Bab 30: Bayang-Bayang yang Tertinggal

Kael berdiri di tengah reruntuhan medan perang yang kini tenang, meskipun udara masih dipenuhi dengan aroma darah dan api yang belum padam. Kemenangan yang dia raih dengan mengubah hukum dunia tidak datang tanpa pengorbanan. Tubuhnya terasa lelah, dan meskipun pasukannya merayakan kemenangan, Kael merasa ada sesuatu yang hilang. Kekuasaan yang dia raih, meskipun luar biasa, tidak dapat menutupi rasa kekosongan yang ada di dalam dirinya.

"Eldoria," Kael memanggil pelan, matanya mencari sosok wanita itu di antara pasukannya yang sedang merayakan. Eldoria muncul dari balik kerumunan, wajahnya tetap tegas meskipun ada kelelahan yang terlihat di matanya. "Apa yang kita dapatkan dari semua ini?" tanya Kael, suaranya dipenuhi kebingungan.

Eldoria menghampiri Kael, matanya yang tajam mengamati dirinya. "Kael, kita baru saja mengalahkan pemberontakan besar. Tetapi aku tahu apa yang kau maksud. Kekuasaan ini… tidak memberimu jawaban yang kau cari, bukan?"

Kael menundukkan kepala, merasakan berat pertanyaan itu. "Kekuatan untuk mengubah hukum dunia—aku pikir itu akan memberikan kepuasan. Tapi semakin aku memahaminya, semakin aku merasa bahwa ada sesuatu yang lebih besar dari itu. Apa yang benar-benar aku cari?"

Eldoria menyentuh bahu Kael dengan lembut, mencoba menenangkan gelisah yang ada dalam dirinya. "Kekuatan memang bukan jawaban untuk semua hal, Kael. Tetapi perjalanan ini—perjalanan untuk memahami dirimu sendiri—adalah sesuatu yang tak bisa dilihat dengan mata biasa. Kau harus menemukan jawaban itu sendiri."

Kael mengangkat wajahnya, menatap Eldoria dengan mata yang penuh tekad. "Aku akan menemukannya. Aku harus tahu mengapa aku diberikan kekuatan ini. Apa tujuan sejati dari pemahaman hukum dunia?"

Eldoria tidak menjawab, hanya mengangguk pelan. "Jika itu yang kau pilih, Kael. Aku akan ada di sisimu, apapun yang terjadi."

Namun, saat itu, sebuah suara keras menginterupsi mereka. "Kael!" suara itu penuh dengan kecemasan dan kegelisahan. Seorang prajurit datang berlari dengan tergesa-gesa, wajahnya pucat. "Ada sesuatu yang terjadi. Sesuatu yang tidak kita duga!"

Kael segera berbalik, matanya yang tajam menatap prajurit itu dengan penuh perhatian. "Apa yang terjadi?"

Prajurit itu menarik napas dalam-dalam, berusaha untuk tenang. "Ada pasukan besar yang sedang bergerak ke arah kita—pasukan yang kita tidak kenal. Mereka bergerak dengan kecepatan luar biasa, seolah tahu persis langkah kita. Kami juga melihat tanda-tanda kekuatan yang tidak bisa dijelaskan."

Kael mengerutkan kening, merasakan sesuatu yang tidak beres. "Kekuatan yang tidak bisa dijelaskan?" tanyanya, hampir tidak percaya. "Apa maksudmu?"

"Ini... lebih dari sekedar pasukan biasa. Mereka seolah-olah mampu mengendalikan hukum-hukum dunia itu sendiri. Kami tidak bisa mendeteksi sumbernya, tapi ada sesuatu yang sangat aneh di balik mereka," jawab prajurit itu.

Eldoria berpaling ke Kael, ekspresinya serius. "Kael, ini bisa menjadi lebih dari sekadar ancaman biasa. Kita harus berhati-hati."

Kael mengangguk, matanya menyala dengan determinasi. "Aku tidak tahu siapa mereka, tetapi jika mereka datang untuk menguji kami, aku akan siap. Kita harus menghadapi mereka, apa pun konsekuensinya."

Tanpa menunggu lebih lama, Kael mengarahkan pasukannya untuk bersiap-siap menghadapi ancaman baru yang tak terduga. Namun, saat mereka bersiap-siap, Kael merasakan sesuatu yang berbeda. Di kedalaman hatinya, ada perasaan bahwa perjalanan ini, yang sudah penuh dengan pengorbanan dan pertarungan, akan membawa mereka ke tempat yang lebih gelap. Ini bukan sekadar pertempuran untuk mempertahankan kekuasaan—ini adalah ujian sejati dari kekuatan yang telah Kael raih.

Sejarah Dunia

Dunia tempat Kael dan Eldoria berada bukanlah dunia yang biasa. Sebelumnya, ribuan tahun yang lalu, dunia ini pernah berada dalam kekacauan besar yang disebabkan oleh konflik antara berbagai ras yang ada. Triliunan ras tersebar di berbagai sudut alam semesta, masing-masing dengan kekuatan dan hukum mereka sendiri. Pada masa itu, hukum yang mengatur segala sesuatu tidak stabil, dan setiap ras berjuang untuk menguasai hukum yang mengatur realitas. Namun, pada akhirnya, ras yang lebih kuat berhasil menegakkan tatanan baru, memaksa sebagian besar ras untuk tunduk pada hukum universal yang mengatur segalanya—hukum yang dikenal dengan nama "Hukum Asal Usul."

Hukum Asal Usul memberikan kekuatan kepada siapa saja yang dapat memahaminya, tetapi juga membawa beban yang luar biasa. Banyak ras yang mencoba untuk menentangnya, membentuk organisasi-organisasi rahasia yang berusaha menghancurkan tatanan hukum yang ada. Salah satu organisasi paling berbahaya dan terkenal adalah The Dissidents of Chaos, kelompok yang percaya bahwa dunia ini seharusnya tidak dikuasai oleh satu hukum universal, melainkan setiap ras harus bebas untuk menciptakan dan mengendalikan hukum mereka sendiri.

The Dissidents of Chaos

Organisasi ini dikenal sebagai kelompok yang menentang Hukum Asal Usul dengan segala cara. Mereka telah beroperasi di balik bayang-bayang selama berabad-abad, merencanakan pemberontakan terhadap para penguasa yang mendominasi tatanan dunia. The Dissidents terdiri dari berbagai ras, masing-masing dengan kemampuan luar biasa untuk mengubah realitas sesuai dengan hukum yang mereka ciptakan. Mereka percaya bahwa tatanan dunia yang ada saat ini mengekang kebebasan dan potensi mereka.

Kael tahu bahwa The Dissidents of Chaos telah mengincar kekuasaannya. Kelompok ini berusaha menghancurkan tatanan yang telah Kael bangun, percaya bahwa kekuatan yang dimiliki oleh Kael adalah ancaman terbesar bagi eksistensi kebebasan mereka. Meskipun Kael telah mengalahkan berbagai pemberontakan dan musuh sebelumnya, Kael merasakan ada sesuatu yang lebih besar yang akan datang—suatu ancaman yang tidak dapat ia hadapi dengan kekuatan yang dimilikinya saat ini.

Masalah yang Tak Terduga

Ketika Kael dan pasukannya bersiap menghadapi pasukan yang datang, Kael tanpa sengaja menemukan dirinya terjebak dalam jebakan yang dipersiapkan oleh The Dissidents of Chaos. Mereka tidak hanya membawa pasukan besar, tetapi juga sebuah artefak kuno yang mampu mengubah hukum realitas dalam skala besar. Kael, yang telah terbiasa mengendalikan hukum untuk menciptakan keinginannya, tidak siap menghadapi ancaman yang bisa mengubah hukum yang sudah dia pahami.

Sebuah ledakan besar mengguncang medan perang, dan Kael merasakan bahwa kekuatan yang ada dalam artefak itu bukan hanya menentang hukum, tetapi juga merusak tatanan yang telah dia bangun. Kael terhuyung mundur, tubuhnya terasa tercekik oleh perubahan yang tidak terkendali.

"Kami tidak bisa bertahan seperti ini," ujar Eldoria dengan suara tegang. "Ini bukan hanya pertempuran biasa, Kael. Mereka telah menemukan cara untuk melawan Hukum Asal Usul!"

Kael merasa dunia di sekelilingnya mulai berputar, kekuatan yang sebelumnya dia kendalikan kini terasa seolah berbalik melawannya. Ini adalah masalah yang lebih besar dari yang bisa dia bayangkan—dan The Dissidents of Chaos baru saja mulai memainkan permainan mereka.

---