Bab 81: Cahaya yang Menghancurkan Kegelapan

Langit yang sebelumnya gelap kini mulai bercahaya. Aura suci mengalir deras dari tubuh Shen Wei, mengusir kegelapan yang menyelimuti medan perang. Rambutnya yang kini berwarna putih keemasan berkilau seperti matahari, dan setiap langkahnya meninggalkan jejak cahaya di tanah.

Cengkraman Tangan Iblis yang sebelumnya menyerap energinya kini bergetar hebat sebelum meledak menjadi serpihan hitam. Shen Wei bebas.

Tubuhnya melayang turun, dan dia segera meraih Mei Er yang masih terbaring lemah dalam pelukannya. Wajah Mei Er pucat, napasnya tipis, dan tubuhnya dingin.

"Mei Er..." Shen Wei memanggilnya dengan suara bergetar. "Aku di sini."

Dia menekan dahinya ke dahi Mei Er, lalu mencium rambutnya dengan lembut.

Seketika, energi hangat mengalir dari tubuhnya ke tubuh Mei Er. Cahaya emas menyelimuti tubuh Mei Er, menyerap seluruh luka dan kelelahan yang ia derita. Nafas Mei Er perlahan menjadi lebih teratur, matanya yang sebelumnya tertutup rapat mulai bergetar.

Kemudian, dengan suara serak, dia berbisik, "Senior..."

Air mata mulai mengalir di pipinya saat dia membuka matanya sepenuhnya dan melihat wajah Shen Wei yang kini berubah.

"Senior... kau..." Mei Er mencoba berbicara, tetapi Shen Wei hanya tersenyum dan mengusap pipinya dengan lembut.

"Aku sudah kembali, Mei Er. Dan aku tidak akan membiarkan siapa pun menyakitimu lagi."

Di kejauhan, Xie Tian menyaksikan semuanya dengan mata yang penuh ketakutan.

"Tidak mungkin..." gumamnya. "Tidak mungkin dia bisa bangkit setelah serangan itu!"

Amarah Xie Tian meledak. Dia mengangkat kedua tangannya, dan energi kegelapan yang lebih besar mulai berkumpul di atasnya, membentuk bola energi hitam pekat yang berdenyut dengan kekuatan kehancuran.

"Cahaya tidak akan pernah menang melawan kegelapan!" Xie Tian menggeram. "Matilah, Shen Wei!"

Dia melancarkan serangan besar itu langsung ke arah Shen Wei dan Mei Er. Bola energi hitam itu melesat seperti meteor, menciptakan gelombang kejut yang mengguncang tanah dan membuat pasukan yang bertarung di sekitarnya terdorong mundur.

Namun, sebelum bola energi itu bisa menyentuh mereka...

C R A C K !

Serangan itu hancur seketika hanya dengan tatapan Shen Wei.

Murid-muridnya yang masih bertarung di medan perang menatap kejadian itu dengan mata terbelalak.

"Apa... yang baru saja terjadi?" tanya Chen Guang dengan suara bergetar.

Yu Lan yang berdiri di sampingnya juga tidak bisa berkata-kata. "Senior Shen Wei... dia benar-benar berubah..."

Shen Wei: Dewa Cahaya Abadi

Shen Wei berdiri perlahan, meletakkan Mei Er dengan lembut ke tanah, memastikan dia aman.

Kemudian, dia berbalik menghadap Xie Tian. Aura cahaya yang menyelimuti tubuhnya kini semakin kuat. Setiap langkahnya membuat kegelapan di sekitar mereka menghilang, dan setiap gerakannya terasa seperti membawa keadilan yang tak terbantahkan.

"Aku sudah cukup bersabar," suara Shen Wei terdengar lebih dalam, lebih berwibawa. "Kau sudah melukai murid-muridku, kau sudah mencoba menghancurkan dunia ini, dan yang paling parah—kau telah mencoba mengambil seseorang yang berharga bagiku."

Xie Tian mundur selangkah. Untuk pertama kalinya, dia merasakan sesuatu yang belum pernah dia rasakan sebelumnya—ketakutan.

"Apa yang kau lakukan?!" teriaknya, mencoba menyembunyikan kegentarannya.

Shen Wei mengangkat tangannya perlahan.

Dalam sekejap, langit yang gelap berubah menjadi lautan cahaya keemasan. Ribuan simbol ilahi muncul di udara, berputar mengelilingi tubuh Shen Wei.

"Aku akan mengakhiri semua ini," kata Shen Wei dengan tenang.

Pertarungan Sesungguhnya Dimulai!

Dan di situlah, perang antara Cahaya dan Kegelapan mencapai puncaknya.