Angin malam berhembus kencang, membawa aroma darah dan kehancuran. Di langit, kilatan petir ungu menghiasi langit hitam yang diselimuti kabut kegelapan. Pasukan Xie Tian yang terdiri dari makhluk-makhluk iblis berbaris dengan mata merah menyala, siap menghabisi siapa pun yang menghalangi mereka.
Di sisi lain, Shen Wei dan murid-muridnya berdiri dengan napas tersengal. Mereka sudah bertarung begitu lama, dan tubuh mereka penuh luka. Namun, tak ada seorang pun yang menunjukkan rasa takut.
Xie Tian melangkah maju, jubah hitamnya berkibar di udara. Senyum meremehkan terukir di wajahnya. "Shen Wei, kau telah bertarung dengan baik... Tapi inilah akhirnya. Dunia ini tidak akan memiliki tempat bagi seorang Pelindung seperti dirimu!"
Shen Wei menatapnya tajam. Meskipun tubuhnya lelah, matanya tetap dipenuhi tekad. "Selama aku masih berdiri, aku tidak akan membiarkanmu menghancurkan dunia ini!"
Murid-muridnya berteriak mendukungnya. Chen Guang, meski berdiri dengan satu lutut karena kelelahan, tetap menggenggam pedangnya erat. "Senior! Kami tidak akan menyerah!"
Mei Er juga berdiri di samping Shen Wei. Tangannya bergetar, bukan karena ketakutan, tetapi karena kemarahan. "Xie Tian, kau tidak akan menang!"
Xie Tian tertawa keras. "Kalian terlalu percaya diri!"
Dengan satu gerakan tangan, dia memanggil ribuan pasukan iblisnya yang langsung menyerbu ke arah mereka.
Pasukan murid Sekte Naga Putih langsung menghadapi pasukan iblis. Cahaya senjata bertabrakan dengan kegelapan yang dipancarkan iblis-iblis itu. Jeritan pertempuran memenuhi udara.
Shen Wei maju menerjang langsung ke arah Xie Tian. Dia mengayunkan pedangnya dengan cepat, mengeluarkan gelombang energi emas yang membelah tanah. Namun, Xie Tian dengan mudah menangkis serangan itu dengan tangan kosong.
CLANG!
Pedang Shen Wei tertahan oleh energi kegelapan yang melingkupi tubuh Xie Tian.
"Terkejut?" Xie Tian menyeringai. "Kekuatanmu memang besar, tapi aku... berada di atas segalanya!"
Dia mengangkat tangannya, dan dari tanah muncul tangan iblis raksasa yang langsung mencengkeram Shen Wei.
Shen Wei berusaha melepaskan diri, namun cengkeraman tangan iblis itu terlalu kuat. Energinya mulai terserap perlahan, membuat tubuhnya semakin lemah.
"A-apa ini…?" Shen Wei menggertakkan giginya.
Xie Tian tertawa puas. "Tangan Iblis ini akan menyerap seluruh energimu hingga kau menjadi tidak lebih dari cangkang kosong!"
Murid-murid Shen Wei melihat gurunya dalam bahaya.
"Senior!!" Mei Er berteriak, wajahnya dipenuhi ketakutan.
Chen Guang dan Yu Lan mencoba menyerang tangan iblis itu, tetapi mereka dihalangi oleh serangan pasukan Xie Tian.
Shen Wei mulai kehilangan kekuatannya. Matanya berkunang-kunang, dan tubuhnya semakin sulit digerakkan.
Saat itu, Mei Er mengambil keputusan.
Mei Er berlari ke arah Shen Wei, air mata mengalir di pipinya.
"Senior… aku tidak bisa kehilanganmu!"
Dengan keberanian yang luar biasa, Mei Er melompat dan menempelkan kedua tangannya ke tangan iblis yang mencengkeram Shen Wei. Cahaya biru keluar dari tubuhnya, mencoba menghalangi penyerapan energi Shen Wei.
Namun, tindakan itu justru membuat energi Mei Er ikut terserap. Tubuhnya bergetar hebat.
"Mei Er! Apa yang kau lakukan?!" Shen Wei berteriak dengan mata melebar.
Mei Er tersenyum lemah. "Aku lebih baik mati bersamamu... daripada melihatmu hilang..."
Seketika, Mei Er mencium pipi Shen Wei.
Ciuman itu mengalirkan energi hangat ke dalam tubuh Shen Wei, membangkitkan sesuatu yang tersembunyi di dalam dirinya.
Tapi sebelum keajaiban itu terjadi, Xie Tian melancarkan serangan lain.
BOOM!
Ledakan besar menghantam Mei Er, membuat tubuhnya terjatuh ke dalam pelukan Shen Wei yang masih terperangkap.
"Mei Er!!"
Tubuhnya dingin, napasnya melemah. Shen Wei mengguncangnya dengan panik.
"Bangunlah! Mei Er!!"
Tapi Mei Er tidak menjawab.
Shen Wei menatap Xie Tian dengan tatapan penuh amarah. Tubuhnya mulai bergetar, bukan karena kelemahan, tetapi karena kekuatan luar biasa yang mulai bangkit dalam dirinya.
"Aku tidak akan memaafkanmu..."
Energi emas yang sangat terang mulai keluar dari tubuh Shen Wei. Suaranya bergema di seluruh medan pertempuran.
"XIE TIAN!!!"
Saat itulah, sebuah keajaiban terjadi.
Rambut hitam Shen Wei perlahan berubah menjadi putih keemasan. Luka-lukanya langsung sembuh. Aura ilahi yang belum pernah terlihat sebelumnya membungkus tubuhnya.
Dia telah bangkit sebagai Dewa Cahaya Abadi.
Dan pertarungan sesungguhnya... baru saja dimulai.