Tepat ketika dia hendak mendesah dan memohon agar dia masuk ke dalam dirinya, Gavrael menarik jarinya keluar dan dia meraih kakinya lagi, membukanya lebar-lebar dan kemudian batangnya yang keras seperti batu menembus dagingnya yang sensitif tanpa peringatan. Tubuhnya berteriak karena campuran kenikmatan dan rasa sakit itu.
"Evie!" dia mulai mengerang nama wanita itu sambil terus mendesak masuk, berulang kali, ketika mereka berdua memanjakan diri mereka dalam tarian intim yang begitu mengguncang pikiran dan sudah setua bumi ini.
Dia mengangkat kakinya dan meletakkannya di pundak. Tatapan matanya yang sepenuhnya terfokus padanya saat dia menusuknya dengan desakan kuat, adalah salah satu tatapan terindah yang paling menghantui yang pernah ia lihat. Dan yang bisa dia lakukan hanyalah membuka dirinya, menyerahkan dirinya padanya, dan memanggil namanya kembali, saat dia membuatnya menjerit karena begitu banyak kenikmatan.