Suaranya agak tegas.
Ekspresinya juga sangat serius.
Gu Qingfeng dan Paman Gu saling bertukar pandang, tidak seperti biasanya menahan diri untuk tidak menyela.
Mengingat kembali, tindakan Qiaoqiao barusan sangat berbahaya.
Kalau bukan karena refleks cepat Qin Yize, dia mungkin sudah terlempar keluar jendela saat kereta berbelok.
Anak ini terlalu impulsif.
Qiaoqiao duduk dengan patuh di tempat tidur dan mengambil inisiatif untuk berkata, "Barusan aku terlalu impulsif, maaf, itu tidak akan terjadi lagi, dan terima kasih…"
Mata Qin Yize sedikit berkilat, senyumnya misterius, "Hebat, kamu bahkan sudah belajar meminta maaf sendiri…"
Qiaoqiao mengangkat matanya yang berkilauan, memandang Qin Yize dengan pikiran yang tak dapat dipahami siapa pun, dan berbisik pelan, "Aku hanya terlalu cemas…"
Dia sangat cemas.
Dia khawatir bahwa Nenek Yu dan Bibi Zhao, begitu mereka keluar, mungkin tidak akan pernah ditemukan lagi.