Malam telah turun sepenuhnya, dan langit dipenuhi dengan bintang-bintang yang berkelap-kelip, seolah menyaksikan perjalanan Kael, Eldoria, dan Lyria. Mereka melangkah bersama, meninggalkan tepi tebing di belakang mereka, menuju sebuah tempat yang Lyria yakini akan memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai gulungan kuno yang dibawa Kael.
Udara malam terasa dingin, tetapi Kael tidak bisa merasakan apa-apa selain kegelisahan dalam dirinya. Pemahaman yang mulai terbangun di benaknya begitu luas, begitu kompleks. Setiap kali ia mulai merasakan bahwa ia mendekati jawaban, dunia ini membawanya ke pemahaman yang lebih dalam, lebih jauh, dan lebih misterius. Lyria dan Eldoria, meskipun memiliki pengetahuan lebih sedikit tentang hukum penciptaan, tetap berjalan di sisinya dengan keyakinan yang memberi Kael sedikit ketenangan.
"Satu langkah lebih dekat," kata Lyria setelah beberapa saat berjalan dalam keheningan. "Namun kita masih jauh dari tujuan kita."
Kael mengangguk. Ia bisa merasakan kekuatan yang bergelora di dalam dirinya, tetapi itu bukanlah kekuatan yang ia pahami sepenuhnya. Sesuatu yang lebih besar, lebih mengerikan, sedang menanti mereka. Sesuatu yang tidak hanya melibatkan pemahaman hukum, tetapi juga melibatkan konsekuensi yang jauh lebih besar bagi dunia ini.
Di sisi lain, Eldoria berjalan dengan langkah yang tenang. Tidak seperti Kael yang selalu berpikir keras, atau Lyria yang penuh perhitungan, Eldoria lebih sering memandangi dunia di sekelilingnya, matanya yang polos menyerap setiap detail. Walaupun ia tahu bahwa perjalanannya tidak akan mudah, ia merasakan kepercayaan yang tak tergoyahkan pada Kael. Ia tahu bahwa perjalanan ini bukan hanya tentang kekuatan atau pemahaman, tetapi tentang hubungan yang mereka bangun.
"Kael," Eldoria akhirnya membuka suara, "apakah kau merasa dunia ini terlalu besar untuk dipahami?"
Kael menatapnya, terkejut dengan pertanyaan itu. Eldoria, meskipun polos dalam banyak hal, kadang-kadang mengungkapkan kebijaksanaan yang tak terduga. "Kadang-kadang," jawab Kael perlahan, "rasanya seperti ada terlalu banyak yang harus dipahami. Semakin aku mencari jawaban, semakin banyak pula pertanyaan yang muncul."
Eldoria mengangguk. "Aku rasa, itu adalah bagian dari perjalanan ini. Kita tidak bisa mengendalikan semuanya, tapi kita bisa berusaha memahami apa yang ada di depan kita."
Lyria menoleh ke belakang, memandang mereka berdua dengan sedikit senyum. "Kau benar, Eldoria. Kadang-kadang kita perlu berhenti mencari semua jawaban dan mulai berjalan dengan apa yang kita tahu. Itulah yang akan membawa kita ke tempat yang kita tuju."
Mereka melanjutkan perjalanan mereka dalam diam, hanya suara langkah kaki mereka yang terdengar di malam yang sunyi. Setiap langkah membawa mereka lebih dekat kepada tempat yang Lyria yakini sebagai lokasi yang tepat untuk memecahkan kode dari gulungan kuno itu.
Tidak lama kemudian, mereka tiba di sebuah lembah yang dikelilingi oleh batu-batu besar. Di tengah lembah itu, sebuah bangunan kuno terlihat samar-samar, tersembunyi di balik vegetasi yang lebat. Bangunan itu tampak usang, seperti telah lama ditinggalkan. Namun, ada sesuatu yang berbeda tentang tempat ini. Kael bisa merasakannya—sebuah getaran, sebuah resonansi yang sangat familiar, seolah tempat ini memiliki hubungan langsung dengan hukum yang ingin ia pahami.
"Ini dia," kata Lyria, berhenti di depan gerbang besar yang tertutup rapat. "Tempat ini pernah menjadi pusat pemahaman bagi mereka yang menguasai hukum penciptaan. Di sini, kita akan menemukan lebih banyak petunjuk."
Kael mendekati gerbang itu, merasakan aura yang kuat mengalir dari dalam. "Apa yang harus kita lakukan?" tanyanya.
Lyria menatap gerbang itu, memeriksa dengan seksama. "Gerbang ini tidak akan terbuka begitu saja. Kita harus memecahkan teka-teki yang ada. Ini adalah bagian dari ujian."
Kael mengangguk. "Baiklah. Aku akan mencoba memahami apa yang ada di baliknya."
Eldoria berdiri di samping Kael, merasakan ketegangan yang mulai menyelimuti mereka. "Apa pun yang terjadi, Kael, aku akan selalu ada di sini."
Lyria tersenyum mendengar kata-kata Eldoria. "Itulah yang membuat perjalanan ini lebih berarti. Ketika kita bersama, tidak ada yang bisa menghentikan kita."
Dengan tekad yang semakin kuat, Kael melangkah maju dan memusatkan perhatian pada gerbang besar itu. Segala pengetahuan yang telah ia pelajari, segala pengalaman yang telah ia alami, kini akan diuji. Apakah ia mampu membuka gerbang ini dan mengungkap lebih banyak rahasia yang tersembunyi di baliknya?
Gerbang itu tiba-tiba bergetar, dan dari celah-celah batu, cahaya terang mulai memancar. Sesuatu yang besar sedang menunggu untuk mereka temui di dalam—dan mereka harus siap untuk menghadapinya.
---