Ketika visi ku tersambung dengan Tempest sekali lagi, aku melihat para pria dalam kelompok kami mulai bergerak menuju danau. Aku melihat Regaleon melangkah di atas air dan setengah tubuhnya langsung terendam. Jantungku berdegup keras saat mengetahui bahwa suamiku dalam bahaya. Kemudian saya melihat sesuatu di dalam air yang berenang. Bukan hanya satu atau dua, tetapi itu adalah kelompok Siren-Siren yang bergerombol menuju para pria.
Pikiranku langsung kosong. Yang dapat saya pikirkan sekarang adalah saya tidak ingin tangan Siren-Siren tersebut mendekati suamiku.
"TEMPEST, BAKAR SEKITARNYA!" aku memerintahkan.
Setelah perkataanku, api turun dari langit. Kabut yang begitu tebal dengan cepat hilang ketika api bersentuhan dengan tanah. Sayap Tempest terbakar, itu sangat indah dan megah untuk dilihat.
Tempest hati-hati agar tidak membahayakan siapa pun dari kelompok kami. Api itu menghilang setelah menyingkirkan kabut. Itu juga membantu membuat Siren-Siren itu bergegas karena takut.