XIETIAN

Mana legendaris akhirnya mencapai planet Bumi, menyebabkan semua makhluk hidup secara resmi memasuki jalur evolusi.

Hewan-hewan berubah menjadi binatang buas yang menakutkan, beberapa tanaman mendapatkan kesadaran diri, dan manusia yang berhasil menahan gelombang mana terbangun dengan kemampuan untuk memperoleh keterampilan dengan mengalahkan musuh yang kuat.

Seluruh planet memasuki era baru di mana hukum lama runtuh. Satu-satunya hukum adalah hukum rimba di mana yang terkuat memangsa yang terlemah.

Bai Zemin, seorang mahasiswa yang tampaknya biasa saja, ternyata adalah jenius dalam jalur sihir yang tak tertandingi. Ini menarik perhatian seorang iblis cantik yang akan menjadi mitranya dalam perjalanan menuju puncak mutlak.

Tuhan, Malaikat, Iblis, Naga, Vampir, Manusia Serigala; tidak ada keberadaan yang layak menjadi musuhnya!

Penyihir Darah: Pasangan Succubus dalam Kiamat

Sejak Bai Zemin mengembangkan keterampilan Manipulasi Darahnya ke Tingkat Kedua, dia tidak pernah dipaksa menyerahkan 100%nya, apalagi mengandalkan aktivasi kedua dari keterampilan itu. Lagipula, musuh-musuhnya tidak memiliki kualifikasi untuk membuatnya mengeluarkan semuanya, namun pengorbanan konsumsi yang menakutkan dari aktivasi kedua yang disebut Api Merah Padam juga tidak sebanding.


Meski Api Merah Padam adalah aktivasi kedua yang layak menjadi keterampilan dalam dirinya sendiri daripada keterampilan sekunder, karena kemampuan untuk meningkatkan kekuatan serangan fisik dan kekuatan serangan magis sebesar 20% sangat menakutkan, sisi negatif yang mencolok adalah bahwa Bai Zemin perlu mengakhiri pertarungan secepat mungkin atau melepaskan keterampilan tersebut setiap beberapa periode untuk memungkinkan Staminanya pulih sedikit dan dengan demikian mencegah tubuhnya runtuh karena beban besar.


Pertarungan kecerdikan dan kekuatan: Bai Zemin terluka parah