BAB 1

Cagar Alam Xishan, di pinggiran Yong'an, ibu kota.

Setelah dua kali hujan musim gugur, daun-daun merah di lereng bukit hampir semuanya gugur. Sekarang hanya ada sedikit wisatawan di sini, dan satu-satunya suara adalah genderang malam yang sunyi di kuil. Meskipun cuaca sudah sangat dingin, Xuan Ji masih berkeringat sepanjang perjalanan mendaki gunung. Direktur Xiao, yang memimpin jalan, berjalan terlalu cepat, dan seolah-olah kakinya bergulir di atas dua roda panas, sehingga dia bahkan tidak bisa menyentuh tanah, dan berguling ke pintu belakang kuil kecil di puncak gunung.

Direktur Xiao pergi untuk membuka pintu. Xuan Ji akhirnya menarik napas, meletakkan tangannya di pinggul dan berkata dengan nada bercanda: "Direktur Xiao, kita sekarang memimpin kader, bisakah kau sedikit lebih tenang? Aku sudah khawatir sepanjang jalan, takut kalau-kalau kau salah langkah dan malah melakukan split."

"Jangan banyak bicara, aku masih ada urusan lain nanti," kata Direktur Xiao sambil membuka pintu, lalu melambaikan tangan dengan tidak sabar ke arahnya. "Cepat sedikit!"

"Direktur Xiao" memiliki nama lengkap Xiao Zheng, berusia sekitar tiga puluhan, mengenakan pakaian formal yang rapi tanpa cela, dengan alis dan mata tajam, tampak seperti pria tampan yang sulit dihadapi. Dengan langkah cepat menaiki tangga, ia melewati jalur karyawan kuil kecil itu, membawa Xuan Ji langsung menuju halaman belakang yang bertuliskan "Turis Dilarang Masuk."

Halaman belakang itu kosong, hanya ada sebuah sumur tua. Direktur Xiao mengeluarkan dompetnya, mengeluarkan kartu kerja yang terselip di dalamnya, lalu mengarahkannya ke bibir sumur. "Mulai sekarang, bawalah kartu kerja setiap kali masuk. Semua akses harus menggunakan kartu."

Begitu kata-katanya selesai, terdengar bunyi "ding" yang ringan dari dalam sumur. Sesaat kemudian, batu bata hijau di sekitar sumur tua perlahan bergeser ke samping, memperlihatkan sebuah terowongan yang cukup untuk dilewati satu orang.

Direktur Xiao menundukkan kepala dan masuk ke dalam terowongan, diikuti oleh Xuan Ji yang segera menyusul. Keduanya berjalan berkelok-kelok sejauh lebih dari seratus meter hingga mencapai ujungnya, di mana terdapat serangkaian anak tangga batu yang menurun.

Setelah menaiki tangga dan kembali ke permukaan, Xuan Ji mendapati dirinya berada di tengah hutan lebat. Namun, sebelum ia sempat melihat dengan jelas, kabut tebal tiba-tiba menyelimuti sekeliling mereka, menurunkan jarak pandang hingga hanya satu meter.

Tak lama kemudian, seberkas cahaya putih menembus hutan, menyapu tubuh mereka. Sebuah suara mekanis terdengar:

"Verifikasi identitas, harap tunggu—ding, verifikasi berhasil. Direktur Xiao, selamat malam, dan selamat datang untuk rekan baru. Mohon berhati-hati dengan langkahmu, silakan berpegangan dengan stabil."

Xuan Ji: "Hah? Berpegangan apa?"

Saat berbicara, tanah di bawah kakinya tiba-tiba bergerak. Xuan Ji tidak siap, tubuhnya sempat condong ke belakang sebelum akhirnya berhasil berdiri dengan stabil. Terlihat bahwa tanah di dalam hutan lebat ini telah berubah menjadi "ban berjalan" raksasa, membawa mereka melaju cepat di tengah kabut tebal yang menyerupai labirin. Bayangan samar dari tanaman yang tersembunyi di balik kabut melintas sekilas, berubah menjadi siluet yang membuat mata berkunang-kunang. Setelah sekitar lima hingga enam menit, "ban berjalan" itu perlahan melambat dan akhirnya berhenti.

Xiao Zheng berkata, "Sudah sampai." 

Kabut tebal perlahan menghilang. Xuan Ji mendongak, menatap bangunan megah di hadapannya. Butuh beberapa saat sebelum ia perlahan mengembuskan napas dan berkata, "Wah, luar biasa!"

Itu adalah sebuah gedung tinggi yang terasa tidak nyata, dengan lantai atas menjulang menembus awan. Di depan pintu masuk, dua baris penjaga berjaga dengan sikap tegap. Pintu utama yang megah dihiasi lambang negara dan bendera nasional. Lantainya dilapisi batu pualam putih, dengan seekor naga emas yang tampak hidup terukir di atasnya.

Di tengah-tengah, sebuah papan besar tergantung, bertuliskan: Biro Nasional Pengelolaan dan Pengendalian Anomali serta Spesies Khusus.

Inilah yang disebut sebagai "Biro Pengendalian Anomali", salah satu departemen "terkait" yang paling misterius. Tempat kerja baru Xuan Ji.

Di benaknya segera muncul ringkasan dari buku panduan karyawan—"Tugas Biro Pengendalian Anomali adalah mengenali, mengawasi, dan menangani berbagai kejadian non-alami, memantau pergerakan energi abnormal di seluruh wilayah, menjaga ketertiban sosial, serta melindungi kemakmuran dan stabilitas negara."

Kasus seperti "kelelawar pengisap darah masuk secara ilegal", "pusaran air tak dikenal muncul di sungai dalam kota", atau "insiden monster air berkepala tiga"—semuanya berada di bawah wewenang departemen ini.

Selain itu, Biro Pengendalian Anomali juga merupakan satu-satunya lembaga resmi yang dijalankan secara mandiri oleh "pemilik kemampuan khusus".

Berdasarkan hasil Sensus Penduduk Keenam tahun 2010 (data internal Biro Pengendalian Anomali), kira-kira satu dari dua puluh ribu orang tergolong sebagai "pemilik kemampuan khusus", disingkat "orang berbakat khusus".

*Kata aslinya adalah "特殊能力者" (tèshū nénglì zhě), yang secara harfiah berarti "pemilik kemampuan khusus". Dalam kalimat berikutnya, disingkat menjadi "特能人" (tènéng rén), yang bisa diterjemahkan sebagai "orang berbakat khusus" atau "orang dengan kemampuan khusus".

Mengapa ada orang seperti ini?

Penjelasan ilmiah yang diberikan dalam dokumen resmi adalah bahwa kemungkinan kecil manusia modern dalam proses evolusi pernah memiliki sikap yang kurang serius terhadap hubungan laki-laki dan perempuan, sehingga meninggalkan sedikit darah non-manusia dalam garis keturunan mereka, yang kemudian mempertahankan sebagian gen khusus.

Tentu saja, teori ini sulit untuk diverifikasi, karena sifat kemampuan para teneng ren sangat beragam. Jika diteliti secara ketat, hampir setiap teneng ren adalah kasus unik, sehingga sulit mendapatkan cukup data sampel.

Sedangkan dalam cerita rakyat, kisahnya jauh lebih menarik: Konon, di zaman kuno, perang berkepanjangan antara manusia dan kaum iblis berlangsung selama ratusan tahun, menimbulkan dendam turun-temurun. Kaum setengah iblis hasil campuran manusia dan iblis tidak diterima oleh kedua belah pihak—tidak mendapat kasih sayang dari siapa pun—sehingga mereka hanya bisa bertahan dengan berkumpul bersama. Pada akhirnya, mereka bergabung di bawah panji Kaisar Wu dari Qi. Dengan memanfaatkan kekuatan mereka, Kaisar Wu berhasil membunuh Raja Iblis. Setelah dunia damai, ia memenuhi janjinya dengan mendirikan "Biro Qingping," tempat para setengah iblis bisa berlindung.

Biro Qingping inilah yang konon menjadi cikal bakal Biro Pengendalian Anomali. Dengan kata lain, para teneng ren saat ini adalah keturunan campuran setengah iblis dari masa lalu.

Tentu saja, siapa pun yang memiliki sedikit akal sehat tahu bahwa cerita ini hanyalah omong kosong belaka. Dalam catatan sejarah, Biro Qingping sudah dibubarkan lebih dari tujuh ratus tahun yang lalu, sedangkan Biro Pengendalian Anomali baru didirikan setelah berdirinya negara modern—dua hal yang sama sekali tidak berhubungan.

Sebenarnya, yang disebut tènéng rén juga tidak benar-benar begitu "istimewa." Kenyataannya, jika tidak melalui pelatihan khusus, sebagian besar dari mereka tidak jauh berbeda dengan orang biasa. Paling-paling, mereka hanya memiliki pendengaran dan penglihatan yang lebih tajam, intuisi yang lebih peka, serta beberapa kemampuan kecil yang hampir tidak berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Biro Pengendalian Anomali (Yìkòngjú) merekrut pegawai setiap tahun secara tertutup, tidak terbuka untuk masyarakat umum. Mereka hanya memilih dari kalangan tènéng rén serta orang-orang biasa yang, "karena suatu alasan, pernah terlibat dalam insiden energi anomali dan tercatat dalam arsip."

Xuan Ji memenuhi kedua syarat itu—dia adalah seorang tènéng rén sekaligus "teman lama" Biro Pengendalian Anomali.

Direktur Xiao adalah orang yang sangat berwibawa dan dingin. Jika dia sampai turun tangan sendiri untuk menjemput Xuan Ji, itu menunjukkan bahwa hubungan mereka tidaklah dangkal.

Beberapa tahun lalu, ketika dia masih Kapten Xiao, dia pernah berutang budi pada orang ini. Saat itu, Kapten Xiao memimpin timnya untuk menangkap sekelompok kelelawar pengisap darah yang masuk secara ilegal, tetapi mereka meremehkan kecerdasan para kelelawar dan malah terjebak di dalam gudang pendingin, hampir membeku sampai mati.

Kebetulan Xuan Ji yang baru saja jalan-jalan di pasar malam lewat dengan sandal jepit, lalu duduk di samping untuk menonton sebentar. Sambil menikmati tontonan, dia menghabiskan dua kati* lobster kecil dengan lahap. Setelah selesai, dia mengusap mulut, menjentikkan jari, dan memanggil bola api besar, langsung memanggang kelelawar di tempat menjadi "kelelawar hongshao"**… sekaligus membakar setengah dari alis tampan Kapten Xiao.

*Kati: Satuan berat tradisional yang umum digunakan di Tiongkok, sekitar 500 gram per kati.

** Hongshao (红烧): Metode memasak khas Tiongkok dengan cara direbus menggunakan kecap manis, gula, dan rempah-rempah hingga berwarna merah kecokelatan. Dalam konteks ini, digunakan secara kiasan untuk menggambarkan bagaimana api Xuan Ji membakar para vampir.

Sejak itu, hubungan antara Xuan Ji dan Biro Pengendalian Anomali menjadi ikatan yang tak terputus. Karena teknik membakar yang begitu misterius dan sulit dipahami, ia pernah masuk dalam daftar pengawasan utama biro tersebut. Namun, karena rekam jejaknya bersih, taat hukum, dan tidak ditemukan hal mencurigakan, biro akhirnya melonggarkan pengawasannya dan bahkan mencoba merekrutnya. Sayangnya, saat itu Xuan Ji masih kuliah, pikirannya penuh dengan ilusi menjadi CEO, menikahi wanita kaya dan cantik, serta mencapai puncak kehidupan. Tanpa berpikir panjang, ia langsung menolak dan dengan gaya bebasnya membalas, "Maaf, aku ini orang yang liar dan mencintai kebebasan."

Lalu, masyarakat memberinya pelajaran.

Setelah lulus, Xuan Ji segera menyadari bahwa minatnya dalam menghasilkan uang jauh lebih kecil dibanding menghabiskannya. Semangatnya untuk berjuang selalu terhenti di tengah jalan oleh kesenangan makan, minum, dan bermain. Setelah bertahun-tahun mengalami lika-liku kehidupan, pencapaian terbesarnya adalah menerima kenyataan bahwa dirinya memang tidak punya masa depan yang cerah.

Pekerjaan utamanya adalah sebagai sales di sebuah perusahaan kecil. Sesekali, ia bermain live streaming. Jika benar-benar kepepet, ia akan menulis artikel untuk berbagai akun pemasaran yang aneh-aneh. Secara keseluruhan, ia adalah seorang pekerja kantoran miskin yang "tidak bisa menahan uang di tangannya".

Karena restrukturisasi industri, sejak awal tahun perusahaan tempat Xuan Ji bekerja sudah setengah mati, bertahan hidup beberapa bulan, lalu akhirnya gulung tikar. Xuan Ji pun menjadi pemuda pengangguran, sementara akun-akun pemasaran yang sering membeli tulisannya terkena laporan karena "takhayul feodal." Bisa dibilang, sudah jatuh tertimpa tangga. Sewa tetap harus dibayar, kartu kredit tetap harus dilunasi. Cintanya pada kebebasan membuatnya jatuh miskin, hingga akhirnya, setelah dihantam keras oleh realitas, ia dan "kebebasan" menjadi pasangan yang saling membenci. Kesimpulannya: pekerjaan tetap itu penting.

Maka, ia membeli buku, mengikuti kelas pelatihan, dan bersiap untuk ujian pegawai negeri. 

Saat itulah, teman lamanya yang baru saja naik jabatan, Direktur Xiao, mengiriminya sebuah pemberitahuan lowongan kerja.

Xuan Ji awalnya lebih memilih mengemis di pinggir jalan daripada bergabung dengan Biro Pengendalian Anomali. Hanya membayangkan manajemen militer bagi petugas lapangan saja sudah membuatnya tak tahan. 

Namun, lowongan kali ini berbeda—posisi yang dibuka adalah untuk staf administrasi.

Bagian administrasi di Biro Pengendalian Anomali sangat berbeda dari petugas lapangan. Sebagian besar stafnya adalah orang biasa. Selain harus mematuhi peraturan kerahasiaan, pekerjaan mereka hampir sama dengan pegawai negeri sipil pada umumnya. 

Xuan Ji pun berpikir, ujian pegawai negeri sipil biasanya terbuka untuk seluruh masyarakat, dengan ribuan orang bersaing untuk satu posisi, belum lagi harus menghadapi para kutu buku. Sementara itu, "pegawai negeri" di Biro Pengendalian Anomali memiliki syarat pendaftaran yang lebih ketat, sehingga persaingan nyaris tidak ada. Bukankah ini kesempatan bagus? 

Dengan penuh perhitungan, Xuan Ji menanyakan kepada Direktur Xiao posisi mana yang paling sedikit peminatnya. Setelah itu, ia melempar buku persiapan ujian dan langsung mendaftar ke Biro Pengendalian Anomali.

Ia mendaftar ke "Departemen Penanganan Akhir," mengikuti satu tahap ujian tertulis dan satu tahap wawancara. Konon, setelah lowongan ini diumumkan, ada enam kandidat di seluruh negeri yang berminat mengikuti seleksi, termasuk dirinya. 

Dari enam orang itu, tiga gagal mendaftar karena berbagai alasan, seperti melebihi batas usia, tidak bisa mengakses internet, atau salah mengisi informasi penting. Dari tiga sisanya, satu tidak hadir saat ujian, sementara yang lain entah bagaimana malah bertengkar dengan pewawancara, sehingga dianggap tidak memenuhi kriteria "berkepribadian ramah" yang disyaratkan untuk posisi tersebut. 

Begitulah, dengan sifatnya yang santai dan damai, Xuan Ji berhasil melewati dua tahap seleksi tanpa usaha berarti, menyingkirkan lima pesaingnya tanpa perlawanan. Saat wawancara, baru saja ia selesai memperkenalkan diri, pewawancara langsung mengetuk palu dan menerimanya.

Hari pertama melapor, semuanya terasa baru bagi Xuan Ji. Begitu ia menginjak batu pualam putih di gerbang, naga emas yang terukir di atasnya tiba-tiba bergerak. Batu itu bergetar pelan, lalu terdengar suara raungan naga yang dalam dan khidmat. Sisik emasnya berkilauan saat ia bergerak dengan anggun dan berwibawa, berenang menjauh dari bawah kaki mereka, lalu melingkar di salah satu pilar batu di depan gedung.

"Naga ini berfungsi sebagai penunjuk arah. Markas kami memiliki beberapa loket administrasi untuk urusan eksternal, seperti pendaftaran kemampuan khusus dan sebagainya. Pengunjung luar menggunakan kartu identitas sementara, dan naga emas penunjuk jalan akan menentukan rute terbaik berdasarkan jenis kartu itu," ujar Xiao Zheng, sambil membawa Xuan Ji melewati pintu di sebelah pilar batu tempat naga itu melingkar. "Rute khusus untuk pegawai ada di sini."

Xuan Ji menundukkan kepala, lalu mengusap kelopak matanya dengan ibu jari, seolah sedang mengucek mata. Seketika, dalam pandangannya muncul sebuah "buku" yang terbuka—transparan, tidak menghalangi penglihatannya. Di salah satu sudut "buku" itu tertulis "Panduan Seribu Iblis". Begitu Xuan Ji memusatkan pandangannya pada sesuatu, halaman buku itu akan menampilkan teks kecil yang mengidentifikasi objek yang dilihatnya. Biasanya hanya berupa nama, tetapi terkadang disertai deskripsi yang lebih rinci.

Xuan Ji sejak lahir sudah memiliki "buku" ini di matanya, mungkin merupakan salah satu kemampuan spesial bawaan. Buku ini tidak bisa dikeluarkan, dan selain bisa dibuka, tidak ada fungsi lain yang bisa dilakukan. Asal-usulnya tidak jelas, dan pengarangnya pun tidak diketahui... Sepertinya pengarangnya bukan orang yang terlampau berpendidikan—ketika Xuan Ji masih muda dan tidak terlalu mahir dalam bahasa asing, dia pernah mencoba menyontek menggunakan "Panduan Seribu Iblis" saat ujian bahasa Inggris tingkat empat di universitas. Begitu membuka buku itu dan menatap soal ujian, ternyata buku itu malah tidak lebih banyak mengenali kata-kata daripada yang dia kenal sendiri. Dia ragu-ragu memandang soal itu, dan akhirnya dengan pelan muncul dua kata: "bahasa asing."

Ini seperti cheat game yang buruk, sebagian besar waktu hanya berbicara omong kosong. Seperti sekarang ini, Xuan Ji berada di aula "Kantor Pusat Ilmu Gaib" di kantor pusat pengendalian anomali, berniat membuka buku panduan untuk melihat spesies-spesies aneh yang belum dia kenal di sini. Namun, ketika matanya melintas di antara orang-orang di aula, halaman dari Panduan Seribu Iblis hanya menampilkan kata "manusia" dengan kering.

"Omong kosong," pikir Xuan Ji dalam hati, "Apakah aku tidak tahu kalau ini disebut 'manusia'?"

Panduan itu seolah-olah mengerti pikirannya, kata "manusia" pun langsung menghilang, dan digantikan dengan dua kata yang sangat kekanak-kanakan: Orang Biasa.

Xuan Ji: "..."

Dengan kesal, Xuan Ji menutup panduan yang tidak berguna itu, dan pandangannya menjadi jelas. Dia melirik ke seluruh ruang aula — dari kiri ke kanan, ada enam zona di aula tersebut, dan di setiap papan nama zona tertulis: "Logam", "Tumbuhan", "Air dan Es", "Petir dan Api", "Mental atau Kekuatan", serta "Spesial dan Lainnya".

Di antara itu, zona "Tumbuhan" dan "Mental atau Kekuatan" dipenuhi orang, dengan pengunjung mengantri hingga berbelok-belok. Untuk menjaga ketertiban, tali antrean harus dipasang. Di zona "Logam", hanya ada enam atau tujuh pengunjung, sementara zona "Air dan Es", "Petir dan Api", serta "Spesial dan Lainnya" hampir kosong, stafnya bahkan terlihat bosan — jendela layanan publik di zona "Petir dan Api" bahkan tidak dibuka dan dipanggil ke zona "Tumbuhan" sebelah untuk membantu.

"Eh, Lao Xiao, Lao Xiao," Xuan Ji menarik lengan Xiao Zheng dan menunjuk ke papan nama zona yang tergantung di atas, "Apa maksudnya ini?"

"Ngomong ya ngomong, jangan suka mengganggu," Xiao Zheng menepuk tangan Xuan Ji, "Maksud 'apa maksudnya'?" 

"Itu, zona itu—"

Xiao Zheng menatapnya dengan bingung: "Zona? Ya dibagi berdasarkan enam sistem besar, kenapa?" 

Xuan Ji sangat penasaran: "Apa itu yang dimaksud dengan 'enam sistem besar'?"

Xiao Zheng dan Xuan Ji sudah berteman lama, biasa saling mengejek dan bertengkar, tapi mereka juga punya persahabatan yang sangat dalam. Namun, Xuan Ji tidak pernah mengungkapkan asal-usulnya, dan hingga kini, Xiao Zheng hanya bisa menduga bahwa Xuan Ji mungkin berasal dari sebuah organisasi kekuatan khusus yang tersembunyi. Sebagai seorang yang langka dengan kemampuan "petir dan api", Xuan Ji sangat ahli dalam formasi magis dan mantra, mengetahui banyak hal yang tidak pernah didengar sebelumnya.

Namun, anehnya, terkadang dia juga kekurangan pengetahuan dalam beberapa hal yang seharusnya sudah diketahui banyak orang.

"Orang dengan kemampuan khusus dibagi menjadi enam kategori berdasarkan kekuatan dan atribut mereka," kata Xiao Zheng singkat, "Ini adalah metode klasifikasi utama internasional saat ini. Setiap kategori memiliki kondisi yang tercantum di bawah papan informasi di setiap bagian. Kau bisa membaca, kan? Lihat saja sendiri."

Xuan Ji dengan penuh semangat melangkah ke jendela kaca jalur pegawai, mengamati bagaimana mereka mengklasifikasikan orang dengan kemampuan khusus.

Di bagian terdekat dengannya, yaitu "Logam," terlihat papan besar berukuran dua meter persegi yang tertulis: 

Jika memenuhi salah satu dari dua syarat berikut, maka dapat dianggap memiliki kemampuan khusus tipe Logam.

(1) Memiliki kemampuan untuk merasakan satu atau lebih jenis logam melebihi kemampuan manusia biasa, "kemampuan merasakan" mencakup namun tidak terbatas pada, mendeteksi posisi, volume, komposisi, proses pengolahan logam, distribusi elektron bebas pada permukaan logam, dan lainnya; 

(2) Mampu mempengaruhi logam tanpa kontak langsung, termasuk namun tidak terbatas pada, mengubah posisi ruang logam, mengubah panjang dan bentuk logam, menghilangkan atau memindahkan elektron bebas dalam logam, mengubah distribusi elektron bebas, dan sebagainya.

"Jadi 'sistem logam' itu merujuk pada kemampuan untuk merasakan logam dan mengendalikan logam," kata Xuan Ji. "Lalu, bagaimana dengan orang yang bisa mengubah sebagian tubuhnya menjadi logam? Apa mereka tidak termasuk sistem logam?" 

"Tidak pernah dengar," jawab Xiao Zheng sambil memutar mata. "Kau sudah dewasa, kurangi menonton Transformer."

Xuan Ji berkedip, lalu bertanya lagi, "Lalu bagaimana jika seseorang memiliki beberapa kemampuan sekaligus? Misalnya bisa menyemburkan api, mengendalikan logam, dan bisa terbang—"

"Itu bukan urusan kami," jawab Xiao Zheng. "Hubungan organisasi mungkin milik sirkus." Xiao Zheng merasa dia sedang berbicara omong kosong, kesabarannya habis, jadi dia tidak mau meladeni lagi. Dia dengan cepat berjalan menuju ujung lorong karyawan di meja administrasi, mengetuk meja dan bertanya, "Nomor ID 3-1101, nama 'Xuan Ji', apakah kartunya sudah siap?"

"Sudah siap," jawab resepsionis dengan senyum lebar, seorang gadis dengan wajah bulat yang cukup menarik. Mungkin dia mendengar percakapan mereka tadi, dia berkata dengan ceria kepada Xuan Ji, "Dalam enam spektrum utama para 'pemberi kemampuan khusus', selain 'spesial dan lainnya', yang lainnya umumnya sesuai dengan teori 'Lima Elemen' tradisional Tiongkok. Lima Elemen ini mengajarkan tentang hubungan saling mendukung dan saling menekan antara 'Logam, Kayu, Air, Api, dan Tanah', jadi meskipun ada orang dengan beberapa kemampuan sekaligus, namun atribut seperti 'Logam' dan 'Api' yang jelas-jelas saling bertentangan, sangat kecil kemungkinannya muncul pada orang yang sama."

Mendengar penjelasan dari gadis resepsionis itu, Xuan Ji sedikit ragu dan mengeluarkan suara "oh", sambil merenung pelan, "Ternyata ada penjelasan seperti itu."

"Datang ke sini, tanda tangan dan ambil kartu, proses masuk kerja," kata Xiao Zheng sambil melambaikan tangannya kepada Xuan Ji.

Xuan Ji tidak lagi memikirkan soal spektrum kemampuan khusus, dengan senang hati dia mendekat, mengambil pena, dan tanpa melihat apa-apa langsung menandatangani di tumpukan kontrak dan dokumen persetujuan: "Apakah ini berarti aku sudah punya jabatan tetap? Nanti dapat akta kependudukan juga? Bisa membeli rumah di pusat kota Yong'an?"

"Ada, dapat, bisa," jawab Xiao Zheng dengan dingin, "Tapi apakah kau punya uang?" 

Xuan Ji: "..."

"Orang sepertimu, yang sudah berpengalaman, tidak perlu mengikuti pelatihan, langsung saja mulai bekerja. Tugas dan tanggung jawab departemen sudah tercantum dalam buku panduan pegawai, kau bisa membacanya sendiri nanti. Mantan pegawai sebelumnya, karena beberapa alasan khusus, tidak bisa langsung menyerahkan pekerjaan padamu, kantor departemen ada di lantai tiga puluh enam," kata Xiao Zheng sambil memberi anggukan pada petugas resepsionis, bertindak seperti kurir yang tidak memiliki perasaan, mengantarkan Xuan Ji ke tujuannya. Dia merasa telah menjalankan tugas dengan baik dan maksimal, "Departemen sudah diberitahu, ada orang yang akan menjemputmu, kau tinggal naik sendiri."

Setelah mengucapkan itu, Direktur Xiao yang sibuk tak memberi kesempatan bagi Xuan Ji untuk berbicara, langsung berbalik dan pergi. Xuan Ji belum sempat memanggilnya untuk mengeluhkan sikap dinginnya, tiba-tiba melihat gadis di meja depan berdiri, dengan suara ceria berkata, "Selamat jalan, Direktur Xiao—Selamat datang, Direktur Xuan Ji, selamat bergabung dengan kami di Biro Pengendalian Anomali.'"

Xuan Ji tertegun sejenak. "Kau memanggilku apa?"

"Direktur," kata gadis di meja depan sambil menyerahkan kartu identitas kerjanya. Terlihat di bawah foto berukuran satu inci tertera posisinya: Xuan Ji, Departemen Penanganan Akhir, Penanggung Jawab Tindakan Sementara, Kepala Departemen Sementara.

Xuan Ji memutar kartu kecil itu beberapa kali, merasa sedikit bingung. "Departemen Penanganan Akhir... Kepala Departemen? Aku? Nona, sepertinya kartu ini salah cetak."

Gadis di meja depan menjawab, "Benar, Direktur Xuan, itu yang tertulis dalam dokumen yang aku terima."

Xuan Ji terkejut, "Jadi... di kantor ini memang begitu tidak terikat aturan?" 

Seorang magang yang belum selesai masa percobaan langsung dipromosikan menjadi kepala departemen? Tempat ini sepertinya terlalu sembarangan, apakah ini sedikit tidak dapat diandalkan?

"Kau terlalu merendah," kata gadis di meja depan sambil menutup mulut dan tertawa, "Biasanya, kami bahkan senang bisa berbicara sedikit dengan Direktur Xiao, tapi kau langsung diterima olehnya. Pasti kau adalah seorang yang luar biasa, memiliki kemampuan istimewa."

Gadis ini rupanya penggemar berat Direktur Xiao. Meskipun Xuan Ji dipuji di depan mata, dia merasa tidak nyaman... seperti memanfaatkan hubungan Direktur Xiao, seolah-olah dia adalah keponakan yang tiba-tiba diangkat karena hubungan keluarga.

"Kami di departemen logistik sangat sedikit memiliki orang dengan kemampuan khusus. Selama seseorang memiliki kemampuan khusus, mereka akan mendapatkan perlakuan sebagai staf inti elit, dan memang sudah menjadi kandidat kepala departemen. Kebetulan, Kepala departemen sebelumnya, Gu, baru saja sakit parah dan mengajukan pensiun, sehingga ada posisi kosong. Mendengar dari Direktur Xiao, kau sebelumnya adalah konsultan kami di sini, pasti memiliki pengalaman dan kemampuan, jadi tidak heran kalau kau langsung ditugaskan untuk memimpin departemen ini," kata gadis di meja depan sambil memandu Xuan Ji masuk. "Ikuti aku."

"Meskipun begitu…" Xuan Ji sedikit mengernyitkan dahi, merasa curiga dan berpikir, "Benarkah ada keberuntungan seperti ini?" 

Dia pernah memenangkan lima yuan saat bermain lotre, tetapi tidak pernah mengalami keberuntungan seperti ini, dan tiba-tiba mendapat kesempatan ini, dia merasa tidak nyaman, seperti ada sesuatu yang aneh. 

Tunggu… Xuan Ji tiba-tiba teringat, ketika dia melihat pengumuman rekrutmen dan bertanya pada teman-temannya di media sosial tentang posisi yang paling mudah, Xiao Zheng bahkan tidak langsung membalas dengan candaan "petugas toilet", tapi malah setelah beberapa saat diam, dia dengan serius memberi jawaban "Departemen Tanggap Darurat". 

Tunggu, Xiao Zheng memang sengaja? 

Tapi kenapa? 

Dia pernah mendengar tentang penipuan uang dan penipuan cinta, tetapi penipuan untuk membawa orang ke posisi tinggi, apa maksudnya?

Xuan Ji bingung dan tidak dapat memahaminya, ia melewati aula administrasi dan berjalan menuju bagian dalam gedung Biro Pengendalian Anomali. Di depan lift, ia melihat sebuah pohon besar yang sudah mati. Tidak tahu jenis pohonnya, batangnya memiliki diameter sekitar seratus meter, dililit oleh akar-akar kering, dan dari bawah ke atas, tidak terlihat ujungnya. 

Karena efek visual yang sangat mencolok, pohon itu tampak hampir memiliki unsur ketuhanan.

Xuan Ji menatap pohon itu, tiba-tiba merasa cemas tanpa alasan. Gadis di meja resepsionis yang berada di sampingnya menoleh dan berkata, "Ini adalah 'Pohon Dasar'. Pohon ini sudah ada terlebih dahulu, barulah kemudian dibangun gedung utama. Keren, kan? Aku bisa membawamu berkeliling di sekitarnya."

Xuan Ji mengusap matanya, dan melihat melalui "Panduan Seribu Iblis" namun mendapati halaman buku itu kosong. Setelah beberapa saat, dengan suara berat, muncul empat kata di buku itu: "Akar kering, kayu lapuk."

Xuan Ji merasakan kedutan di sudut matanya—si bodoh ini!

Saat itu, ponselnya di saku celananya tiba-tiba bergetar, "Ding ding ding," tiga pesan datang berturut-turut.

[Departemen Penanganan Akhir tugas darurat, ke lantai 36!]

[Jangan buang-buang waktu!]

[Cepat!!!]

Xuan Ji: "..." 

Xiao Zheng tidak hanya seperti puting beliung, bahkan pesan yang dia kirim pun membuat orang kehabisan napas.

"Sebelum datang, dia berkata kepadaku bahwa Departemen Penanganan Akhir hanyalah tim pinggiran, tidak ada persaingan, hanya makan, tidak kerja. Tapi begitu aku baru saja melapor, sudah ada tugas—tidak usah, Nona, aku tidak jadi jalan-jalan, Lao Xiao sedang terburu-buru, lift ada di sana kan? Silakan lanjutkan urusanmu, aku akan naik sendiri, terima kasih." Xuan Ji memberi salam kepada gadis di meja depan dan berbalik menuju ruang lift, sambil membalas pesan suara untuk Xiao Zheng— 

"Dasar babi besar."

...

Penulis memiliki sesuatu untuk dikatakan:

Catatan: Kelelawar yang direbus tidak dapat dimakan.