•• Chaos : Bagian I ••

Sebelumnya

-

Zee dan Tania yang terpental ke kota London saat mereka melarikan diri dari serangan goblin ketika mereka berada di hutan

Namun setiba mereka di Covent Garden, serpihan portal belum tertutup rapat hingga akhirnya goblin kembali mengejar

Selain itu, mereka dapat mengejar Zee dan Tania dengan bantuan jari goblin yang melekat pada jirah

Mereka pun berhasil kabur kembali hingga sampai ke suatu gedung, Westfield London

Di saat itu pula James yang sebelumnya terpisah dari mereka kembali bertemu, dan James mengatakan bahwa dia melihat garis cahaya di suatu tempat

-

Mereka bertiga pun bergegas menuju garis sihir untuk kembali ke kota suci Einzbern

Dengan bantu Tania dan James, Zee berhasil membuka portal untuk kembali

Tapi di saat mereka sampai di kota suci, para goblin muncul

Beruntung pada saat itu Carlotta dengan cepat menyalin kota suci dan menyedot para goblin termasuk mereka dan Carlotta

-

Dengan bantuan Carlotta penyihir agung mereka mencoba mengalahkan musuh

Tak hanya itu, Carlotta memberikan kekuatan nya pada Zee, Tania dan James

Saat genting, mereka merasakan sihir yang kuat dimana ternyata Camellya memperhatikan mereka dari jauh

Mereka bertiga menyalurkan kekuatan sihir pada Carlotta kecuali James yang hanya penyihir biasa

"Ouuugh, impressive" Camellya tertawa dan meninggalkan mereka

Dimensi salinan pun hancur, mereka kembali ke kota suci yang sebenarnya

-

Namun pedang yang digunakan Zee pun mulai rusak karena terkena sihir hitam Camellya

"Zee, pedang mu"

Carlotta mengatakan pada mereka, harus mencari serpihan untuk membuat senjata baru

••

"Dera u hap"

Sebuah pintu terlihat, Carlotta meminta ku dan Tania untuk mengikuti nya

Carlotta yang menyentuh dada kami, ternyata dia mendorong kami setelah mengatakan jika dia harus memindahkan kota suci

••

Di saat kami terjatuh, suara lantunan lagu yang di nyanyikan Carlotta begitu merdu dengan bahasa yang tidak kami mengerti

Terlihat cahaya yang membentuk seperti lubang, cahaya nya keemasan, Aku dan Tania tersedot ke dalamnya

• Palembang, Indonesia

-

"Zee" Tania melihat ku

Aku dan Tania berada di suatu tempat yang tidak kami ketahui dimana

Sebuah lapangan yang cukup besar dengan aliran sungai di belakang kami

"Zee, lihat itu"

"Benteng Kuto besak?"

Pardalote yang selalu datang tanpa kami ketahui dari mana, mematuk gelang ku

"Gelang mu?"

Gelang ku pun terlepas, melayang ke udara melesat tinggi dengan cepat kemudian kembali pada ku

Serpihan cahaya mengitari

"Gelang mu berubah"

"Benda apa ini?" Saat melihat gelang ku yang kini berubah bentuk

Dan tanpa sadar, Jirah yang sebelumnya kami pakai pun menguap berganti

"Kuping mu"

"Haaaaa?"

"Kita tampak seperti manusia"

Namun, mata ku kembali tertuju pada benda yang ada dihadapan ku

Benda berbentuk segita panjang dengan layar di atas nya

"Benda apa ini?" Tanya ku pada Tania

"Dunno, Sir!"

Sambil melihat sekeliling, tak ada manusia satupun terlihat dan mungkin karena ku rasa saat ini sudah larut

Pardalote pun belum meninggalkan kami, mencoba memberi petunjuk

"Njohuri, enhanced"

Aku lupa jika kami bisa meningkatkan pengetahuan terhadap benda yang kami lihat

"Handphone, Tania benda ini disebut handphone"

"Lalu bagaimana cara menggunakannya?"

Ku arahkan tangan kiri ke arah Tania

"Njohuri enhanced"

Lebih baik kau yang memegang nya

-

Lalu kemudian

"Portalul a fost deschise"

"Apa yang kau lakukan?"

"Aku mencoba membuat portal, tapi ..."

"Portalul a fost deschise"

Shiiiiiit, Aku pun tidak bisa membuat portal

"Foc"

Cahaya api terlihat dari tangan kiri Tania

"Ya, setidaknya sihir kita masih berfungsi. Tapi dimana tepat nya kita berada?"

"Handphone, ah ya. Bolehkah Aku menggunakan nya?"

"Tentu saja"

Setelah meningkatkan pengetahuan kami, Tania mendekati ku

"Sir, kita berada pada koordinat 2.9833°S 104.7644°E, Palembang"

"Palembang?"

-

Setelah mengetahui koordinat kami dan dimana kami saat ini berada, Aku kembali teringat dengan pedang ku

Saat berada di kota suci Einzbern, pedang ku yang terkena sihir Camellya mulai hancur

"Enhanced"

Aku mencoba meningkatkan kekuatan pada pedang ku, namun tidak hasil

"What plan, Sir?"

"Entahlah, sepertinya Aku benar-benar tidak bisa menggunakan pedang ku untuk saat ini"

Aku pun melihat dari kejauhan, tampak sebuah jembatan berwarna merah yang Aku pikir tadinya kami kembali ke kota London

"Apa sebaiknya kita mencari tempat untuk bermalam?"

"Aku rasa begitu"

-

"Magia arti ...."

Namun saat Zee merapal mantra, terlihat cahaya dari ujung sungai

Musuh kembali terlihat dan kali ini ...

-

"Haaaaaa, ikaaaaaaaan?"

•••••

Sa fie continua ...