Abigail memandang orang tua itu, mengabaikan tatapan Pullan, dan membungkuk saat ia mendorong Brandon Piers keluar.
Pullan memandangnya dengan tidak percaya, akhirnya menggertakkan giginya saat ia membungkukkan tubuhnya yang tinggi dan kuat, meniru gerakan Abigail sambil mendorong brankar keluar.
"Jiwa-jiwa malang, diperlakukan dengan buruk oleh segerombolan anak-anak, Yesus Kristus, cukup tidur, tidur dan penderitaan akan berakhir, hidup hanyalah latihan untuk bertahan...."
Orang tua kurus itu terus bergumam, melantunkan kalimat tanpa henti.
Pullan memandang kotak-kotak jenazah itu, bulu kuduknya meremang, dan tubuhnya semakin membungkuk, takut orang tua itu melihatnya. Sementara itu, ia tak bisa menahan rasa ingin tahunya. Dengan semua keributan tadi, bagaimana orang tua itu tidak mendengar?
Ini tidak masuk akal!