Ketika Kalden dan penjaga melewati taman, mata tajam Kalden menangkap sosok yang familiar berdiri di tengah-tengah kehijauan yang subur. Dia ditemani seorang pria, dan kehadirannya membuatnya terhenti. Mata emasnya yang tajam menyipit sedikit saat dia mengamatinya dari kejauhan, pikirannya teraduk oleh rasa ingin tahu.
Penjaga itu, tidak yakin mengapa Kalden berhenti, tidak berani menanyainya. Sebagai gantinya, dia berdiri dengan diam, menunggu langkah selanjutnya dari Kalden.
Pandangan merah Kalden tertuju pada wanita itu. Ada sesuatu yang menarik tentangnya—sesuatu yang menarik ingatannya. Dia bertanya-tanya apakah dia adalah gadis yang dia pikir mungkin dia adalah. Dia telah tahu sejak awal bahwa dia tidaklah buruk rupa, tetapi jenis pesona dan keanggunan seperti ini benar-benar di luar dugaan.