[Kamu menuju ke Kuil Dewa Kota, ingin menjelajahi tempat ibadah paling makmur di Kota Tianyun ini.]
[Satu menit kemudian, kamu tiba di Kuil Dewa Kota.]
[Kamu melihat bahwa Kuil Dewa Kota bukanlah bangunan tunggal, tetapi terdiri dari dua aula samping dan aula utama yang dikelilingi oleh halaman yang luas.]
[Tiga karakter berlapis emas "Kuil Dewa Kota" di plakat halaman sangat mencolok.]
[Pintu kuil tertutup tetapi tidak terkunci, dan kamu bisa samar-samar melihat cahaya api menerobos celah-celahnya.]
[Kamu menahan napas dan dengan hati-hati mendekati pintu halaman, mengintip melalui celah-celah.]
[Kamu melihat beberapa sosok berdiri mengelilingi pembakar dupa ritual di halaman, tampak sedang beribadah.]
[Namun, dengan ngeri, sosok-sosok itu bukanlah manusia maupun iblis, tetapi orang kertas yang terbuat dari kertas putih!]
[Orang kertas itu mendeteksi pengintipanmu, kepala mereka yang kaku berputar untuk melihatmu.]
[Kamu mati!]
"Orang kertas?"
"Hantu?"