32 Tolong Lewatkan Aku

"""

Sesi sore adalah kelas etiket kerajaan yang diajarkan oleh Susana. Ia memandangku dan Vivian dengan mata dingin. Matanya tampak seperti penggaris untuk mengukur gerakan kami, dan setiap kesalahan yang kami buat tertangkap dan dimarahi.

"Vivian, angkat tanganmu."

Aku membuat gerakan standar dan melihat mata tak ramah Susana ke arah Vivian. Lonceng di antara pergelangan tanganku berbunyi pelan, dan aku tak bisa tidak mengingatkannya dengan cemas dalam hati.

"Ah, kakak, aku tidak suka pelajaran etiket ini."

Vivian, dengan wajah sedih, mengangkat lengannya lagi dengan susah payah. Lonceng membawa suara hatinya. Di antara pelayan-pelayan yang terlatih, Vivian seperti seekor anak itik di antara Angsa-Angsa. Di rok dansa berbulu merah muda yang berputar, posturnya yang tidak standar selalu terlihat jelas.

"Bertahanlah, Vivian. Kelas ini akan segera selesai. Bagaimana kalau chef membawa kue cranberry kesukaanmu malam ini?"