CHAPTER 01 PULANG KAMPUNG

Setelah memastikan tidak ada barang barang yang tertinggal, Khairunniswah menutup resleting tas ranselnya yang dipenuhi oleh pakaian dan segala macam perlengkapan dan kebutuhan sebagai perempuan. Mulai dari sikat gigi hingga skincare telah ia masukkan kedalam tas ransel berwarna coklat muda itu. Khairunniswah melihat jam yang tertera dilayar hpnya, "Ah beberapa menit lagi seharusnya sudah sampai". Khairunniswah lalu menghadap kecermin lalu memakai cadar bandana untuk menutupi kecantikan wajahnya. Sepasang kacamata yang ia kenakan menambah kesan cantik pada wajah akhwat bercadar tersebut walaupun hanya sepasang mata yang terlihat. Satu bulan yang lalu ia mendapatkan kabar bahwa kakak Perempuan nya akan melaksanakan pernikahan sehingga ia sudah mempersiapkan segalanya untuk pulang kampung saat ini, kebetulan juga sekolah tempat ia mengajar sedang libur sehingga ia tidak harus mengajukan cuti untuk pulang kampung.

Suara deru mesin mobil mulai terdengar, Khairunniswah menengok kearah jendela untuk memastikan sesuatu. Ternyata benar, yang dia tunggu telah tiba, sebuah mobil minibus berwarna coklat tua kini berhenti didepan pintu kontrakan nya. Khairunniswah segera membuka pintu, keluar dari kontrakan nya dengan mengenakan jilbab lebar berwarna hitam yang menutupi tubuhnya hingga kesetengah pahanya, disertai gamis yang menjuntai berwarna senada. Pintu disamping tempat duduk sopir terbuka dan laki - laki yang berusia sekitar 45 tahun itu keluar dengan mengenakan kaos hitam yang memperlihatkan sebuah kalung perak yang ia kenakan dilehernya serta celana jins yang sedikit lusuh. Tubuhnya kurus seakan akan tidak ada otot sedikitpun pada tubuhnya. Setelah memasukkan tas ransel Khairunniswah kedalam bagasi, pria itu kembali menempati tempat duduknya dibelakang setir mobil. Begitupun juga Khairunniswah, ia membuka pintu penumpang dan mendapati ada lima seorang laki laki yang usianya sekitar 30 tahunan yang duduk dikursi bagian tengah. Perawakan nya agak seram, badan nya pun besar. Lalu dikursi paling belakang, seorang bapak - bapak tua yang usianya sekitar 60 tahunan, yang sedang fokus melihat layar hpnya, disamping bapak tersebut, dua orang lagi yang usia nya mungkin lebih muda daripada Khairunniswah yang pandangan matanya tertuju pada Khairunniswah seakan - akan menembus kedalam pakaian syar'i serba hitam yang ia kenakan. Khairunniswah menoleh kearah kursi disebelah sopir, seorang laki - laki berkalung stainless sedang duduk sambil menghisap rokoknya. Menyadari bahwa dia adalah satu - satunya penumpang perempuan didalam mobil travel ini, membuat Khairunniswah hanya bisa menarik nafas dalam dalam dan pasrah. Khairunniswah masuk kedalam mobil dan duduk dikursi bagian tengah, namun ia duduk hampir merapat dengan pintu penumpang disebelah kiri sopir. Khairunniswah pasrah dan berusaha tetap berfikir positif, lagipula tidak ada salahnya mereka berada disini, resiko menggunakan mobil travel ya pasti seperti ini. Kita tidak tahu siapa - siapa yang akan ada didalam mobil bersama kita, toh mereka juga tidak akan berbuat macam - macam bukan?

Mobil yang digunakan sebagai angkutan travel itu pun mulai berjalan, menjauhi kontrakan Khairunniswah dan iringan musik house pun mulai terdengar. Khairunniswah yang tak terbiasa mendengar suara musik mulai merasa pusing ditambah lagi asap rokok dari penumpang dikursi depan yang berhembus kebelakang mengenai wajahnya, walaupun tertutup cadar. Khairunniswah memfokuskan tatapan nya pada apa saja yang ia bisa lihat disebelah kiri jalanan, mulai dari warung warung kecil, rumah makan Padang, tambal ban ataupun rumah - rumah penduduk. Setelah beberapa kilometer perjalanan, mobil yang ditumpangi Khairunniswah berhenti didepan sebuah rumah yang kanan kirinya adalah area pesawahan. Terlihat seorang pria berkaos putih yang sedang menenteng beberapa kardus yang diikat ketali mendekat. Bapak sopir segera turun dan membuka kan pintu bagasi lalu meletakkan kardus yang dibawa oleh pria tersebut.

"Aku benar - benar perempuan sendirian" gumam Khairunniswah.

Pintu disamping Khairunniswah terbuka, lalu Khairunniswah duduk menyamping mempersilahkan laki - laki berusia sekitar 30 tahun itu duduk dibagian tengah diantara dia dan laki - laki satunya itu.

"Maaf mbak, saya mau duduk didekat kaca. Soalnya saya suka mabuk kalo duduk ditengah" kata laki - laki itu.

Khairunniswah menoleh kearah laki - laki satunya, berharap dialah yang mengalah dan memberikan tempat duduknya kepada penumpang terakhir ini. Tapi dia terlihat tidak peduli, tatapan nya terlihat cuek dan ia hanya menatap kelayar hpnya. Mau tak mau, Khairunniswah harus menggeser pantatnya dan duduk diantara dua pria yang tidak ia kenal. Selama diperjalanan, Khairunniswah berusaha menahan agar ia tidak tertidur. Sangat tidak nyaman jika ia tertidur sedangkan dikanan dan kirinya adalah laki - laki yang asing baginya. Namun karena rasa lelah yang luar biasa, terkadang mata Khairunniswah terpejam dan terbangun kembali oleh mobil yang menghantam lubang jalan. Sesekali lengan atasnya pun bergesekan dengan lengan laki - laki dikanan dan kirinya sehingga Khairunniswah kembali teringat pada cerita sex yang pernah ia baca saat nafsu sedang menguasainya. Cerita tentang seorang perempuan bercadar yang dilecehkan dan diperkosa didalam bis yang sesak. Walaupun saat ini Khairunniswah sedang tidak berada didalam bis namun suasana ini tetap mengingatkan nya pada cerita tersebut. Cerita yang membuatnya melakukan masturbasi karena membayangkan bahwa dirinyalah yang ada didalam cerita tersebut, dan bahwa dirinyalah yang tubuhnya digerayangi oleh beberapa laki - laki didalam bis hingga tubuhnya ditelanjangi dan diperkosa oleh semua penumpang bis yang ternyata laki - laki. Vagina Khairunniswah berkedut, akhwat berusia 24 tahun itu mulai merasakan sensasi aneh yang pernah ia rasakan namun ia tak percaya.

"Ahh… apakah aku terangsang karena kondisi seperti ini?" Gumam Khairunniswah.

Semakin jauh perjalanan, hasrat seksualnya semakin menjadi - jadi. Khairunniswah berusaha mengalihkan pikiran nya kepada hal yang lain namun ia tetap gagal. Nafsunya lebih kuat dan lebih menguasai dirinya didalam kondisi yang tak seharusnya ia merasa terangsang. Nafas Khairunniswah makin berat, walaupun ia adalah seorang akhwat bercadar yang aktif dalam pengajian, namun ia juga memiliki gairah seks yang besar yang membuat ia sering melakukan masturbasi didalam kamar kontrakan nya. Secara naluriah, Khairunniswah menemukan ide yang membuat dia merasa penasaran hal yang menurut dia gila namun rasanya seperti ia benar - benar ingin melakukan nya. Perlahan, Khairunniswah memasukkan tangan nya kedalam jilbab lebarnya, lalu ia menurunkan resleting gamisnya dan memasukkan tangan nya kedalam gamisnya. Dengan hati - hati, Khairunniswah mengangkat cup branya sehingga ia bisa merasakan putting payudaranya mengeras ditangan nya. Perlahan, Khairunniswah meremas payudara kirinya namun laki - laki yang duduk dikursi sebelah sopir menoleh kebelakang dan dengan cepat Khairunniswah menarik tangan nya. Rasa panik membuat jantungnya berdebar sangat kencang, namun ia merasa sangat bergairah dengan rasa panik yang ia alami. Bagaimana jika ia ketahuan baru saja meremas payudara nyasendiri, apakah semua penumpang dimobil ini dan termasuk sopir akan ikut meremas payudaranya juga? Ataukah malah memperkosanya beramai - ramai? Vagina Khairunniswah makin basah bayangan tentang dirinya diperkosa beramai - ramai oleh semua orang dimobil ini terlintas dipikiran nya. Tanpa diduga, laki - laki disebelah kanan Khairunniswah memajukan posisi punggungnya sehingga tanpa disengaja, siku kiri laki - laki itu menyentuh payudara kanan Khairunniswah. Dua jam perjalanan telah dilewati, mobil travel tersebut masuk kearea SPBU. Khairunniswah yang sedari tadi dilanda nafsu terpaksa harus ke kamar mandi, karena ada rasa ingin buang air kecil selama dia merangsang tubuhnya sendiri tadi, juga untuk memperbaiki posisi bra yang kaitan nya terlepas.

"Permisi pak, saya mau turun" kata Khairunniswah, kepada laki - laki disamping kirinya.

Alih - alih turun, dia hanya menggeser sedikit tempat duduknya sehingga dengan sebal Khairunniswah terpaksa menungging untuk bisa keluar dari mobil tersebut. Ia pun sedikit kewalahan untuk menjaga jilbabnya agar siapapun disana tidak menyadari bahwa resleting gamisnya masih diturunkan sebatas perut. Dengan langkah cepat, Khairunniswah menuju kamar mandi perempuan yang sialnya sebuah kardus dengan tulisan RUSAK dipasang dikedua pintu toilet perempuan. Khairunniswah berpikir masa dia harus buang air kecil ditoilet laki - laki. Tapi sepertinya itu satu - satunya hal yang bisa ia lakukan untuk menuntaskan rasa ingin buang air kecilnya. Khairunniswah kembali menoleh kearah mobil travel yang ia tumpangi yang masih mengantre. Lalu berjalan kearah kamar mandi laki - laki disebelahnya. Khairunniswah berjalan pelan, dia melihat ada tiga bilik WC dengan pintu aluminium berwarna merah. Dua dari tiga bilik tersebut tertutup dan Khairunniswah masuk ke bilik ujung yang tidak tertutup dengan toilet duduk didalamnya.

"Eh kok gak bisa terkunci?" Dengan susah payah Khairunniswah mencoba mengunci pintu toilet namun selalu gagal dan pintu selalu terbuka sedikit walaupun tak memperlihatkan dirinya didalam sana.

Karena sudah tidak tahan, Khairunniswah segera mengangkat rok gamisnya namun sayangnya, air kencingnya mengucur lebih dulu sehingga membuat celana panjang yang ia kenakan dibalik gamis dan harus basah terkena air kencingnya. Untung saja air kencingnya tidak mengenai gamis, jilbab ataupun kaos kakinya bahkan sandalnya.

'Aduh bagaimana ini? Masa aku harus tetap pakai celana yang kena air kencing? Pasti bau nantinya" guman Khairunniswah.

Khairunniswah kebingungan, apa mungkin dia harus minta dibuka kan bagasi dan mengambil pakaian ganti didalam tasnya. Ya mungkin seperti itu. Lalu dengan yakin, Khairunniswah melepas celana panjang dan celana dalamnya. Celana dalamnya sudah benar - benar basah semua sehingga ia memutuskan untuk meninggalkan celana dalamya didalam tempat sampah didalam toilet tersebut. Kemudian Khairunniswah berusaha membenarkan kaitan bra yang lepas namun ternyata bukan kaitan nya yang lepas tetapi kaitan nya yang patah sehingga bra tersebut tidak bisa terkait sama sekali.

"Aku harus benar - benar ambil pakaian ganti nih." Gumam Khairunniswah.

Lalu dia melepas gamisnya dengan meloloskan gamisnya kebawah hingga gamis tersebut hinggap dipinggangnya dan membiarkan jilbabnya tetap dikepalanya dan cadar tetap diwajahnya. Kemudian ia melepas branya dan menggulung - gulung branya kedalam celana panjangnya. Kemudian ia meletakan celana panjangnya tersebut keatas bagian sandaran toilet duduk. Saat ia hendak memakai kembali gamisnya, Khairunniswah kembali teringat pada syahwat yang sebelumnya ia rasakan dan kini kembali hadir. Ini pertama kalinya ia melepas pakaian nya ditoilet umum bahkan toilet yang hanya khusus pria. Nafasnya pun mulai memburu, dadanya sesak dan vaginanya kembali basah. Bahkan disaat ia mendengar suara beberapa orang laki - laki dari luar toilet tempat ia kini berada. Seakan dituntun oleh syahwat, Khairunniswah meraba payudaranya dan meremasnya pelan. Ia mengigit bibirnya pelan agar ia tidak mengeluarkan suara desahan. Tangan kirinya mulai meraba perut dan merambat hingga ke vaginanya. Khairunniswah mulai mengejang saat jari - jarinya lentiknya menyentuh klitorisnya. Ah sungguh pemandangan yang menggairahkan dimana seorang perempuan yang hanya memakai jilbab, cadar dan kaos kaki tengah bermasturbasi didalam toilet pria. Khairunniswah makin intens merangsang klitorisnya dan mencubit pelan kedua putingnya bergantian. Ia berdiri bersandar di dinding toilet dengan kedua kaki yang mengangkang seakan menantikan penis yang akan memasuki vaginanya. Desahan - desahan kecil mulai terdengar, Khairunniswah sepertinya tak mampu menahan untuk tidak mengekspresikan kenikmatan syahwatnya lewat desahan binalnya. Ia mulai merasa hampir orgasme dan tangan nya makin cepat menekan nekan klitorisnya dan tangan nya mulai kuat meremas payudaranya. Khairunniswah hampir orgasme, ia makin kuat mengigit bibirnya. Bagaimanapun ini adalah pengalaman pertama untuk masturbasi ditempat umum yang memberikan ia sensasi yang luar biasa. Orgasme sudah terasa seperti akan meledak, dan saat akhwat bercadar itu makin mempercepat gerakan jarinya untuk mencapai orgasme, tiba - tiba pintu toiletnya terbuka. Khairunniswah kaget dan segera menjulurkan jilbabnya lagi sehingga menutupi tubuhnya hingga bagian paha. Dengan cepat ia pun menutup pintu toilet tersebut. Panik, cemas, itulah yang dirasakan Khairunniswah saat ini. Ia pun segera memperbaiki keadaan gamisnya yang hanya menutupi pinggangnya dan dengan cepat mengenakan nya lagi dengan baik. Karena terburu - buru, dengan cerobohnya Khairunniswah merusak resleting gamis yang berada dibagian dadanya.

"Aduh gimana ini? Terpaksa memang harus ganti baju" ujar Khairunniswah dengan kondisi masih panik.

Kemudian Khairunniswah berlari kecil bergegas menuju mobil travelnya yang sedang menunggunya. Namun saat ia masuk, sopir mobil dan penumpang yang duduk disamping sopir tidak ada. Khairunniswah memutuskan untuk menunggu diluar mobil namun sayangnya hujan mulai turun sehingga membuat Khairunniswah terpaksa naik kedalam mobil dan menjaga agar jilbabnya tidak tersingkap sehingga memperlihatkan resleting gamisnya yang rusak. Hujan pun turun dengan semakin lebat. Disusul sopir mobil dan penumpang satunya datang berlarian dan segera masuk kedalam mobil. Paniknya, Khairunniswah menyadari bahwa mereka baru saja keluar dari toilet. Khairunniswah berpikir - pikir dan mencoba membayangkan kembali siapa yang ia lihat membuka pintu toilet. Apakah salah satu diantara mereka berdua, atau orang lain? Mobil pun kembali berjalan dan Khairunniswah baru sadar bahwa celana panjang dan branya masih tertinggal didalam toilet. Bahkan ia tak sempat berganti pakaian karena hujan turun dengan lebat.

Bersambung…

JANGAN LUPA KOMEN, VOTE DAN FOLLOW, AYOO MARI BANTU ADMIN SUPAYA BISA LANJUTIN KARYA INI...

KALO ADA LEBIH REJEKI BOLEH DONASI KE ADMIN SUPAYA LEBIH SEMANGAT LAGI UPDATE NYA...

JANGAN LUPA JUGA FOLLOW SOSIAL MEDIA ADMIN

INSTAGRAM : @WIDASU.ID

INFORMASI!!! NANTI AKAN ADA KONTEN PREMIUM BERGENRE : NTR, GANGBANG, PEMERKOSAAN, CUKOLD DLL DARI KARAKTER YANG UDAH GW BUAT DI KARYA INI...

JADI BUAT KALIAN YANG MINAT BELI KONTEN PREMIUM GW, BISA KONTAK SOSIAL MEDIA GW ATAU KE PLATFORM SEBELAH YAITU KARYAKARSA!!!

TERIMAKASIH KEPADA PEMBACA YANG SUDAH DUKUNG KARYA INI...