Dia Telah Dikutuk

Setelah aman di dalam kamarnya, dia mengunci pintu dan bersandar padanya, menghembuskan nafas dengan gemetar. Ada apa dengan dirinya? Mengapa tubuhnya bereaksi terhadap sentuhan sederhana dari saudaranya? Saudaranya. Kata itu bergema dalam pikirannya, pengingat tajam tentang garis yang tak pernah bisa dia lewati. Selain dari kenyataan bahwa itu adalah hal yang terlarang—secara menjijikkan—Lucien membencinya, sama seperti Medrick dan Darius. Dia seharusnya membenci dia balik, tapi kekuatan yang menariknya ke arahnya tadi tak bisa disangkal, hampir seperti benang tak terlihat atau mantra yang menarik mereka bersama.

"Tidak," gumamnya, menggelengkan kepala dengan tegas. "Aku tidak akan membiarkan ini terjadi lagi."