"""
Sekolah dasar itu bernama SD Chenglong, terletak di perbatasan antara daerah perkotaan dan pinggiran. Di belakang sekolah, terbentang sebidang lahan pertanian yang membentuk latar belakang yang indah.
Setelah turun dari stasiun bus, Gu Zi berjalan selama sepuluh menit sebelum sampai ke sekolah. Gerbang sekolah tidak terlalu luas, kira-kira selebar enam orang kurus berjalan berdampingan.
Di luar gerbang, seorang lansia sedang menjual es loli tradisional, menarik perhatian cukup banyak siswa.
Menghapus keringat dari dahinya, dia membeli salah satu es loli untuk dinikmati. Harganya lima sen masing-masing dan rasanya sangat manis, tanpa rasa buatan—bersih dan segar.
Rasanya seperti kenangan nostalgia, sebuah rasa kebahagiaan yang abadi.
Setelah menyelesaikan es loli itu, Gu Zi melanjutkan mendorong mobil kecilnya ke depan. Beberapa langkah melewati gerbang, dia hampir bisa melihat seluruh sekolah.