Angin berhembus lembut, namun angin itu seakan bertiup langsung dari Antartika itu sendiri karena suhunya tidak seperti musim semi. Daun-daun pohon menjadi lembap oleh embun malam ketika matahari yang jauh mulai tenggelam semakin rendah, sampai cahayanya bukan lagi kuning dan berubah sedikit oranye di cakrawala yang jauh.
Di tengah hutan yang tampaknya tak berpenghuni manusia, kadang-kadang terdengar suara mengaumnya beberapa binatang di kedalaman yang menakutkan bagi mereka yang lebih lemah dan baru saja mulai berevolusi dengan kecepatan yang jauh lebih lambat.
BOOOOM!!!
Sebuah ledakan menggelegar memecahkan keseimbangan yang rapuh itu dan sejenak semua raungan menghilang seolah bahkan makhluk yang bersembunyi di wilayah mereka di bagian dalam hutan menyadari sesuatu.