WebNovelrichy50.00%

Evolusi di ujung jari

Richy tidak bisa tidur malam itu. Otaknya terus memproses penemuan baru tentang manipulasi gravitasi. Tapi satu pemikiran liar melintas di benaknya: jika aku bisa mengubah masa objek mati, bagai mana dengan objek hidup?

Ia mengambil mikroskop dan setetes darahnya sendiri. Ia memperbesar tampilan hingga ke tingkat seluler. Sel-sel darah merah dan putihnya bergerak sebagai mana mestinya, tapi ada satu hal yang menarik perhatiannya-mereka bereaksi terhadap medan grativasi yang ia buat!

"Jadi sel-sel hidup juga tunduk pada gravitasi. Jika aku bisa mengontrolnya... Aku bisa mengontrol sel-sel rusak dan mengubah sel-sel tubuhku sendiri?"

Richy mulai bereksperiment dengan tangannya sendiri. Ia mencoba menyalurkan medan gravitasi kedalam tubuhnya, mengarahkannya kedalam jaringan selulernya sendiri.

Sekejap, ia merasakan sensasi aneh. Tubuhnya terasa lebih ringan, lebih efisien. Otot-ototnya tidak lagi terbatas oleh hukum normal manusia. Ia menggenggam bola logam di depanya dan-kreek!-bola itu hancur hanya dengan tekanan jari-jarinya!

"ini... luar biasa!"

Tapi ia belum puas. Ia ingin memahami sejauh mana tubuhnya bisa berkembang.

"Eksperiment tubuh manusia super"

Richy mulai memanipulasi otot-ototnya dengan prinsip dasar:

Mengontrol densitas sel ototnya.

Agar lebih padat, lebih kuat tanpa menambah ukuran.

Mengatur regenerasi sel.

Agar sel-selnya, terus diperbarui tanpa batasan biologis.

Memodifikasi struktur tulang.

Agar lebih ringan tapi sekeras baja.

Meningkat kan kecepatan sinyal saraf.

Agar reaksinya menyamai kecepatan listrik.

Dalam hitungan jam, perubahan terjadi.

Ia bukan lah, bocah 10 tahun yang cacat lagi.

"Apa yang akan terjadi jika aku meningkatkan ini lebih jauh?"

Ia pergi keluar rumahnya, kelapangan terbuka. Tapi balik lagi dengan kecepatan sekedip mata, dada richy bergetar, jantungnya berdebar kuat. Richy lupa, ia masih bocah cacat, ia tak boleh terlihat oleh orang-orang sekitarnya.

" Richy harus tetap berkerusi roda!"

Richy baru saja melampaui batasan manusia biasa. Ia bukan lagi hanya sekadar jenius sains, tetapi sekarang tubuhnya menyamai super hero yang ada di komik-komik.

Tetapi ia tahu... Ini baru permulaan.