Bab 119: Aku Memberimu Sepuluh Detik

"""

Karena ruang elevator yang terbatas, Abigail dan Pullan mendorong ranjang beroda ke dalam elevator secara terpisah.

Brandon Piers, yang terbaring di atas ranjang, diam dan pucat. Hanya nafasnya yang dangkal membuktikan ia masih hidup.

Wajahnya yang terlalu tampan tampak tidak sesuai dengan lingkungan sekitar, seperti seorang putri tidur yang membutuhkan ciuman untuk terbangun.

Abigail menatapnya sejenak dan tak kuasa menjilat bibirnya yang pecah-pecah. Sebelum ia bisa berpikir lebih jauh, pintu elevator berbunyi ding dan terbuka.

Suara roda ranjang yang berputar terdengar sangat tiba-tiba di lantai basement tiga, membuat suasana semakin sunyi dan kosong.

Karena kamar mayat berada di atas, tempat parkir bawah tanah ini sebagian besar waktu kosong. Sesekali, mobil jenazah melintas, dan beberapa orang yang percaya takhayul cenderung menghindari area ini.