ash_knight17

'Ketika Julianne Winters memutuskan untuk pindah ke asrama Universitas yang terkenal, dia memiliki segalanya yang sudah direncanakan agar dia bisa menyelesaikan kelulusannya dan meninggalkan tempat itu. Namun rencananya dengan cepat hancur ketika pandangan Roman Moltenore dari tahun terakhir tertuju padanya. Dan penampilannya tidak menunjukkan apa-apa selain MASALAH.

"Aturan apa?" tanya Julianne dengan alis terangkat saat membaca halaman itu. Dia yakin tidak melihat adanya aturan kampus yang disebutkan di situs web mereka.

# 4. Dilarang menggunakan ponsel.
# 12. Mahasiswa dilarang berkeliaran di luar kampus setelah pukul sebelas malam.

Semakin dia membaca, semakin aneh jadinya. Temannya membalik halaman dan kemudian menunjuk ke aturan terakhir # 29. Dengarkan Roman Moltenore.

"Ini dibuat-buat. Lihat, aturan terakhir bahkan ditulis dengan pensil." Julianne tidak percaya teman dari kamar sebelahnya berpikir dia akan tertipu olehnya. "Dan tidak ada ponsel?"

"Penting bagi kamu untuk mematuhi semua aturan. Terutama nomor dua puluh sembilan," kata gadis itu dengan nada serius. "Ingatlah untuk tidak terlibat dengan Roman. Jika kebetulan kamu melihatnya, larilah ke arah yang berlawanan. Ada alasan kenapa ini dituliskan di sini."

Dengan aturan kampus, dia beralih mengirim surat tulisan tangan kepada pamannya. Tapi siapa sangka itu bakal jatuh ke tangan orang lain!'

Surat untuk Romeo

Rekomendasi Musik- Into the Fire- Marco Beltrami


Natalie, yang kini menggunakan nama Harriet, berdiri di depan jendela, menatap jalan. Jalan yang sama yang terletak di depan rumah asalnya, tempat dia seharusnya berada, tempat sekarang di mana dia tumbuh beriringan dengan usia ibunya. Dalam beberapa minggu pertama, Natalie merasakan campuran emosi, di mana dia tidak bisa mengerti bagaimana cara mengatasi situasi baru yang dihadapinya dan apa yang harus dirasakan tentang itu.


Setelah menghabiskan dua minggu di masa lalu, saat ini, segala sesuatu dalam hidupnya telah berubah terbalik.


Dia tidak lagi memiliki keluarga sendiri, mereka tidak mengenalinya, dan meskipun mereka datang untuk melihat wajahnya lagi, tidak ada kemungkinan mereka akan mengingatnya. Si penyihir, Opaline La Fay, telah memastikan untuk mengambil tindakan ekstra sebelum mengirimnya ke sini dengan mengubah fitur wajahnya sehingga tampak seperti orang lain. Mungkin bahkan lebih cantik.


Bagaimana Karma itu