Monochrome Glasses

Su Nan secara tidak sengaja berhubungan dengan sebuah permainan yang disebut "Dunia Iblis" dan memperoleh bakat unik. Tepat ketika dia berpikir akan memamerkan keahliannya dalam permainan tersebut, dia menemukan berbagai tanda yang menunjukkan bahwa permainan yang dia mainkan tidaklah sederhana. Pemain yang mengamuk, iblis yang abadi, monster yang merasuki... Berbagai macam hal yang luar biasa terjadi satu demi satu, dan dunia nyata secara perlahan menjadi aneh. Merasakan bahaya di sekitarnya, Su Nan dengan tegas memilih untuk berkembang sendiri secara diam-diam. Ketika permainan bergabung dengan kenyataan, dia menengok ke belakang dan menyadari bahwa dia telah lama menjadi iblis terbesar di mata para pemain.

Aku Diam-Diam Mengembangkan Diri di Dunia Iblis

"Putri, bagaimana cedera Anda?" Su Nan bertanya kepada Putri Agung.


Berurusan dengan Raja Iblis Air Putih, Putri Agung adalah kekuatan utama. Jika dia bisa pulih sedikit kekuatannya, peluang mereka untuk menghadapi Raja Iblis Air Putih akan lebih besar.


Namun, Putri Agung menggelengkan kepala dan berkata, "Kerusakan pada Jiwa Ilahi berbeda dengan kerusakan pada tubuh. Tidak mudah untuk pulih, bahkan dengan kekuatan Energi Esensi. Ini tidak bisa dicapai dalam waktu singkat."


"Saya hanya bisa menggunakan kekuatan Pangkat Raja Tahap Awal sekarang, bahkan dengan banyak Energi Esensi. Akan butuh beberapa hari untuk pulih ke Tahap Raja Tahap Tengah."


"Beberapa hari?" Su Nan mengerutkan kening, agak kecewa.


Tidak ada pilihan, dia harus mencari cara lain.


Dengan sekali kibas tangan, sebuah Anak Panah Rusak berkarat muncul dalam genggamannya.


Itu adalah Anak Panah Rusak yang dia dapatkan di ruang harta Istana Gubernur.


Bab 221: Memasuki Kota Kuno