Regaleon menggenggam tanganku dan membawaku ke tempat yang ia ceritakan. Kami berjalan menyusuri kota menuju tepi desa. Pemandangan mulai berubah sepanjang jalan, kami bisa melihat lebih banyak kehijauan dan bunga-bunga yang berwarna-warni. Rumah-rumah pedesaan mulai berkurang sampai kami tiba di sebuah bangunan yang terlihat tua namun masih mempertahankan kecantikan alaminya. Bangunan itu tampak seperti sebuah kapel.
"Ini kapel desa?" Tanya saya ketika kami mendekat.
"Ya." Regaleon berkata sambil tersenyum. "Bangunan ini tua. Tapi tetap mempertahankan pesonanya."
Saya memperhatikan kapel yang kecil dibandingkan dengan gereja-gereja besar di kota besar dan ibu kota. Dinding bangunan dihiasi dengan bunga merambat yang indah, merayap ke atas. Taman di luar kapel juga menambahkan keanggunan yang halus dan membuat tempat itu semakin tenang.
"Ayo masuk." Regaleon berkata sambil memegang tanganku.