Chapter 2 (Reboot)

Untuk pertama kalinya Wim merasakan pembuluh darah berdenyut di ujung jarinya, terlihat seperti menyembelih sesuatu

Ia tidak melihat mata sang Bandit yang telah ia tusuk karena ia masih harus memastikan bahwa bandit itu sudah mati

tubuh itu mencipratkan hujan darah ke arah Wim tepat setelah ia menarik pisaunya

bandit itu mulai kehilangan kesadarannya kemudian jatuh dan mati secara perlahan tanpa ada perlawanan sama sekali

meski terlihat tidak menyenangkan, tapi Wim harus tetap melakukannya jika ia ingin bertahan hidup

Bandit:" hei! apa yang terjadi disana? "

pemimpin bandit itu mencoba memanggil bandit yang sudah ditusuk untuk memastikan apakah ada masalah di tempatnya. Tapi itu sia-sia karena bandit itu sudah merenggang nyawanya

Pemimpin Bandit:" Oi kalian ikuti aku , dia tidak menjawab"

Dan karena tidak ada jawaban, mau tidak mau para bandit itu mendatangi tempat bandit itu

mereka berpikir bahwa rekan mereka sedang beristirahat atau melakukan sesuatu, jadi mereka mendatanginya untuk memeriksanya dan tidak diduga

Bandit:" T-Tidak mungkin "

Bandit:" bagaimana bisa, sang penembak jitu mati oleh tangan anak kecil? "

emosi para bandit itu terkejut karena tidak percaya penembak jitu mereka telah menjadi mayat dan tergeletak di tengah-tengah badai salju

Bandit:" kita tidak boleh buang-buang waktu. Cepat cari dia dan bun-"

Tembakan

tepat sebelum bandit yang satunya menyelesaikan kalimatnya untuk mencari Wim. Muncul sebuah garis aneh mengenai kepalanya

garis aneh itu adalah sebuah peluru yang melesat ke arah kepalanya. Kemungkinan yang melakukan tidak lain adalah Wim

tepat sebelum para bandit lain mendatanginya, Wim buru-buru mengambil peralatan yang dipegang oleh penembak jitu itu. Isinya adalah senapan bolt-action yang berisi 5 butir peluru, 2 granat, dan beberapa peluru bolt-action

untuk pertama kalinya juga Wim menggunakan senjata api karena di tempatnya senjata api sangat dilarang sehingga hanya aparat keamanan dan tentara saja yang diperbolehkan membawanya

karena itu ia mencoba memperagakan apa yang pernah ia lihat di film aksi perang dunia dimana ia melakukan posisi tengkurap lalu mengarahkannya ke kepala bandit, menguncinya dengan bahunya, lepaskan pengaman, meletakkan jari telunjuknya ke pelatuk, menarik napas untuk fokus

dan yang terakhir menarik pelatuk

Tembakan

untuk pertama kalinya Wim melakukan tembakan pertama dan akhirnya mengenai kepala bandit tersebut. Tapi ini bukan akhirnya karena masih ada sisa bandit lagi yang harus ia bunuh

Bandit:" Apa yang harus kita lakukan! haruskah kita berpencar?! " bandit itu ketakutan karena pemimpinnya telah dibunuh oleh seorang anak kecil bersenjata api yang lokasinya tidak diketahui

karena lokasi Wim yang tidak diketahui membuatnya merasa ketakutan bahwa ia akan diserang dari setiap arah

Bandit:" bodoh! apa kau mau menjadi sasaran berikutnya, buatlah posisi berlindung " namun bandit yang satunya menyadarkan rekannya untuk tidak berpencar karena akan mempermudah Wim untuk menembak mereka

ia menyuruh rekan yang satunya untuk membuat perlindungan dimana ia menjaga sisi depan sementara rekannya menjaga sisi belakangnya

mereka juga melapisi perisai mereka dengan mantra sihir untuk memperluas pertahanan mereka

saat itu juga badai salju sudah berhenti sehingga pandangan mereka bisa melihat dengan lebih jelas lagi

Wim yang sedang bersembunyi dibalik semak-semak di bebatuan yang tinggi memperhatikan kedua bandit itu, selain perisai mereka juga memiliki busur silang dan sebuah revolver

ia memikirkan cara agar ia bisa menghabisi kedua orang tersebut secepatnya sebelum Mage mereka datang

Wim:* Tunggu, bukannya aku punya granat yang diambil tadi *

ia mengingat bahwa ia tidak hanya mengambil senapan dan amunisinya saja tetapi juga granat

granat disini memiliki bentuk hampir seperti bola lempar yang terbuat dari kaca

Wim memiliki dua jenis granat, satu memiliki atribut Petir, dan satu lagi memiliki atribut Api

Wim:" Art, aku butuh dorongan "

Art:" Oke"

Untuk membantunya melempar dengan benar, Art akan menjadi umpan bagi mereka

Art mulai terbang ke sisi lain secara sembunyi dibalik semak, disaat ia sudah mencapai lokasi ia mulai menggerakkan semak itu untuk mengelabui para bandit

Bandit:" Itu dia, tembak "

Mereka pun menarik pelatuknya

Tembakan peluru dan anak panah mengenai sebuah semak yang kosong tersebut

Bandit:" Akhirnya "

Mereka tersenyum karena berpikir telah memusnahkan seorang bocah yang telah membunuh rekan mereka

Tapi mereka salah

Disitulah kesempatan yang bagus bagi Wim

Untuk pertama kalinya juga bagi Wim untuk melemparkan sebuah granat, sampai-sampai ia sedikit takut jika granat yang ia lemparkan akan jatuh kearahnya. Maka Wim memperlihatkan dirinya mengayunkan tangannya dari belakang menuju kedepan, melempar kedua granat tersebut

Kedua granat yang terlempar tersebut, terlihat mengeluarkan sebuah cahaya didalam mereka. Mengindikasikan sesuatu

Para bandit itu tidak menyadari sesuatu akan datang menghampiri mereka, sebuah kematian

Hingga saat salah satu bandit menoleh ke samping, ia sudah terlambat

Bandit:" Eh... "

Ledakan

***

(Disisi lain, di jalur pergunungan)

Terlihat sebuah gerobak yang ditarik oleh kuda membawa beberapa penumpang

Kuda yang menarik gerobak tersebut tidak sama dengan kuda asli, melainkan sebuah automaton yang digerakkan oleh mesin sihir

gerobak tersebut telah ditutup dengan kain supaya mengamankan penumpangnya saat terjadi hujan atau badai

mereka terlihat sedang melakukan perjalanan melintasi jalur pergunungan yang terlihat curam dan berbahaya

didalam gerobak para penumpang terlihat santai. mereka tidak melakukan apa-apa selain hanya menatap satu sama lain, dan kadang mereka juga saling berbagi cerita mereka

kebanyakan dari cerita mereka adalah sedang melakukan migrasi ke daerah kerajaan lain untuk mendapatkan hidup yang lebih baik dari kampung halaman mereka

Disaat mereka sedang berbincang-bincang, hanya ada satu orang yang terlihat tidak berniat untuk berbicara, dia hanyalah seorang gadis berjubah abu-abu yang sedang membaca sebuah buku sihir bekas

Penumpang:" Permisi, maaf tapi apa yang sedang kamu baca? "

??? :" tidak ada, hanya sebuah buku sihir alkimia yang sudah usang"

salah satu penumpang menatap gadis itu dan bertanya kepadanya. Gadis itu menjawabnya sambil terus melihat isi bukunya, tidak mau melakukan kontak mata secara langsung

Penumpang:" Kelihatannya kamu sedang menuju ke arah Pulau Wissen untuk masuk ke akademi, benarkah begitu? "

??? :" iya " menganggukkan kepalanya

Penumpang itu tahu bahwa tujuan dari gadis itu adalah akademi yang ada di Pulau Wissen, karena gerobak kuda ini juga sedang dalam perjalanan menuju Pelabuhan udara untuk memasuki Pulau Wissen

Pulau Wissen terkenal sebagai tempat berkumpulnya para Arcane-Arcane jenius dari seluruh dunia, sehingga tidak heran baginya untuk mengetahui tujuan gadis tersebut. banyak dari para Arcane jenius itu berasal dari golongan bangsawan dan bahkan rakyat jelata sehingga memang tidak mengherankan jika nama dari pulau itu disebut pulau kebijaksanaan

melihat sang gadis itu membawa tongkat sihirnya yang pendek dan sedang fokus pada bukunya mengindikasikan bahwa ia belajar dengan sungguh-sungguh untuk bisa menjadi salah satu dari mereka

tidak ada pertanyaan lagi yang ingin dia sampaikan kepada gadis tersebut sehingga ia mencoba untuk membiarkannya

Namun

Ledakan

penumpang:" hei ada apa itu?! "

muncul sebuah suara ledakan yang entah dari mana asalnya membuat kepanikan dari para penumpang lain

mereka berbondong-bondong berteriak tanpa ada alasan yang jelas karena hanya mendengar sebuah suara ledakan. Menganggap bahwa mereka sedang diserang

Penunggang:" tolong semuanya tenang"

penunggang kuda itu sedang meredakan ketegangan yang terjadi pada para penumpang agar tidak akan ada sebuah kecelakaan yang fatal di pegunungan

disaat penumpang lain sedang bertanya tentang asal bunyi itu, gadis yang tadi diam sambil membaca buku mulai turun dari gerobaknya sambil membawa tongkat sihirnya dan melihat ke arah bawah lereng pegunungan, ia melihat ada sebuah asap yang berasal dari hutan dibagian bawah pegunungan

Penunggang:" Nyonya, tolong jangan keluar dari gerobak, kita akan segera kembali melanjutkan perjalanan "

Penunggang:" Nyonya? "

Gadis :" Tolong tunggu sebentar disini aku akan segera kembali"

tiba-tiba gadis itu mengeluarkan tongkat sihirnya, memainkannya seperti sedang merapalkan mantra sihirnya

sebuah lingkaran sihir yang besar muncul dibawah kakinya, mengangkat dirinya untuk melayang hingga membuat gadis itu ikut melayang

Penunggang:" bukankah itu jenis sihir melayang?! "

penunggang tersebut terkejut tidak main karena melihat sihir melayang dirapalkan oleh gadis itu

Sihir melayang adalah sihir yang sangat sulit untuk dikendalikan karena harus menyeimbangkan diri dengan sihirnya untuk bisa memberi performa yang bagus saat terbang melayang

Swuush

tiba-tiba gadis itu terbang menuju ke arah sebuah asap aneh yang kemungkinan besar berasal dari asal suara ledakan tersebut

***

Wim:" huh, akhirnya masalah telah diselesaikan "

Wim berhasil membunuh kedua bandit itu dengan kedua granatnya, tubuh para bandit itu terkoyak karena mereka terkena ledakan di bagian perut mereka sehingga Wim bisa melihat bau terbakar pada tubuh mereka

ini membuat Wim trauma, dan mulai memikirkan jika ia menjadi seorang tentara, ia pasti akan mengalami pemandangan yang mengerikan ini

[Quest Prologue, Kabur dari para pengejar telah selesai

Anda mendapatkan Poin Exp dan satu item khusus]

Muncul sebuah pesan melayang, dan kali ini Wim tidak memperhatikannya, ia sedang sibuk mencari-cari sesuatu dalam saku para bandit yang ia kalahkan

disana ia mencoba mengambil kantong para bandit itu yang berisi banyak uang

karena dia tidak memiliki sepersen uang manapun maka ia harus berpikir realistis dengan mengambil uang kantong mereka. disana terdapat uang koin emas sebanyak 120 lebih

tidak sampai disitu saja ia mengambil senjata para bandit itu

Senjata yang digunakan mereka tombak, busur silang, dan revolver. Dalam game Wim lebih menggunakan senjata laras panjang khusus yang diberi tambahan teknik sihir sebagai senjata tambahan, tapi karena senjata itu belum tersedia maka ia harus menggunakan senjata lain yang kurang menguntungkannya

meskipun itu tidak akan berefek pada Arcane tingkat menengah yang memiliki kemampuan sihir yang lebih tinggi

Karena itu Wim mau tidak mau harus segera meningkatkan levelnya untuk bisa mengurangi Mana disabilitasnya. tepat setelah itu Art berbicara pada Wim

Art:" Ehmm, Wim kau harus lihat ini"

Wim:" ada apa? "

tepat setelah itu Wim dan Art melihat seseorang melayang diatas langit dengan sihir melayangnya. Disaat ia sedang turun ia memperlihatkan dirinya sebagai seorang gadis berjubah abu-abu

Gadis itu menatap mereka berdua sambil bertanya dengan suara lembutnya

??? :" Siapa kamu? "