74 Saya Butuh Jawaban

Sudah larut malam dan seluruh istana terbenam dalam tidur yang dalam. Namun, aku masih belum bisa tidur. Aku melepas gaun tidurku dan mengenakan gaun sederhana, lalu mengambil tudung hitamku, diam-diam menunggu kedatangan orang itu.

Cahaya bulan yang sejuk menyinari taman, memantulkan sinarnya pada meja rias di dekat jendela. Tersembunyi di sudut gelap di balik tirai, aku melihat kalung mutiaraku tersimpan dengan hati-hati di dalam sebuah kotak.

"Meong~" Sebuah suara kucing yang lemah terdengar, memecahkan kesunyian malam, memberikan peringatan yang aneh.

"Bagaimana bisa ada kucing di istana? Penjaga! Cepat singkirkan penyusup ini!" Suara tegas Susanna menyusuri malam.

Tanpa ada penundaan, suara langkah kaki para penjaga bergema di sepanjang koridor.

Memanfaatkan kesempatan itu, aku mendorong jendela dan bersembunyi di balik tudung hitam. Tepat sebelum aku melarikan diri melalui jendela, dorongan yang tak dapat dijelaskan memaksaku untuk membawa kalung itu bersamaku.