POV Nuri
Aku terbangun seperti biasa saat sinar matahari pagi menembus tirai dan menyinari wajahku.
Suara burung terdengar dari pepohonan. Burung kecil sudah bangun dan memanggil makanan dengan mulut terbuka.
Aku selalu bangun saat matahari terbit dan melakukan latihan pagi di taman kastilku. Sebagai seorang ksatria, aku harus menjaga tubuh yang kuat dan refleks yang tajam. Aku tidak pernah membiarkan diriku menikmati kesenangan sederhana seperti bangun terlambat.
Aku menggerakkan tubuhku, bersiap untuk duduk.
Aku membeku. Aku merasakan sesuatu di lenganku.
Aku menundukkan kepala.
Seorang wanita setengah telanjang dengan gaun halter transparan. Dia terbaring patuh di pelukanku, seperti boneka yang cantik. Rambut cokelat panjangnya yang keriting jatuh di dadaku dan bulu matanya yang panjang menutupi matanya.
Aku belum pernah terbangun dengan seorang wanita di pelukanku.