu bahwa informasi adalah kunci untuk memahami dan menjelajahi dunia-dunia baru.
Namun, sebelum itu, ia harus memastikan bahwa kekuatannya cukup untuk menghadapi apapun yang ada di luar sana. Meski telah melewati ujian dan memperoleh kekuatan baru, Yan Xuan tidak akan meremehkan apa yang mungkin menantinya di dunia-dunia lain.
Yan Xuan mulai memusatkan Qi-nya, merasakan aliran energi yang sekarang lebih stabil dan kuat daripada sebelumnya. Ia berlatih di bawah sinar matahari yang mulai terbenam, memadukan setiap gerakan dengan harmonisasi alam. Dengan setiap langkah dan ayunan pedang Qi-nya, Yan Xuan merasakan tubuhnya semakin siap.
"Aku akan memulai perjalanan ini," bisiknya, "tetapi aku harus siap menghadapi apapun yang ada di luar sana."
Saat malam mulai menjelang, Yan Xuan berhenti sejenak, menatap bintang-bintang yang berkilauan di langit malam. Konstelasi yang terlihat seolah berbicara kepadanya, memanggilnya untuk melangkah lebih jauh dari yang pernah ia bayangkan. Ia merasa seolah-olah takdirnya terhubung dengan bintang-bintang tersebut, membawa pesan tentang penjelajahan yang belum pernah ia lakukan sebelumnya.
Dengan tekad yang bulat, Yan Xuan kembali ke tempat tinggalnya, menyusun rencana untuk perjalanan barunya. Dalam benaknya, ia tahu bahwa ini adalah awal dari sesuatu yang jauh lebih besar dari dirinya. Dunia-dunia lain menantinya, dan ia harus siap untuk menjelajahinya dengan segala yang ia miliki.