Sudut Pandang Delia
Komitmen Pangeran Kral terdengar memikat, dan aku ingin mempercayainya. Namun, mengingat serangkaian kejadian baru-baru ini — sosok misterius berbaju abu-abu, kalung mutiara yang dicuri, dan mimpi-mimpi yang datang sesekali — semuanya ini membebaniku dengan berat.
Kecuali masalah-masalah ini terselesaikan, bahkan jika Pangeran Kral mengatur upacara pernikahan yang paling mewah sekalipun, hatiku tetap tidak akan tenang. Meski begitu, saat menghadapi janji tulus dari Pangeran Kral, aku ragu untuk merusak semangatnya. Maka, aku hanya mengangguk dan menjawab, "Yang Mulia, aku sangat menantikan hari itu!"
"Delia…"
Pangeran Kral tampaknya hampir mengatakan sesuatu lagi, tetapi pada saat itu, terdengar ketukan ringan di pintu kereta.
"Ada apa?" Pangeran Kral menoleh, jelas menunjukkan ketidaksabarannya.
"Yang Mulia, ada hal yang perlu saya laporkan kepada Anda…"