Seorang Wanita yang Memiliki Nilai (2)

Dengan hati penuh tekad, aku kembali ke kediaman dengan satu hal di benakku, yaitu untuk menghadapi suamiku mengenai kejadian semalam.

Hanya dengan memikirkan bahwa dia tidak memberitahuku tentang semua ini sepanjang malam dan sepanjang pagi kami bersama membuatku marah.

'Aku tahu aku perlu tetap tenang dan mendengar sisi suamiku, tetapi hanya memikirkan dia melihat tubuh telanjang wanita lain membuatku murka.' Aku berpikir sambil menginjakkan kaki.

Ketika aku hendak memasuki mansion, seorang pelayan menghalangi jalanku. Aku terpaksa berhenti di jalanku menatap pelayan itu dengan penasaran. Dia sedikit gugup menatapku hingga ia membungkuk seketika.

"Y-Yang Mulia, maafkan saya telah menghalangi jalan Anda, t-tapi bisakah saya mengambil sedikit waktu Anda." Kata pelayan itu dengan gugup.

"Berani kau menghalangi jalan Yang Mulia?!" William muncul di sampingku seketika. Aku mengangkat tanganku memberi isyarat padanya untuk berhenti.