Julie duduk di depan jendela kamarnya, menatap pohon-pohon dan kegelapan yang menghadap kamarnya. Beberapa menit telah berlalu sejak Dante pergi, dan dia duduk di sana dengan pandangan kosong di matanya. Tidurnya hilang dari jendela, dan sepertinya tidak akan kembali dalam waktu dekat.
Dia mengangkat tangannya mendekati wajah, menyentuh bibirnya dengan jarinya.
Kenangan tentang bibir Dante di bibirnya masih segar seolah-olah dia masih dicium, dan hatinya bergetar mengingat itu. Kemerahan yang muncul di pipinya tadi belum hilang darinya.
Dante sangat menarik secara seksual, dan meskipun dia bukan tipe Julie pada awalnya, dia tidak menyangka dirinya akan tertarik padanya. Julie meletakkan tangannya di pipinya, merasa betapa hangatnya wajahnya menjadi.