Di dalam ruang kerja yang remang-remang, Leonhart menatap laporan yang baru saja diberikan oleh Rylis. Nama Tangan Bayangan berulang kali terlintas di pikirannya. Jika sosok ini benar-benar berada di balik semua ini, maka konspirasi ini jauh lebih besar dari sekadar perebutan kekuasaan antarbangsawan.
Leonhart menghela napas dan mengaktifkan Foresight System, membiarkan pikirannya dipenuhi oleh berbagai kemungkinan yang bisa terjadi jika ia mulai menyelidiki lebih dalam.
[Kemungkinan 1: Menggali Informasi dari Edric Secara Langsung]
• Jika ia menekan Edric dengan informasi yang sudah dimilikinya, ada kemungkinan pria itu akan terpancing dan membocorkan sesuatu.
• Namun, ada risiko Edric sudah siap dengan alibi dan bisa membalikkan keadaan.
[Kemungkinan 2: Mengikuti Jejak Pelayan yang Tertangkap]
• Jika pelayan itu dibiarkan, mungkin ia akan kembali ke kontaknya yang lain dan memberi petunjuk baru.
• Tetapi, jika musuh menyadari bahwa pelayan itu telah tertangkap, mereka mungkin akan membungkamnya sebelum ia bisa memberikan informasi lebih lanjut.
[Kemungkinan 3: Menelusuri Jejak Tangan Bayangan di Dunia Bawah]
• Dunia kriminal di ibukota menyimpan banyak rahasia, dan Leonhart bisa menyusup ke sana untuk mendapatkan petunjuk.
• Namun, ini berarti ia harus turun langsung ke jalanan yang penuh bahaya dan meninggalkan perlindungan istana.
Leonhart menimbang-nimbang sejenak. Kemungkinan pertama terlalu berisiko—Edric bukan tipe orang yang bisa dijebak dengan mudah. Kemungkinan kedua memiliki potensi, tetapi juga tidak menjamin hasil. Maka, kemungkinan ketiga adalah pilihan terbaik saat ini.
la memandang Rylis. "Kita harus mencari seseorang yang mengetahui lebih banyak tentang Tangan Bayangan di dunia bawah. Siapkan penyamaran, kita akan pergi malam ini."
Rylis mengangguk tanpa banyak bertanya. la tahu bahwa begitu Leonhart membuat keputusan, tidak ada gunanya membantah.
Beberapa jam kemudian, di distrik kumuh kota, dua pria dengan pakaian sederhana berjalan menyusuri gang-gang gelap. Tidak ada yang akan mengenali mereka sebagai Pangeran Leonhart dan mata-matanya, Rylis.
Mereka berhenti di depan sebuah bar kumuh yang dikenal sebagai Sarang Ular. Tempat ini adalah salah satu pusat informasi bagi mereka yang mau membayar harga yang tepat. Leonhart mengaktifkan Foresight System untuk melihat kemungkinan yang bisa terjadi saat mereka masuk.
[Kemungkinan 1: Mereka Bertemu Informan yang Berguna]
• Jika mereka beruntung, ada seseorang di dalam yang mengetahui sesuatu tentang Tangan Bayangan.
• Namun, informasi itu mungkin tidak akan diberikan dengan mudah dan membutuhkan tawaran yang cukup menarik.
[Kemungkinan 2: Mereka Dihantam Serangan Mendadak]
• Ada kemungkinan bahwa musuh telah mengetahui pergerakan mereka dan sudah menunggu untuk menyergap mereka di dalam.
• Jika ini terjadi, mereka harus siap untuk melawan atau melarikan diri.
[Kemungkinan 3: Tidak Ada Informasi, Tapi Mereka Menarik Perhatian yang Tidak Diinginkan]
• Jika mereka tidak menemukan apa pun, setidaknya mereka akan menarik perhatian orang-orang yang mungkin memiliki hubungan dengan Tangan Bayangan.
• Namun, ini juga bisa berarti mereka menjadi target baru bagi dunia kriminal ibukota.
Leonhart menimbang dengan cepat. Tidak ada pilihan tanpa risiko, tetapi ia harus melangkah maju. Dengan keyakinan, ia mendorong pintu kayu bar dan masuk.
Di dalam, udara dipenuhi aroma alkohol dan asap tembakau. Mata-mata liar menatap mereka berdua, menilai apakah mereka teman atau ancaman. Rylis berjalan lebih dulu, menyelinap ke dalam bayangan untuk mengawasi keadaan.
Leonhart melangkah ke bar dan meletakkan sekeping koin emas di atas meja kayu yang lengket. Bartender, seorang pria bertubuh besar dengan bekas luka di wajahnya, menatapnya dengan curiga.
"Apa yang kau cari?" suaranya berat dan penuh waspada.
Leonhart menatapnya tajam. "Aku mencari seseorang yang tahu tentang Tangan Bayangan."
Begitu kata-kata itu keluar dari mulutnya, suasana di dalam bar seketika berubah. Percakapan mereda, dan beberapa orang menoleh ke arahnya dengan ekspresi tertarik.
Bartender menyipitkan mata. "Itu nama yang berbahaya untuk disebut di sini."
Leonhart mendorong satu koin emas lagi ke arahnya. "Dan aku bersedia membayar harga yang sesuai untuk informasi."
Pria itu tampak ragu, tetapi akhirnya mengambil koin tersebut dan berbisik, "Orang yang kau cari mungkin ada di Lorong Hitam, di distrik selatan. Tapi hati-hati, banyak yang masuk ke sana dan tidak pernah keluar lagi."
Leonhart mengangguk dan berbalik, tetapi sebelum ia bisa pergi, seorang pria kurus dengan mata cekung berdiri menghalangi jalannya.
"Kau sebaiknya tidak ikut campur dalam urusan Tangan Bayangan," katanya dengan suara rendah. "Mereka bukan kelompok yang bisa kau mainkan."
Leonhart menatap pria itu dengan tenang. "Dan kau siapa?"
Pria itu menyeringai. "Seseorang yang tidak ingin melihat orang bodoh mati sia-sia."
Leonhart menimbang perkataan itu, lalu mengaktifkan Foresight System lagi untuk membaca situasi.
[Kemungkinan 1: Pria lni Memiliki Informasi Berharga]
• Jika ia menekan pria ini lebih jauh, mungkin ia bisa mendapatkan informasi langsung tanpa harus pergi ke Lorong Hitam.
• Namun, pria ini bisa saja hanya seorang penipu yang mencoba mencari keuntungan.
[Kemungkinan 2: Pria lni Hanyalah Pengalih Perhatian]
• Jika ia terlalu fokus pada pria ini, ia bisa kehilangan kesempatan untuk mendapatkan informasi yang lebih baik di Lorong Hitam.
• Ini juga bisa menjadi trik untuk membuatnya kehilangan fokus.
[Kemungkinan 3: Pria lni Terlibat dengan Tangan Bayangan]
• Jika pria ini adalah bagian dari organisasi itu, maka berbicara dengannya bisa membuka jalan ke jaringan yang lebih dalam.
• Namun, ini juga bisa menjebaknya dalam situasi berbahaya.
Leonhart akhirnya memutuskan untuk mengambil risiko. la melangkah lebih dekat ke pria itu dan berkata dengan suara rendah, "Kalau begitu, beri aku alasan untuk tidak ikut campur."
Pria itu tertawa kecil. "Kau akan menyesal telah bertanya."
Tanpa peringatan, pria itu melesat dengan kecepatan yang tidak wajar, menyerang Leonhart dengan pisau kecil yang tersembunyi di balik lengannya. Namun, Leonhart sudah melihat kemungkinan ini melalui Foresight System dan menghindar dengan mudah, membalas dengan satu pukulan ke perut pria itu, membuatnya jatuh tersungkur.
Orang-orang di dalam bar langsung berdiri, beberapa dari mereka menarik senjata. Rylis bergerak cepat, menarik belatinya dan bersiap bertarung.
Namun, sebelum pertempuran pecah, suara berat bartender menggema di ruangan.
"Cukup!"
Semua orang membeku.