Sun_forever

"Yang Mulia, ini putri saya, dan saya menawarkan kesetiaan saya."
Di sebuah pesta mewah, saya bersembunyi di sudut dan menyaksikan ayah saya, seorang alfa, membungkuk untuk berbicara kepada pangeran di atas takhta, sementara saudari saya, Bernice, mengenakan gaun ketat dan glamor, duduk di kaki pangeran dan menunjukkan senyum yang menawan dan berlagak sombong.
Itu adalah resepsi untuk sang Pangeran dan untuk saudari saya menjadi pasangan hidupnya.
"Gadis ku, aku menangkapmu."
Suara menjijikkan sepupu saya terdengar. Dingin merayap di punggung saya.
"Kamu tidak dapat melepaskannya," katanya, mengulurkan tangan untuk saya lagi.
Tidak...
Pada saat yang sama, terdengar jeritan rendah dari pusat jamuan. Bernice tampak pucat, dan pangeran mengerutkan kening pada kerumunan di depannya. Dia memiliki aura menekan Lycan yang membuat semua orang takut untuk bernapas.
"Bukan dia," kata sang pangeran, bahkan menolak untuk melihat Bernice.
Bagaimana ini bisa terjadi? Bukankah pasangan hidup sang Pangeran adalah Bernice?
Saya bersembunyi di sudut. Saya tidak berminat untuk melihat apa yang terjadi di pesta itu. Saya hanya ingin menyingkirkan bajingan di depan saya.
Namun mengapa sang Pangeran melihat saya bersembunyi di sudut?
Oh, dewi Bulan, saya tidak bisa membaca matanya.

Berpasangan dengan Pangeran Lycan

Diingatkan oleh Alice, aku teringat bahwa aku memang pernah mengalami sesuatu yang mirip ketika masih kecil. Aku menemukan anak anjing yang sangat lucu, dan aku sangat menyukainya.


Pada hari aku membawanya pulang, kami bersenang-senang bermain bersama. Aku bahkan tidur sambil memeluknya.


Namun, ketika aku bangun keesokan harinya, anak anjing itu sudah hilang, dan tidak ada yang tahu ke mana ia menghilang. Ia lenyap dari hidupku.


"Tuan, aku ingat kejadian itu, tapi apa hubungannya dengan pasangan jiwa?" tanyaku, bingung.


"Yang ingin aku sampaikan adalah bahwa orang-orang atau makhluk yang muncul dalam hidupmu memang ditakdirkan untuk ada di sana. Hubunganmu dengan anak anjing itu hanya bertahan satu hari, tapi pasangan jiwamu ditakdirkan untuk bersamamu seumur hidup," Alice dengan lembut menjelaskan alasannya menceritakan kisah tentang anak anjing. Ucapannya sangat meringankan suasana hatiku.


"Siapa nama pasangan jiwamu, dan bagaimana perkembangan hubungan kalian?"


117 Kita Harus Pergi