•• Einzbern : Bagian II ••

Terlihat dari ujung jalan lingkaran portal terbuka

"Goblin"

"Tania, James"

-

Carlotta melihat sekeliling, kemudian dia merapal mantra

"Dimensiunile sunt deschise"

Carlotta menyalin kota suci, menyedot para goblin termasuk kami ke dalam

"Copies" ucap Tania

"Thanks, Carlotta"

-

Para goblin yang bersimbah darah, menyebarkan bau busuk, begitu juga terlihat Totem di belakang mereka

"Zee, kau lihat itu?"

"Totem"

Tak hanya itu, beberapa orb hitam mengelilingi tiap totem yang kami lihat

James dengan sihir nya, mengangkat tanah dan merubah nya menjadi bongkahan besar, melemparkannya ke arah para goblin

Baru beberapa menit kami tiba di kota suci setelah sebelumnya terpental ke kota, London

Dan kini mereka kembali datang dengan membawa pasukan Manshaum shaman

"Need help?"

"Carlotta"

Aku menoleh, melihat Carlotta memejamkan mata nya, kedua tangan nya seperti sedang berdoa

"Lumina ne putere, enhanced"

Suara Carlotta seketika menggema, lingkaran cahaya terbentuk dari bawah kaki kami

Kami bertiga merasakan kekuatan sihir meningkat setelah mantra yang dirapalkan Carlotta

Terlihat pedang ku bercahaya biru dan merah bercampur putih terang. Tak hanya itu, belati Tania kini bercahaya keemasan, kepalan tangan James terbungkus sarung berwarna hijau lumut dengan sedikit cahaya terikat akar

Kami pun mengangguk ke arah Carlotta yang tak lain salah satu penyihir agung di kota suci, Einzbern

"Scattering Darkness" teriak ku

"Cripple"

"Twisted Collision"

"Enhanceeeeed" teriak kami berempat termasuk Carlotta

Pedang ku melesat tanpa harus ku pegang, melayang ke udara membentuk lingkaran. Terlihat pusaran mengikis, api berwarna merah jambu bercampur ungu terbentuk, seketika puluhan pedang jatuh menusuk tepat di atas kepala para goblin

Tania pengguna sihir api, belati yang dia gunakan untuk bertarung kini berbalut dengan api, gerakannya kini begitu cepat sebari mengarahkan belati nya ke arah depan

"Tania" teriak ku

"Yes, sir"

"Magia artificiala"

Mungkin saat nya Tania mengganti nya menjadi kunai

"Thanks, Zee" ucap nya berterima kasih sambil bertarung

-

"Twisted Collision"

James tak mau kalah, dengan kekuatan fisik dan sarung tangan yang baru, memukul keras, mengangkat tiap goblin ke udara dan kemudian menghempaskan nya ke tanah

Tapi ...

Ya, Manshaum shaman tak jauh dari totem merapal sihir tidak jelas

"Apaaaaaa!" Teriak kami

"Regenerasi?"

"Carlotta, apa yang harus kami lakukan?"

"Hancurkan, totem nya"

James yang langsung mengerti, melesat maju ke arah para, Manshaum shaman

Ya, mahluk dengan tubuh yang besar tapi memiliki kaki yang kecil dengan rambut putih abu-abu memegang tongkat hitam, terus merapal mantra tidak jelas

James, menghempaskan mereka, memisahkan Manshaum shaman dari totem

"Scattering darkness, inghetat. Tania, James, cepat ..."

"Cravata"

"Poarta iadului"

Kembali ku lepas pedang ku yang kini melayang kembali di atas udara, kali ini mengelilingi mereka, hingga akhirnya membeku

James menambahkan akar yang mengikat mereka pada totem itu sendiri, dan kemudian Tania lagi-lagi membuka gerbang neraka

Aku tahu, seharusnya Tania tidak boleh menggunakan sihir api di kota suci, tapi bagaimana tidak bahwa Tania lahir dari Keplan desa penyihir api, berbeda dengan James yang terlahir dari desa Behr

-

Para manshaum shaman terjatuh ke dalam gerbang neraka

Dan kali ini, hanya tersisa para goblin berkumpul, mereka seperti bersiap-siap untuk kembali menyerang

Namun, saat kami pun kembali siap ...

"Apaaa, mereka menyatu?"

"Bagaimana ini" James melihat ku

Ku lihat Carlotta yang masih berdoa, kembali merapal mantra

"Teaca magicia"

Suara Carlotta menggema di sekitar kami, selubung sihir dari baju yang kami pakai mulai terbentuk

Dengan dimensi salinan kota suci, tentu saja kami boleh bertarung dengan cukup bebas

Tapi, kami pun harus bergegas menyelesaikan ini, memaksa mundur goblin yang tersisa

Goblin dihadapan kami saat ini sungguh berbeda, seakan mendapat kekuatan sihir, tapi dari mana ...

Aku mencoba melihat sekeliling, tapi tidak ada petunjuk sama sekali

Seandainya Pardalote bisa memasuki dimensi salinan, kami bisa dengan cepat menemukan sumber sihir yang bukan dari kami atau pun dari Carlotta

-

Serpihan api hitam terbentuk membuat portal, katzvariak

Ini tiada habisnya katzvariak dan para goblin yang kini menyatu mulai menyerang kami

Kami pun tersentak kebelakang ...

Carlotta, masih merapal mantra. Tubuh nya dikelilingi cahaya keemasan, melindunginya

Dengan tangan yang sedang berdoa, dia pun menengadah, bernyanyi dengan bahasa yang tidak kami mengerti, ya penyihir kota suci memang berbeda

Kami melihat lingkaran cahaya yang cukup luas dari udara di atas kami, kekuatan kami kembali meningkat

Lingkaran cahaya yang menahan kekuatan dari luar pun terhenti

"Sclipire usoara"

Kilatan pedang terbentuk menghantam katzvariak dan ikut mengenai goblin

Carlotta, berhenti dan kemudian melihat ke arah ku

"Zee"

Carlotta, menghembus kan cahaya orb tepat ke arah ku

Dengan cepat Tania dan James merapal mantra bersamaan

"Enhanceeeeed"

"Celestial speaaaaar" teriak ku

Kilatan cahaya menyilaukan, sayap merpati putih melayang di udara, tiba-tiba pedang ku melesat diselimuti sayap-sayap burung merpati, berputar dengan cepat bercampur cahaya keemasan seperti petir menyambar tepat ke arah katzvariak dan para goblin

Lingkaran pelindung pun mengikat seperti cincin, tak membiarkan mereka regenerasi

Salinan dimensi Carlotta mulai berpendar, menandakan sihir salinan mulai melemah

Di saat kami mulai mendekati, Carlotta. Tiba-tiba terdengar suara ...

-

"Hai, tikus kecil ku yang manis"

Camellya, ucap ku dalam hati

Jadi sihir yang kami rasakan sebelumnya berasal dari dia

"Halo, Carlotta, ouuuuh sudah lama kita tidak bertemu" dengan senyum sinis

Carlotta ikut melihat ke arah sumber suara

Tania dan James berdiri di depan kami, mencoba ikut melindungi, Carlotta

"Micul mouse afara"

Segerombolan monster mulai muncul, seperti manusia campuran goblin dengan muka mereka seperti tikus

"Mari kita lihat, apakah kalian masih punya kekuatan, salinan dimensi mu mulai melemah, hahahahaha. Bisa kah kalian membunuh tikus-tikus ku sebelum mereka masuk ke kota suci yang sebenarnya?"

-

Kami bertiga tahu tidak akan sanggup melawan Camellya dan pasukan nya

Tapi ...

"Zee, salurkan kekuatan sihir kita ke arah Carlotta, kita harus melindunginya" teriak Tania

James ikut membantu kami, James yang tidak memiliki kekuatan sihir seperti kami, mencoba melawan musuh-musuh didepan kami sendirian

Tania juga sempat mengarah kan tangan kiri nya ke arah, James

"James"

Sekilas James melihat ke arah Tania, dimana Tania meminjam kan sihir api nya

"Lava surge" teriak James

Bongkahan batu besar mengeluarkan api, menimpa monster-monster Camellya

Dari bongkahan batu itu, tiap serpihan batu nya berubah menjadi akar, mengikat tiap monster yang mencoba mendekati kami

Camellya yang melihat itu pun tak mau diam, dia kembali merapal mantra nya

"Scantei"

Percikan bunga api membakar kembali akar-akar yang mengikat tikus, Camellya

"What the fu**" James mengumpat

-

Carlotta, yang berada di belakang ku, tangannya membentuk tetesan air

"Tania, gunakan sihir api mu ke arah ku, cepat" pinta Carlotta

Aku tidak tahu apa yang akan dilakukan, Carlotta

"Ploaie de dus"

Awan mulai terbentuk, kilatan cahaya menyambar, tak lama kemudian pedang ku melesat ke arah awan dari sihir, Carlotta

"Zeeee"

Aku pun mengangguk, kini Aku mengerti apa yang akan dilakukan, Carlotta

"Celestial speaaaaar"

"Lumina usoara"

Ribuan pedang cahaya jatuh bak air hujan mengenai musuh-musuh di depan kami

Begitu juga salinan dimensi (realm) mulai hancur karena waktu

Carlotta pun tak tinggal diam, dia mengarahkan tangan nya ke arah, Camellya

"Ouuugh, impressive" tersenyum dengan sinis

Dengan sigap Camellya menghindari sihir Carlotta

"Hahaha, sampai jumpa, Carlotta" tertawa sambil meninggalkan kami

-

Pecahan dimensi semakin membesar, kota suci yang sebenarnya mulai terlihat ...

"Kalian tidak apa-apa?" Tanya pada teman ku

"Nope, Sir" balas Tania

"Carlotta, kau tidak apa-apa?" Aku bertanya dengan khawatir

James yang tidak banyak bicara mencoba melihat sekeliling, waspada jika monster kembali datang

Ku lihat pedang ku, cahaya nya meredup dan ...

"Zee, pedang mu"

"Carlotta" Aku melihat Carlotta untuk mendapat jawaban

-

"Zee, Aku harus memindahkan Einzbern pada koordinat yang lain sebelum Camellya kembali dengan mahluk yang lain"

"Tapi, bagaimana jika penyihir agung lain nya mengetahui ini?

"Aku akan bertanggung jawab"

"Carlotta, bagaimana dengan pedang nya?" Tanya Tania

"Maaf kan Aku, kalian harus mencari serpihan untuk membantu Zee membuat pedang baru nya. Pedang yang kau gunakan terkena sihir hitam Camellya, karena itu cahaya bahkan kekuatan nya melemah" Carlotta menjelaskan

"Lalu, dimana Aku harus mengumpulkan serpihan baru?"

"Kau harus cari sendiri, dan James"

"Ya, Carlotta"

"Kau harus tinggal, biar Tania yang menemani, Zee"

"Dan, Einzbern. Kau yakin bisa mengatasi nya?"

"Tentu, dan Aku harus memindahkan nya"

-

"Dera u hap"

Sebuah pintu terlihat di dekat kami, Carlotta meminta ku dan Tania mengikuti nya

"Zee, Tania" Carlotta sambil menyentuh dada kami

Kemudian ...

•••••