Semua Mata Tertuju Padaku

"""

Aula utama dari kastil megah itu tampak agung dan megah dalam penampilannya. Cahaya lembut dari matahari pagi mengalir melalui jendela-jendela tinggi dan memantul dari dinding marmar putih, memenuhi ruangan dengan sinar yang terang. Dinding-dindingnya dihiasi dengan ukiran rumit yang memanjang hingga puluhan meter, menciptakan sebuah tapestry kerajaan.

Di ujung aula, sebuah rangkaian tangga mengarah ke sebuah ceruk gelap. Dinding belakang ceruk tersebut memiliki banyak lubang kecil yang dipotong di dalamnya, dan dengan sinar matahari yang menembusnya ke dalam kegelapan, tampak seolah-olah fragmen langit malam berbintang terkunci di dalam kastil.

Di bawah cahaya itu berdiri sebuah takhta putih yang kosong.

Sunny menatap takhta itu selama beberapa saat, lalu menurunkan pandangan dan melihat beberapa ratus orang yang sedang memandang mereka.