116 Seorang Tamu Aneh

"""

Sudut Pandang Nuri

Aku merasa aneh. Ini bukan pertama kalinya Sibyl bingung mengenai warna. Aku ingat dia pernah salah mencocokkan warna bunga beberapa hari yang lalu, bahkan memilih sabuk yang tidak sesuai dengan gaun yang dia kenakan saat sedang berdandan.

Sebelumnya aku tidak terlalu memperhatikan hal itu, tetapi hari ini aku merasa semuanya menjadi sangat aneh. Sepertinya, Sibyl tidak dapat melihat warna.

"Katakan padaku, apa yang sebenarnya sedang terjadi?"

Sibyl menggigit bibirnya secara refleks.

"Hari ini adalah hari pertama dalam hubungan baru kita. Kita tadi berjanji untuk tidak lagi menyimpan rahasia satu sama lain. Apa kamu sudah lupa?"

"Aku..." Sibyl melihatku dengan ragu. "Ini cerita yang rumit. Aku... Aku tidak tahu harus mulai dari mana..."

"Aku punya cukup waktu dan kesabaran."

Sibyl menghela napas. "Aku bisa memberitahumu, tapi kamu harus berjanji padaku bahwa setelah mendengar cerita ini, kamu tidak boleh marah atau sedih."

"Aku berjanji."