Bab 4: Serangan Armada Kegelapan

"Apa? Jumlah mereka... ratusan?!" Dika menatap layar radar dengan wajah pucat. Titik-titik merah bergerak cepat dari segala arah, mengepung Galaxy Ark tanpa ampun.

Di dalam kokpit GARUDA-X, Arya menggertakkan gigi. Ia baru saja mengalahkan Naga Void, namun kini muncul armada monster yang jauh lebih banyak dan lebih kuat. "Mereka datang untuk balas dendam... atau mungkin melindungi sesuatu..." pikirnya cepat.

Nadia berlari masuk ke ruang komando, wajahnya cemas. "Kak, energi perisai Galaxy Ark hanya cukup untuk menahan serangan satu monster, kalau mereka menyerang serentak... kita hancur!"

Arya mengepalkan tangan. Ia tidak akan membiarkan keluarganya dan teman-temannya binasa di sini. "Nadia, aktifkan Mode Pertahanan Maksimal! Dika, alihkan semua daya dari mesin utama ke perisai!"

Dika mengangguk cepat dan tangannya cekatan mengutak-atik konsol. "Perisai energi maksimal aktif... Tapi kita cuma punya waktu lima belas menit sebelum energinya habis!"

"Lima belas menit... Itu cukup." Arya menyalakan booster jet di punggung GARUDA-X, tubuh raksasa itu melesat ke luar angkasa, menghadang kawanan monster yang datang dengan kecepatan luar biasa.

Di depan sana, ratusan makhluk raksasa dengan berbagai bentuk dan ukuran melesat dengan sayap hitam yang mengeluarkan aura kegelapan. Mata merah mereka menyala ganas, mengunci target pada Galaxy Ark dan GARUDA-X.

"Makhluk-makhluk ini... mereka semua berevolusi dari kegelapan antarbintang," gumam Arya, matanya fokus membaca data di layar. "Tapi kalau mereka punya wujud fisik... berarti bisa dihancurkan!"

Dengan gerakan lincah, GARUDA-X mengayunkan pedang energi yang bersinar biru terang, memotong satu monster yang mendekat. Tubuhnya terbelah dua dan meledak menjadi partikel energi.

Namun, dari balik ledakan, lima monster lain muncul serentak, menyemburkan sinar kegelapan yang berusaha menghancurkan GARUDA-X.

Arya bergerak cepat, booster jet di punggung GARUDA-X menyala terang, melakukan manuver akrobatik yang luar biasa untuk menghindari serangan mematikan itu. Ia berputar dan menembakkan meriam plasma bertubi-tubi, menghancurkan monster-monster itu satu per satu.

Tetapi jumlah mereka terlalu banyak! Beberapa berhasil lolos dan menghantam perisai Galaxy Ark, mengguncang kapal luar angkasa itu hingga Nadia dan Dika hampir terjatuh.

"Perisai menurun 40%! Jika seperti ini terus... kita akan habis sebelum lima belas menit!" teriak Dika, wajahnya panik.

Arya menggertakkan gigi. Ia harus melakukan sesuatu... dan cepat. Matanya memperhatikan pola pergerakan monster-monster itu. Mereka bergerak seperti kawanan yang terkoordinasi, mengikuti perintah dari satu sumber pusat.

"Tunggu... mereka dikendalikan oleh pemimpin mereka!" Arya menyadari kebenaran itu. Ia memindai area pertempuran dan melihat sosok raksasa berwarna hitam pekat dengan dua mata merah menyala, jauh lebih besar dari yang lain. Tubuhnya bersisik tebal seperti baja, dan di punggungnya terdapat mahkota kegelapan yang memancarkan aura gelap ke seluruh armada monster.

"Itu dia... Raja Kegelapan!" Arya merasakan jantungnya berdetak lebih cepat. "Kalau aku bisa menghancurkannya, kawanan mereka akan kehilangan kendali!"

Tanpa ragu, Arya mengaktifkan Mode Serangan Maksimal, seluruh energi GARUDA-X terkonsentrasi pada pedang energi yang menyala biru terang, jauh lebih terang dari sebelumnya.

"Tuan mereka... hancurkan dia...!" terdengar bisikan suara asing di dalam kokpit. Arya menyadari itu adalah efek dari aura Raja Kegelapan, mencoba menggoyahkan tekadnya.

"Aku tidak takut padamu!" Arya berteriak, suaranya menggema di kokpit. Ia mengarahkan GARUDA-X melesat cepat menuju Raja Kegelapan, menghindari serangan-serangan monster yang mencoba menghalangi jalannya.

Raja Kegelapan membuka mulut raksasanya, mengeluarkan sinar kegelapan yang sangat kuat, menghancurkan bintang-bintang kecil di sekitarnya seolah-olah itu hanyalah debu.

"Tidak mungkin! Kekuatan sebesar itu...!" Nadia menatap layar dengan ketakutan, melihat GARUDA-X nyaris terkena sinar mematikan itu.

Namun Arya tidak mundur. Dengan manuver akrobatik yang luar biasa, GARUDA-X berputar cepat, menghindari serangan Raja Kegelapan dan melesat menuju kepala makhluk itu.

"Sekarang! Serangan Pemotong Dimensi!" Arya mengayunkan pedang energinya, menciptakan tebasan cahaya biru yang membelah ruang angkasa.

Tepat saat pedang itu menyentuh mahkota kegelapan, waktu seolah berhenti. Raja Kegelapan mengeluarkan raungan keras yang mengguncang alam semesta. Aura gelap yang menyelimuti tubuhnya mulai retak dan pecah menjadi partikel cahaya.

Monster-monster lain berteriak kesakitan saat tubuh mereka hancur menjadi debu kosmik, kehilangan sumber kekuatan mereka.

Mahkota kegelapan meledak dengan cahaya menyilaukan, menghapus kegelapan dari galaksi itu. Tubuh Raja Kegelapan terbelah dua dan menghilang dalam kilauan cahaya putih.

GARUDA-X melayang di tengah kehampaan, pedang energinya kembali padam. Arya terengah-engah di dalam kokpit, tubuhnya gemetar karena kelelahan dan ketegangan.

"... Kita berhasil?" gumamnya tak percaya.

Suara Nadia terdengar di komunikasi. "Kak! Kau berhasil! Semua monster menghilang!"

Arya tersenyum lemah. "Iya... Tapi... ini baru permulaan."

Ia menatap ke kejauhan, melihat bintang-bintang yang kembali bersinar setelah kegelapan menghilang. Namun jauh di ujung galaksi, sebuah bayangan besar perlahan muncul, bentuknya tak jelas namun memancarkan aura yang lebih kuat dari Raja Kegelapan.

"Jika yang ini adalah prajuritnya... lalu siapa yang mengirim mereka?" Arya merasakan firasat buruk menghampiri.

Bersambung...

Vote dan dukung terus ceritanya ya, guys! Supaya mimin cepat update kelanjutan kisah epik ini!