"Dia hebat." Senyum muncul di wajahku.
Aku merasa senang dan benar-benar menikmati pertarungan ini. Aku tak pernah berpikir akan merasakan seperti ini dalam pertempuran, ini adalah pertama kalinya aku merasa menikmati pertarungan.
Belgor berlari dengan cepat dalam garis zigzag. Aku mengeluarkan lebih banyak bola api untuk mengejarnya, membuatnya tidak punya waktu untuk menyerang. Tapi mengejutkan, dia mampu mengambil batang pohon yang jatuh di jalannya dan melemparkannya ke arahku. Aku menggunakan sihir api untuk mendorong diriku menjauh dari tempat aku berdiri untuk menghindari batang pohon besar tersebut.
Saat mendarat di kakiku, aku terkejut melihat Belgor berada di udara, melompat di atas kepalaku. Aku bisa mengangkat pedangku tepat waktu sebelum rahangnya mendarat di kepalaku.
"Ah. Sial." Aku mengumpat, melihat bahwa aku dalam situasi yang sulit.