WhiteNightingale

Di Kekaisaran Solaria, orang-orang dibagi berdasarkan darah mereka. Bangsawan menikmati kehidupan mereka dalam kekayaan, dengan anggur yang enak dan makanan yang luar biasa. Mereka memerintah dengan keunggulan atas rakyat jelata. Satu-satunya alasan mereka bisa melakukan ini adalah karena mereka memiliki pengetahuan tentang kekuatan paling kuat di dunia - sihir. Bangsawan mengendalikan pengetahuan mereka agar tidak mudah diakses oleh rakyat jelata, membuatnya lebih sulit bagi mereka untuk mempelajari sihir.

Leo, seorang yatim piatu muda di Solaria, memiliki afinitas yang sangat kuat terhadap sihir. Dia bahkan tidak menyadarinya karena dia tidak pernah bisa mempelajari sihir - dia terlalu miskin untuk mencoba dan belajar dari akademi sihir manapun. Dia hanya mencoba bertahan hidup di jalanan Solhaven sampai dia menemukan kitab hilang Kaisar Arcane.

Saya Baru Saja Mewarisi Warisan Kaisar Arcane

Asher membagi pertandingan dan mereka semua naik ke arena. Leo dipasangkan dengan seorang anak laki-laki kurus dengan busur. Dia tampak sangat santai saat menghadapi Leo.


"Jadi, keberuntunganmu berakhir di sini," kata anak itu.


Leo tampak bingung. "Kenapa kau berkata begitu?" Dia bertanya.


Anak itu tertawa. "Karena kau sedang menghadapi aku. Aku adalah seorang Kesatria Aura Lingkaran Pertama Tahap Tengah," katanya. "Di sisi lain, kau hanya lolos ke putaran pertama karena kamu cukup beruntung tidak melawan siapa pun."


Leo menyadari bahwa dia adalah satu-satunya yang menyadari bahwa pertandingan diatur berdasarkan tingkat keterampilan. Dia menduga bahwa itu karena dia adalah satu-satunya di sana yang bisa dengan mudah melihat tingkat aura orang-orang.


Leo melihat ke arah Asher. Dia belum memiliki senjata. Asher berjalan ke arahnya dan berkata, "Jadi, senjata apa yang kau inginkan."


Melenggang dengan mudah