[Note Author: Perubahan nama Akademi Sihir menjadi Akademi Arcane, karena Arcane adalah julukan untuk seseorang yang bisa menggunakan sihir dengan cara yang berbeda-beda]
Hari Senin
Hari dimana angkatan pertama dari Akademi Unio akan melakukan Praktik Dungeon di sebuah Dungeon yang berada di utara Pulau Anchorage. Dungeon Gigan
Dungeon ini berdekatan dengan Akademi Steel, sehingga keamanannya seperti monster-monster yang akan keluar dari dungeon terjaga dengan baik
Karena jaraknya yang jauh berada di bagian utara, maka perjalanan kesana akan menggunakan kereta api magitek yang mengangkut seluruh siswa angkatan pertama Akademi Unio
Chug! Chug! Chug! Chug! Chug! -Cuit! Cuit!
Asap dari kereta tersebut mengisi langit pagi dari pulau terapung tersebut
Dari gerbong sana, terlihat Wim yang sedang melihat pemandangan luar dibalik jendela gerbong kereta tersebut
Wim:" (Menghela nafas) Sudah waktunya yah" gumamnya sambil tetap memandang keluar jendela
Dibalik jas seragam hitamnya, tersembunyi Art di dalam jasnya
Art:" Wim, apakah kita sudah sampai di dungeon yang kau pernah ceritakan sebelumnya? Aku ingin melihatnya" tanyanya sambil tetap tersembunyi di dalam jasnya Wim
Wim:" Sabarlah Art, sebentar lagi kita akan sampai. Jadi tunggulah sebentar lagi"
Tiba-tiba, di ujung pandangan Wim, jendela notifikasi bermunculan
[Memulai Quest Utama Episode 2: Perjalanan Dungeon]
Tujuan: Bertahan hidup, kalahkan Mini-Boss, dan dapatkan Poin maksimal!
Hadiah: EXP, Item Acak.
Dalam episode ini, sang pemain dan juga tiga protagonis utama akan menghadapi berbagai halangan dalam Dungeon tersebut untuk memperebutkan posisi poin
Poin siapa yang mencapai tingkatan 5 ke atas akan mendapatkan sebuah hadiah yang sesuai dengan peringkat mereka
Bagi Wim, ini hanyalah episode filler. Karena dalam episode ini tidak akan ada bahaya yang datang, mengingat saat ini The Hive sedang dalam mempersiapkan rencana besar mereka hingga di Episode 4
Wim:' Yah, begitulah alur ceritanya. Karena ini termasuk episode filler, jadi aku akan sedikit bersantai saja' pikirnya sambil menyalingkan kedua tangannya dibelakang sambil bersandar
...
ssssssssssshhh!
Suara uap mengepul dari bawah kereta
Kereta berhenti dengan bunyi denting logam dan derit rel yang khas. Seluruh siswa Akademi Unio angkatan satu mulai berhamburan keluar dari gerbong, langkah kaki mereka menghantam batu kerikil peron satu demi satu
Clak! Clak! Clak!
Disana Wim yang telah keluar dari gerbong mulai merenggangkan pinggul dan pergelangan tangannya
Wim:" Yaaah... Akhirnya sampai juga, Art kau boleh keluar sekarang "
Kemudian, Art mulai melayang ke atas sambil melihat sebuah tengkorak naga raksasa yang berada didepan lensanya
Art:" Woaaah... Jadi ini Dungeon Gigan"
Bukan hanya Art saja, melainkan para mahasiswa yang lainnya juga ikut terpukau dengan pemandangan Dungeon Gigan yang terlihat mengintimidasi karena besarnya mulut gua tersebut
Siswa 1:" Benar-benar mirip dengan Naga Gigan yang ada di cerita"
Siswa 2:" Kudengar dari ayahku, karena ukurannya yang besar, mayat dari naga ini dijadikan sebagai sebuah Dungeon oleh para Dark Arcane ratusan tahun yang lalu"
Beberapa dari mereka saling bercakap-cakap tentang sejarah dari dungeon tersebut, sementara yang lain hanya diam sambil melihat-lihat sekitar
Diluar Dungeon tersebut, sudah ada penjaga-penjaga dari Akademi Steel yang bersenjata lengkap, bersama dengan Automaton penjaga mereka
Akhirnya, Kryuger yang akan menjadi pengawas dari Praktik ini mulai berdiri didepan murid sambil membelakangi dungeon dilapangan rumput
Kryuger:" PERHATIAN SEMUA! Diam di tempat dan dengarkan!" Kerasnya
Suara seluruh siswa seketika diam
Kryuger:" Mulai dari saat ini, praktik Dungeon akan segera dimulai. Praktik ini bertujuan untuk mengukur kerjasama dan kecerdasan kalian dalam mengatasi situasi nyata di dalam dungeon jika kalian bermimpi menjadi seorang Arcane tipe petualang."
Kryuger:" Tentu saja, dalam praktik ini monster-monster yang kalian hadapi adalah versi lemah yang telah dibuat oleh divisi Akademi Virgila sehingga kalian tidak akan kewalahan dalam menghadapinya. Tapi jangan anggap ini remeh"
Kryuger:" Kalian akan membentuk kelompok berisi tujuh hingga delapan orang. Tentu daftarnya sudah ditentukan langsung oleh Kepala Sekolah Sherman sendiri supaya adil"
Kemudian ia mulai melirik kearah papan tulis kayu yang berisi daftar-daftar dari setiap mahasiswa angkatan satu Akademi Unio
Kryuger:" Siapapun yang aku panggil namanya, harap maju ke depan dan bergabunglah dengan kelompok "
Ia mulai membacakan setiap nama-nama murid-murid tersebut
Kryuger:" Kelompok 1. Annisa, Olivia, Que, Poo, Hue, Gracia, John, Nuel. Majulah "
Setiap siswa yang dipanggil mulai maju satu persatu
Kryuger lalu mulai melanjutkannya lagi dengan memanggil nama-nama murid, lalu murid-murid yang dipanggil mulai maju dan membentuk kelompok
Itu terus berulang-ulang, tapi dengan nama kelompoknya saja yang berubah
Dari kelompok 3... Kelompok 7... Kelompok 18... Kelompok 20... Kelompok 24... Kelompok 35...
Hingga akhirnya... Kelompok 37
Kryuger:" Kelompok 37 Lucius, Morian, Luna, Jordan, Kael, Zemo, Maria, Ken. Majulah "
Kemudian kerumunan para siswa tersebut mulai berbisik
Siswa 3:" Astaga, pangeran Lucius dalam satu kelompok? "
Siswa 4:" Morian?!... Bukannya dia kandidat kepala Magic Tower!?"
Siswa 5:" Luna Selene juga?"
Desis dan bisik-bisik langsung terdengar dari kerumunan siswa setelah mendengar ketiga orang tersebut
Sementara itu...
Wim:' Yap. Tidak heran, namanya juga karakter utama' pikirnya
Entah sudah berapa lama ia melihat kedua karakter utama bersama dengan salah satu karakter pendukung yang populer di kalangan para perempuan
Morian Smith, seseorang yang akan ditakdirkan menjadi seorang pewaris dari Magic Tower. Sebuah organisasi dunia Arcane yang berfokus pada sihir
Dalam gamenya, Morian adalah karakter overpower yang pernah ada di game Victori Shard karena statusnya yang bisa mempelajari semua elemen sihir yang ada didunia
Berkat status dan penampilannya, Morian menjadi salah satu karakter yang paling di gemari oleh banyak kalangan pemain
Sementara yang murid-murid lain masih ber bisik-bisik, Kryuger masih tetap untuk melanjutkan membacanya
Hingga akhirnya gilirannya telah tiba...
Kryuger:" Kelompok 49 Wim, Louisa, Bouna, Edward, Jue, Fjin, Fjon. Majulah "
fwuuuh... [Suara hembusan angin]
Wim membeku. Matanya menyipit
Wim:" Tunggu... Bukankah ini tidak ada dalam naskahnya... " gumamnya
Namun apa daya untuk mengetahuinya, tapi tidak tahu apa-apa. Jadi Wim mulai maju, diikuti oleh anggota-anggotanya
Jue:" Ini suatu kehormatan, untuk bisa berkerja dengan tuan putri" Sapanya sambil memberi hormat pada Louisa
Bouna:" Suatu kehormatan bisa bersamamu, tuan putri " ia juga
Louisa:" Tidak usah terlalu formal begitu, lagipula kita ini sekarang telah menjadi kelompok "
Sementara yang lainnya saling berbincang-bincang dan berkenalan satu sama lain, Wim hanya bisa mengamati kelompoknya bersama dengan Art yang masih melayang disampingnya
Art:" Apa kamu tidak mau berkenalan dengan mereka? " tanyanya
Wim:" Tidak usah, lagipula aku sudah tahu nama mereka. Nama mereka bahkan lebih mudah diingat daripada nama teman-temanku di kehidupan nyata"
Setelah semua kelompok terbentuk, Kryuger mulai bersuara sambil menunjukkan sebuah orb biru ditelapak tangannya
Kryuger:" Perhatikan. Dalam dungeon ini, kalian akan mendapatkan poin sebagai berikut. Dua poin untuk monster tingkat rendah, empat untuk menengah. Peti harta karun bernilai delapan poin. Orb sihir seperti ini bernilai sepuluh. Dan mini boss, enam puluh"
Kryuger:" Kelompok yang berada di 5 teratas akan mendapatkan hadiah sesuai dengan peringkatnya"
Mendengar itu, murid-murid mulai kembali berbisik
Kryuger:" Sebelum kalian memulai perjalanan ini... "
Kryuger mulai memainkan tangannya yang membuat sihir Gravitasinya melayangkan beberapa tombol aneh kepada salah satu masing-masing anggota kelompok
Kryuger:" Setiap kelompok akan diberi satu tombol darurat. Jika terjadi keadaan mengancam nyawa kalian, tekan tombol tersebut. Penjaga dungeon Akademi Steel akan langsung datang untuk menolong kalian"
Setelah itu, dengan tegas...
Kryuger:" Dengan ini, praktik Dungeon dimulai!"
TUUUUUU!!!
Suara terompet sihir telah dinyalakan, memberi isyarat bahwa petualangan telah dimulai
Kelompok-kelompok mulai bergerak menuju mulut gua yang sangat gelap dengan bola sihir cahaya sebagai penerangan
Kelompok Wim dan Louisa berada di barisan keempat puluh sembilan yang mulai masuk ke jalur timur
Mereka melangkah ke dalam, melewati lengkungan pintu batu besar menuju kegelapan... dan awal dari sebuah petualangan dan juga perubahan yang sangat besar dari alur yang diingat oleh Wim