WebNovelV saga100.00%

Chapter 9 - Kejadian Tak Terduga

Gudang Tua – Hari yang Mengguncang

Sebelum memulai penyergapan ke LE, V akhirnya dapat mengakses arsip data yang mengungkap kebenaran tentang orang tuanya, saat Orion dan Reina tiba-tiba menariknya dengan cepat.

V (terkejut): "Apa yang kalian lakukan?!"

Orion dan Reina mengikat tangan V ke kursi dengan cepat. Wajah mereka penuh rasa bersalah, tetapi tak bisa menghindari apa yang harus mereka lakukan.

V (panik): "Apa ini?! Kenapa kalian...?"

Dia berjuang melawan ikatan, tubuhnya terasa kaku, dan otaknya berputar. Semua perasaan yang selama ini ia rasakan, semua kebersamaan, semua percakapan, bahkan kepercayaan yang ia bangun… sekarang seperti ada yang robek begitu saja.

V (berteriak): "Cain! Apa-apaan ini?! Apa yang kalian inginkan?!"

Cain (berdiri di depan V, wajahnya tak terbaca): "Maaf, V. Tapi sudah cukup lihat-lihatnya." (Cain menghapus semua data tentang masa lalu orang tuanya)

Cain (melanjutkan): "Kau sudah melakukan banyak hal untuk kami, tapi sebenarnya… kami hanya memanfaatkanmu."

V merasakan denyut jantungnya berpacu dengan cepat, tubuhnya seperti terguncang. Semua yang telah dilaluinya—semua perjuangan, tawa, bahkan momen-momen berharga bersama mereka—sekarang terasa seperti kehilangan arah.

Orion (menundukkan kepala): "Maafkan kami, V. Ini demi tujuan yang lebih besar."

Reina (dengan suara pelan): "Kami harus... kami harus melakukan ini untuk kita."

V (berteriak, penuh kebingungannya): "Untuk "kita" apanya?!, kalian sengaja memanfaatkan ku hanya untuk balas dendam kalian?!. Bukankah kita melakukan ini kita bersama

Cain (mengambil semua alat-alat tempur dan senjata mereka): "Kami melakukan ini untuk kita bersama, dan terima kasih untuk bantuannya... V."

Mereka membawa semua senjata dan perlengkapan canggih mereka, dan meninggalkan V sendirian di gudang.

V (berjuang melawan ikatan, dengan napas terengah-engah): "Tunggu! Kalian… kalian tak bisa...!"

Tapi mereka terus pergi. Suara langkah kaki mereka semakin menjauh, meninggalkan V yang terperangkap dalam keheningan yang menyakitkan.

V terkena panic attack, napasnya semakin berat dengan tangan yang masih terikat di kursi membuat dunia terasa semakin gelap dan kosong.

V (dengan suara tercekat): "Kenapa... kenapa semua ini harus terjadi...? Apa yang harus aku lakukan sekarang...?"

Gudang itu sunyi, kecuali suara napas panik V yang semakin menggema.