Sun_forever

"Yang Mulia, ini putri saya, dan saya menawarkan kesetiaan saya."
Di sebuah pesta mewah, saya bersembunyi di sudut dan menyaksikan ayah saya, seorang alfa, membungkuk untuk berbicara kepada pangeran di atas takhta, sementara saudari saya, Bernice, mengenakan gaun ketat dan glamor, duduk di kaki pangeran dan menunjukkan senyum yang menawan dan berlagak sombong.
Itu adalah resepsi untuk sang Pangeran dan untuk saudari saya menjadi pasangan hidupnya.
"Gadis ku, aku menangkapmu."
Suara menjijikkan sepupu saya terdengar. Dingin merayap di punggung saya.
"Kamu tidak dapat melepaskannya," katanya, mengulurkan tangan untuk saya lagi.
Tidak...
Pada saat yang sama, terdengar jeritan rendah dari pusat jamuan. Bernice tampak pucat, dan pangeran mengerutkan kening pada kerumunan di depannya. Dia memiliki aura menekan Lycan yang membuat semua orang takut untuk bernapas.
"Bukan dia," kata sang pangeran, bahkan menolak untuk melihat Bernice.
Bagaimana ini bisa terjadi? Bukankah pasangan hidup sang Pangeran adalah Bernice?
Saya bersembunyi di sudut. Saya tidak berminat untuk melihat apa yang terjadi di pesta itu. Saya hanya ingin menyingkirkan bajingan di depan saya.
Namun mengapa sang Pangeran melihat saya bersembunyi di sudut?
Oh, dewi Bulan, saya tidak bisa membaca matanya.

Berpasangan dengan Pangeran Lycan

"Mengapa menurutmu keluarga kerajaan kita harus membesarkan seorang putri yang lahir dari seorang gundik sepertimu?"


Sang Ratu berdiri di atas mimbar tinggi, gaun indahnya menunjukkan status bangsawannya. Dia berbicara dengan nada penghinaan sambil mengagumi kuku-kukunya yang sempurna.


Sang putri berlutut di bawah anak tangga, tubuhnya gemetar. "Karena kami adalah putri Yang Mulia ..."


"Diam! Kalian hanyalah anak-anak perempuan yang dilahirkan oleh wanita rendahan. Keberadaanmu adalah sebuah kesalahan. Apakah kamu benar-benar mengira kamu adalah seorang putri? Apakah kamu mengira aku membiarkanmu tinggal di istana sebagai seorang putri semata-mata karena kebaikan hati?"


Gadis itu tidak berani berbicara. Dia memang seorang putri. 18 tahun yang lalu, sang kaisar memperkosa seorang wanita rendahan dalam keadaan mabuk, dan kemudian melahirkan dirinya.


"Sekarang giliranmu, putri yang disebut-sebut, untuk membayar kembali sang kaisar dan aku."


Pernikahan Paksa Yang Mulia dengan Seorang Musuh